10 MOST LIKED

Syeikh Nuruddin Ar-Raniri Tokoh islam dari Aceh

Nama lengkapnya, Nuruddin Muhammad bin Ali bin Hasanji Al-Hamid (atau Al-Syafi'i Al-Asyary Al-Aydarusi Al-Raniri (untuk berikutnya disebut Al-Raniri). la dilahirkan di Ranir (Randir), sebuah kota pelabuhan tua di Pantai Gujarat, sekitar pertengahan kedua abad XVI M. Ibunya seorang keturunan Melayu, sementara ayahnya berasal dari keluarga imigran Hadhramaut (Al-Attas: 1199 M).

Seperti ketidakpastian tahun kelahiran, asal usul keturunan Al-Raniri pun memuat dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, nenek moyangnya adalah keluarga Al-Hamid dari Zuhra (salah satu dari sepuluh keluarga Quraisy). Sementara kemungkinan yang lain Al-Raniri dinisbatkan pada Al-Humayd, orang yang sering dikaitkan dengan Abu Bakr 'Abd Allah b. Zubair Al-As'adi Al-Humaydi, seorang mufti Makkah dan murid termasyhur Al-Syafii (Azra 1994).

Daerah asal Al-Raniri, sebagaimana layaknya kota-kota pelabuhan yang lain, kota Ranir sangat ramai dikunjungi para pendatang (imigran) dari berbagal penjuru dunia.

Ada yang berasal dari Timur-Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa. Tujuan utama mereka untuk melakukan aktifitas bisnis dan mencari sumber-sumber ekonomi baru. Di samping itu, mereka juga berdakwah dan menyebarluaskan ilmu-ilmu agama, sehingga menghabiskan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Dari Ranir pula, mereka kemudian berlayar kembali menuju pelabuhan-pelabuhan lain di Semenanjung Melayu dan Hindia untuk keperluan yang sama.

Jadilah orang Ranir dikenal sebagai masyarakat yang gemar merantau dari satu tempat ke tempat yang lain. Pola hidup yang berpindah-pindah seperti ini juga terjadi pada keluarga besar Al-Raniri sendiri, yaitu ketika pamannya, Muhammad Al-jilani b. Hasan Muhammad Al-Humaydi, datang ke Aceh (1580-1583 M) untuk berdagang sekaligus mengajar ilmu-ilmu agama, seperti fiqh, ushul fiqh, etika, manthiq, dan retorika. Kebanyakan dari mereka (perantau) biasanya menetap di kota-kota pelabuhan di pantai Samudera Hindia dan wilayah-wilayah kepulauan Melayu-Indonesia, lainnya (Azra: 1994).

Jejak-jejak Intelektual Al-Raniri

Al-Raniri sendiri memulai perjalanan intelektualnya dengan belajar ilmu agama di tanah kelahirannya (Ranir), sebelum berkelana ke Tarim, Hadramaut, Arab Selatan, yang ketika itu menjadi pusat studi agama Islam.

Pada tahun 1621 M, ia mengunjungi Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji dan berziarah ke makam Nabi. Di tanah haram inilah Al-Raniri menjalin hubungan dengan para jamaah haji dan orang-orang yang sudah menetap dan belajar di Arab, yang kebetulan berasal dari wilayah Nusantara.

Dalam kapasitas seperti ini, Al-Raniri sudah dapat dikategorikan telah menjalin hubungan dengan orang-orang Melayu, khususnya dalam hal komunikasi intelektual Islam. Jalinan hubungan inilah yang menjadi awal mula bagi perjalanan intelektual Islam Al-Raniri di kemudian hari.

Dalam perkembangannya, Al-Raniri juga merupakan seorang syeikh tarekat Rifa'iyyah, yang didirikan oleh Ahmad Rifai (w. 1183 M). Ia belajar ilmu tarekat ini melalui ulama keturunan Arab Hadramaut, Syeikh Said Abu Hafs Umar b. 'Abd Allah Ba Syaiban dari Tarim, atau yang dikenal di Gujarat dengan sebutan Sayid Umar Al Aydarus. Sementara Ba Syaiban sendiri belajar tarekat dari ulama-ulama Haramain selama empat tahun, seperti Sayyid Umar b.'Abd Allah Al-Rahim Al-Bashri (w. 1638), Ahmad Ibrahim b. Alan (w. 1624 M), dan 'Rahman Al-Khatib Al-Syaib 1605 M). Dari Ba Syaiban pulalah Al-Raniri dibaiat sebagai khalifah (penggantinya) untuk menyebarluaskan tarekat Rifaiyyah di tanah Melayu (Aboebakar Atjeh: 1979). Kendati demikian, Al-Raniri juga memiliki silsilah inisiasi dengan tarekat Aydarusiyyah dan Qodiriyyah Maqassari: tt).

Setelah beberapa tahun melakukan perjalanan intelektual di Timur-Tengah dan wilayah anak benua India, Al-Raniri mulai merantau ke wilayah Nusantara dengan memilih Aceh sebagai tempat tinggalnya. la datang di Aceh pada tanggal 31 Mei 1637 M (6 Muharram 1047 H), namun hingga kini belum diketahui secara pasti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya memilih Aceh. Pilihan ini diduga karena ketika itu Aceh berkembang menjadi pusat perdagangan, kebudayaan, politik dan agama Islam di kawasan Asia Tenggara, yang menggantikan posisi Malaka setelah dikuasai oleh Portugis, M). Adapun kemungkinan lainnya, Al-Raniri mengikuti pamannya, Syeikh Muhammad Jailani b. Hasan b. Muhammad Hamid (1588 M).

Tidak hanya itu, tahun 1637 diragukan sebagai awal mula kedatangan Al-Raniri di Aceh. Ada dua keraguan yang menyebabkan hal itu. Pertama, jika dilihat dari kemahirannya dalam berbahasa Malayu, sebagaimana ditunjukkan dalam kitab-kitabnya, maka sangat mustahil Al-Raniri baru ke Aceh pada tahun tersebut. Shirat al-Mustaqim, misalnya, yang berbahasa Melayu disususn pada tahun 1634, ketika belum menetap di Aceh. Sementara keraguan kedua, jumlah karya-karyanya yang menyampai 29 buku tidak mungkin dapat diselesaikan hanya dalam waktu tujuh tahun selama di Aceh (1637-1644 M).

Dua keraguan inilah yang memperkuat asumsi bahwa sebelumnya Al-Raniri pernah datang ke Aceh, tetapi waktu itu tidak memperoleh sambutan dan penerimaaan yang layak dari pihak istana Sultan Iskandar Muda. Dari sini, ia melanjutkan perjalanannya ke daerah lain di kawasan ini. Sebagaimana tercatat dalam sejarah Kesultanan Aceh ketika Iskandar Muda berkuasa, ulama yang berpengaruh dan berperan sebagai mufti kerajaan adalah Syeikh Syams Al-Din Al-Sumaterani. Pada masa ini paham wujudiyyah menjadi ajaran resmi kerajaan. Sementara Al-Raniri menyerukan ajaran Sunni dan menentang paham wujudiyyah jelas kurang mendapat simpati dari Sultan

Setelah Syeikh Al-Sumaterani meninggal, kemudian disusul pula oleh Sultan Iskandar Muda dalam beberapa waktu sesudahnya, Al-Raniri memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menyebarluaskan ilmu-ilmu agamanya. Ketika itu, sultan yang berkuasa, Sultan Iskandar Tsani, menantu Iskandar Muda, memberikan penghormatan tinggi kepada Al-Raniri dengan menjadikannya mufti kerajaan. Seperti Al-Raniri, Sultan Iskandar Tsani juga menentang paham wujudiyyah. Dengan kedudukan dan dukungan seperti ini, Al-Raniri dengan leluasa dapat memberikan sanggahan terhadap paham yang dikembangkan oleh dua ulama Aceh sebelumnya, Hamzah Fansuri dan Syams Al-Din Al-Sumaterani. Tidak hanya itu, Al-Raniri juga sering menerima permintaan dari sultan untuk menulis kitab-kitab agama, terutama tentang tasawuf, dalam rangka membatasi pengaruh paham wujudiyyah di Aceh.

Kedekatan Al-Raniri dengan Sultan ini membawa implikasi yang cukup luas. Misalnya, dalam satu kesempatan dan didukung oleh Sultan, Al-Raniri mengadakan majelis persidangan dengan 40 ulama pendukung paham wujudiyyah guna membahas paham tersebut. Dari sidang ini kemudian lahir fatwa Syeikh Al-Raniri dan para ulama istana yang menghukumi kafir terhadap para pengikut paham wujudiyyah, sehingga boleh dbunuh. Tidak hanya sampai disini, Al-Raniri dengan penuh semangat menulis dan sering berdebat dengan para penganut paham panteisme ini dalam banyak kesempatan. Bahkan, perdebatan itu sering dilakukan dihadapan sultan.

Dalam berdebat, dengan segala kemahirannya, ia berupaya keras membongkar kelemahan dan kesesatan paham wujudiyyah yang dianggapnya bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits, seraya meminta para pengikutnya untuk bertaubat dan kembali pada jalan yang benar (Al-Qur’an dan Hadits). Namun, kegigihan Al-Raniri ini tidak banyak memenuhi target yang diharapkan. Sebab para pengikut paham wujudiyyah tetap bersikukuh pada pendiriannya. Sehingga akhirnya dengan penuh keterpaksaan, mereka harus dihukum mati. Selain itu, untuk membumihabguskan paham wujudiyyah, maka kitab-kitab wujudiyyah-nya Harnzah dan Syams Al-Din dibakar di depan masjid Baiturrahman Banda Aceh.

Setelah tujuh tahun sebagai mufti kerajaan, pada tahun 1644 Al-Raniri tiba-tiba kembali ke tanah kelahimnnya, dan tidak kembali lagi ke Aceh. Ketika itu, Al-Raniri sedang menulis kitab jawahir baru sampai bab kelima. Dan selanjutnya, ia perintahkan salah seorang murid dekatnya untuk menyelesaikan kitab tersebut. Kepulangan Al-Raniri yang secara mendadak ini menimbulkan. pertanyaan. di kernudian hari. Pertama, sebagaimana diungkapkan oleh A. Daudy dalam bukunya, Syeikh Nuruddin AI-Raniri, Al-Raniri kembali ke tanah leluhurnya karena ada ketidaksesuaian dengan kebijakan Sultanah Safiyyat al-Din yang berencana menghukum bunuh pada orang-orang yang menentang diperintah oleh seorang pemimpin perempuan. Sebagaimana berkembang dalarn tradisi masyarakat saat itu dan juga seiring dengan syari'at Islam yang dipahami masyarakat setempat, perempuan tidak layak jadi penguasa. A. Daudy memperkirakan bahwa Al-Raniri termasuk bagian dari kelompok penentang tersebut.

Kedua, berdasarkan artikel Takeshi Ito pada tanggal 8 dan 22 Agustus 1643 dilaporkan, bahwa kepulangan Al-Raniri disebabkan karena perdebatan antara dirinya dengan ulama baru keturunan Minangkabau, Sayf Al-Rijal. Perdebatan ini terus berlarut-larut karena Al-Raniri selalu menilai pandangan Sayf Al-Rijal sebagai doktrin "sesat" karena termasuk paham wujudiyyah. Pada mulanya, Sultanah mengikuti pikiran-pikiran Al-Raniri, tetapi saat itu pendapat Rijal menemukan momentum terbaiknya di mata sultanah.

Nampaknya, alasan yang terakhir atas lebih mendekati kebenaran. Pasalnya, jika Al-Raniri tergabung dalam kelompok oposan yang menentang Sultanah, bagaimana mungkin Sultanah memberikan banyak kemudahan dan fasilitas dalam menyelesaikan karya-karyanya, termasuk beberapa waktu sebelum keberangkatannya. Meski demikian, terlepas apa yang melatarbelakangi kepulangan Al-Raniri, ia tergolong salah satu ulama besar yang telah memberikan sumbangsih besar bagi dunia Islam Nusantara, terutama dalam bidang tasawuf dan fiqh. Bahkan,secara metodologis, pikiran-pikiran Raniri memiliki keterkaitan dengan kehidupan tradisional Islam Indonesia.

Banyak perkara menarik mengenai ulama ini, di antaranya kitab fikah dalam bahasa Melayu yang pertama sekali berjudul ash-Shirath al-Mustaqim adalah karya beliau. Demikian juga mengenai kitab hadis yang berjudul al-Fawaid al-Bahiyah fi al-Ahadits an-Nabawiyah atau judul lainnya Hidaya al-Habib fi at-Targhib wa at-Tarhib, adalah kitab membicarkan hadis yang pertama sekali dalam bahasa Melayu.

Hampir semua penulis menyebut bahawa Syeikh Nuruddin ar-Raniri dilahirkan di Ranir, berdekatan dengan Gujarat. Asal usul beliau ialah bangsa Arab keturunan Quraisy yang berpindah ke India. Tetapi salah seorang muridnya bernama Muhammad 'Ali atau Manshur yang digelarkan dengan Megat Sati ibnu Amir Sulaiman ibnu Sa'id Ja'far Shadiq ibnu 'Abdullah dalam karyanya Syarab al-'Arifin li Ahli al-Washilin menyebut bahawa Syeikh Nuruddin ar-Raniri adalah "Raniri negerinya, Syafi'ie nama mazhabnya, Bakri bangsanya."

Pendidikan asasnya dipercayai diperolehnya di tempat kelahirannya Raniri atau Rander. Raniri/Rander, sebahagian riwayat mengatakan berdekatan dengan Kota Surat, dan riwayat lain mengatakan dekat Bikanir, kedua-duanya di negeri India. Syeikh Nuruddin ar-Raniri berhasil berangkat ke Mekah dan Madinah dalam tahun 1030 H/1621 M dan di sana beliau sempat belajar kepada Syeikh Abu Hafash 'Umar bin 'Abdullah Ba Syaiban atau nama lain ulama ini ialah Saiyid 'Umar al-'Aidrus. Kepada ulama ini beliau mengambil bai'ah Thariqat Rifa'iyah. Dalam sektor Thariqat Rifa'iyah itu syeikh yang tersebut adalah murid kepada Syeikh Muhammad al-'Aidrus. Selain Thariqat Rifa'iyah, Syeikh Nuruddin ar-Raniri juga pengamal Thariqat Qadiriyah.

Kedatangan Syeikh Nuruddin ar-Raniri buat pertama kalinya ke Aceh diriwayatkan dalam tahun 1577 M, tetapi ada juga ahli sejarah mencatat bahawa beliau sampai di Aceh pada tahun 1637 M. Ini bererti setahun setelah mangkatnya Sultan Iskandar Muda (memerintah dari tahun 1606 M hingga 1636 M). Syeikh Nuruddin ar-Raniri seakan-akan kedatangan pembawa satu pendapat baru, yang asing dalam masyarakat Aceh. Setiap sesuatu yang baru selalu menjadi perhatian dan pengamatan orang, sama ada pihak kawan atau pun pihak lawan. Fahaman baru yang dibawa masuk oleh Syeikh Nuruddin ar-Raniri itu ialah fahaman anti atau penolakan tasawuf ajaran model Syeikh Hamzah al-Fansuri dan Syeikh Syamsuddin as-Sumatra-i. Kedua-dua ajaran ulama sufi itu adalah sesat menurut pandangan beliau.

Syeikh Nuruddin ar-Raniri mendapat tempat pada hati Sultan Iskandar Tsani, yang walaupun sebenarnya pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda beliau tidak begitu diketahui oleh masyarakat luas.

Oleh sebab ketegasan dan keberaniannya ditambah lagi, Syeikh Nuruddin ar-Raniri menguasai berbagai-bagai bidang ilmu agama Islam, mengakibatkan beliau sangat cepat menonjol pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Tsani itu. Akhirnya Syeikh Nuruddin ar-Raniri naik ke puncak yang tertinggi dalam kerajaan Aceh, kerana beliau mendapat sokongan sepenuhnya daripada sultan. Beliau memang ahli dalam bidang ilmu Mantiq (Logika) dan ilmu Balaghah (Retorika). Dalam ilmu Fikah, Syeikh Nuruddin ar-Raniri adalah penganut Mazhab Syafie, walaupun beliau juga ahli dalam ajaran mazhab-mazhab yang lainnya. Dari segi akidah, Syeikh Nuruddin ar-Raniri adalah pengikut Mazhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang berasal daripada Syeikh Abul Hasan al-Asy'ari dan Syeikh Abu Manshur al-Maturidi. Pegangannya dalam tasawuf ialah beliau adalah pengikut tasawuf yang mu'tabarah dan pengamal berbagai-bagai thariqah sufiyah. Tetapi suatu perkara yang aneh, dalam bidang tasawuf beliau menghentam habis-habisan

Syeikh Hamzah al-Fansuri dan Syeikh Syamsuddin as-Sumatra-i. Walau bagaimanapun Syeikh Nuruddin ar-Raniri tidak pernah menyalahkan, bahkan menyokong Syeikh Muhyuddin ibnu 'Arabi, Abi Yazid al-Bistami, 'Abdul Karim al-Jili, Abu Manshur Husein al-Hallaj dan lain-lain. Perkataan yang bercorak 'syathahiyat' yang keluar daripada ulama-ulama sufi yang tersebut itu tidak pernah beliau salahkan tetapi sebaliknya perkataan yang bercorak 'syathahiyat' yang berasal daripada Syeikh Hamzah al- Fansuri dan Syeikh Syamsuddin as-Sumatra-i selalu ditafsirkan secara salah oleh Syeikh Nuruddin ar-Raniri. Di dalam karyanya Fath al-Mubin 'ala al-Mulhidin, Syeikh Nuruddin ar-Raniri berpendapat bahawa al-Hallaj mati syahid. Katanya: "Dan Hallaj itu pun syahid fi sabilillah jua." Padahal jika kita teliti, sebenarnya Syeikh Hamzah al-Fansuri dan Syeikh Syamsuddin as-Sumatra-i itu pegangannya tidak ubah dengan al-Hallaj.

Ajaran Syeikh Hamzah al-Fansuri dan Syeikh Syamsuddin as-Sumatra-i berpunca daripada ajaran Syeikh Muhyuddin ibnu 'Arabi, Syeikh Abi Yazid al-Bistami, Syeikh 'Abdul Karim al-Jili dalam satu sektor. Dan bahagian lain juga berpunca daripada ajaran Imam al-Ghazali, Syeikh Junaid al-Baghdadi dan lain-lain, adalah dipandang muktabar, sah dan betul menurut pandangan ahli tasawuf. Bahawa ajaran tasawuf telah berurat dan berakar di kalbi, bahkan telah mesra dari hujung rambut hingga ke hujung kaki, dari kulit hingga daging, dari tulang hingga ke sumsum pencinta-pencintanya, yang tentu saja mereka mengadakan tentangan yang spontan terhadap Syeikh Nuruddin ar-Raniri. Bahkan kepada siapa saja yang berani menyalah-nyalahkan pegangan mereka. Pengikut-pengikut Syeikh Hamzah al-Fansuri dan Syeikh Syamsuddin as-Sumatra-i menganggap kedua-dua guru mereka adalah wali Allah, yang faham terhadap pengetahuan syariat, tarekat, haqiqat dan makrifat. Mereka beranggapan, walaupun diakui bahawa Syeikh Nuruddin ar-Raniri sebagai seorang ulama besar, yang dikatakan juga telah mengetahui ilmu tasawuf, namun tasawuf yang diketahui oleh Syeikh Nuruddin ar-Raniri itu hanyalah tasawuf zahir belaka. Bahawa beliau hanyalah mengetahui kulit ilmu tasawuf, tetap tidak sampai kepada intipati tasawuf yang sebenar-benarnya. Bahawa beliau baru mempunyai ilmu lisan sebagai hujah belaka, tetapi belum mempunyai ilmu kalbi, yang dinamakan juga dengan ilmu yang bermanfaat. Oleh itu, wajiblah mereka membela guru mereka yang mereka sanjung tinggi itu.

Selama menetap di Pahang atau pun setelah beliau pindah ke Aceh, ramai penduduk yang berasal dari dunia Melayu belajar kepada ulama besar yang berasal dari India itu, namun sampai riwayat ini saya tulis, belum dijumpai tulisan yang menyenaraikan nama murid-murid Syeikh Nuruddin ar-Raniri. Untuk memulakan penjejakan mengenainya di sini dapat saya perkenalkan hanya dua orang, iaitu: Syeikh Yusuf Tajul Mankatsi/al-Maqasari al-Khalwati yang berasal dari Makasar/tanah Bugis. Tidak begitu jelas apakah Syeikh Yusuf Tajul Khalwati ini belajar kepada Syeikh Nuruddin ar-Raniri sewaktu beliau masih di Aceh atau pun Syeikh Yusuf datang menemui Syeikh Nuruddin ar-Raniri di negerinya, India. Sementara pendapat lain menyebut bahawa Syeikh Yusuf Tajul Khalwati benar-benar dapat berguru kepada Syeikh Nuruddin ar-Raniri sewaktu masih di Aceh lagi, dan Syeikh Yusuf Tajul Khalwati menerima bai'ah Tarekat Qadiriyah daripada Syeikh Nuruddin ar-Raniri. Yang seorang lagi ialah Syeikh Muhammad 'Ali, ulama ini berasal dari Aceh.

Pengaruh Al-Raniri

Berdasarkan paparan sebelumnya, Al-Raniri merupakan sosok ulama yang memiliki banyak keahlian. Dia seorang sufi, teolog, faqih (ahli hukum), dan bahkan politisi. Keberadaan Al-Raniri seperti ini sering menimbulkan banyak kesalahpahaman, terutama jika dilihat dari salah satu aspek pemikiran saja. Maka sangat wajar, jika beliau dinilai sebagai seorang sufi yang sibuk dengan praktek-praktek mistik, padahal di sisi lain, Al-Raniri adalah seorang faqih yang memiliki perhatian terhadap praktek-praktek syariat. Oleh karena itu, untuk memahaminya secara benar, haruslah dipahami semua aspek pemikiran, kepribadian dan aktivitasnya (Azra: 1994).

Keragaman keahlian Al-Raniri dapat dilihat kiprahnya selama. di Aceh. Meski hanya bermukim dalam waktu relatif singkat, peranan Al-Raniri dalam perkembangan Islam Nusantara tidak dapat diabaikan. Dia berperan membawa tradisi besar Islam sembari mengeliminasi masuknya tradisi lokal ke dalam tradisi yang dibawanya tersebut. Tanpa mengabaikan peran ulama lain yang lebih dulu menyebarkan Islam di negeri ini, Al-Ranirilah yang menghubungkan satu mata rantai tradisi Islam di Timur Tengah dengan tradisi Islam Nusantara.

Bahkan, Al-Raniri merupakan ulama pertama yang membedakan penafsiran doktrin dan praktek sufi yang salah dan benar. Upaya seperti ini memang pernah dilakukan oleh para ulama terdahulu, seperti Fadhl Allah Al-Burhanpuri. Namun, Al-Burhanpuri tidak berhasil merumuskannya dalam penjabaran yang sisternatis dan sederhana, malahan membingungkan para pengikutnya, sehingga Ibrahim Al-Kurani harus memperjelasnya. Upaya-upaya lebih lanjut tampaknya pernah juga dilakukan oleh Hamzah Fansuri dan Samsuddin Al-Sumaterani, tetapi keduanya gagal memperjelas garis perbedaan antara Tuhan dengan alam dan makhluk ciptaannya (Azra: 1994).

Oleh karena itu, dalam pandangan Al-Raniri, masalah besar yang dihadapi umat Islam, terutama di Nusantara, adalah aqidah. paham immanensi antara Tuhan makhluknya sebagaimana dikembangkan oleh paham wujudi"ah merupakan praktek sufi yang berlebihan. Mengutip doktrin Asy'ariyyah, Al-Raniri berpandangan bahwa antara Tuhan dan alam raya terdapat perbedaan (mukhalkfah), sementara antara manusia dan Tuhan terdapat hubunpn transenden.

Selain secara umum Al-Raniri dikenal sebagai syeikh Rifaiyyah, ia juga memiliki mata rantai dengan tarekat Aydarusiyyah dan Qadiriyyah. Dari tarekat Aydarusiyyah inilah Al-Raniri dikenal sebagai ulama yang teguh mernegang akar-akar tradisi Arab, bahkan simbol-simbol fisik tertentu dari budayanya, dalam menghadapi lokal. Tidak hanya itu, ketegasan Al-Raniri dalam menekankan adanya keselarasan antara praktek mistik dan syari'at merupakan bagian dari ajaran tarekat Aydarusiyyah.

Dari paparan di atas, sepintas memang belum banyak pembaruan yang telah dilakukan oleh Al-Raniri, kecuali mempertegas paham Asy'ariyyah, memperjelas praktek-praktek syariat, dan sanggahan terhadap paham wujudiyyah. Di sinilah dibutuhkaan kejelian untuk memandang Al-Raniri secara utuh, baik kirah, pikiran maupun karya-karyanya (Azra: 1994). Bahkan, dari catatan sanggahan Al-Raniri terhadap paham wujudiyyahlah dapat ditemukan, sejumlah pembaruanterutama dalam hal metodologi.

penulisan ilmiah, dimana beliau selalu mencantumkaan argumentasi berikut referensinya. Dari cara seperti ini pula dalam perkembangannya ditemukan sejumlah ulama -ulama baru yang belum pernah diungkap oleh penulis-penulis lain sebelumnya, berikut pemikiran-pemikiran yang baru.

Meski Al-Raniri berpengaruh besar dalam perkembangan Islam Nusantara, tetapi hingga kini belum ditemukan para muridnya secara langsung, kecuali Syeikh Yusuf Al-Maqassari. Al-Maqassari dalam kitabnya, Safinat al-Najah menjelaskan bahwa dari Al-Ranirilah diperoleh silsilah tarekat Qadiriyyah, karena Al-Raniri adalah guru sekaligus syeikhnya. Hanya saia, bukti ini belum dianggap valid, karena belum diketahui kapan dan dimana mereka bertemu. Kesulitan lainnya juga akan muncul ketika dicari hubungan dan jaringan Al-Raniri dengan para ulama lain penyebar agama Islam di wilayah Nusantara, ataupun para ulama asli Nusantara yang berkelana sampai ke Timur-Tengah. Yang ada hanyalah kemungkinan bertemunya Al-Raniri dengan para jamaah haji dan para pedatang dari Nusantara yang kebetulan menuntut ilmu di tanah haram, tepatnya ketika Al-Raniri bermukim di Makkah dan Madinah (1621 M). Pertemuan inilah yang diduga adanya komunikasi langsung dengan para muridnya dari Nusantara, termasuk dengan Al-Maqassari.

Kesulitan ini juga terus berlanjut, jika dikaitkan dengan keingianan mencari hubungan Al-Raniri dengan dunia pesantren di wilayah Nusantara. Pasalnya, selain tiada literatur yang menunjukkan hal tersebut, manuskrip-manuskrip yang berkaitan dengan pesantren pun tidak menunjukkan adanya hubungan tersebut. Meski demikian, bukan berarti Al-Raniri tidak memiliki keterkaitan sama sekah dengan dunia pesantren. Setidaknya, peran Al-Maqassari dan para jamaah haji serta para muridnya di Makkah dan Madinah yang kemudian kembali ke tanah air merupakan keterkaitan tidak langsung Al-Raniri dengan dunia pesantren di Indonesia.

Ada yang berpendapat bahawa beliau meninggal dunia di India. Pendapat lain menyebut bahawa beliau meninggal dunia di Aceh. Ahmad Daudi, menulis: "Maka tiba-tiba dan tanpa sebab-sebab yang diketahui, Syeikh Nuruddin ar-Raniri meninggalkan Serambi Mekah ini, belayar kembali ke tanah tumpah darahnya yang tercinta, Ranir untuk selama-lamanya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1054 H (1644 M)." Bahawa beliau meninggal dunia pada 22 Zulhijjah 1069 H/21 September 1658 M. Tetapi Karel A. Steenbrink dalam bukunya, Mencari Tuhan Dengan Kacamata Barat berpendapat lain, bahawa hingga tahun 1644 M bererti Syeikh Nuruddin masih berada di Aceh. Menurutnya terjadi diskusi yang terlalu tajam antara beberapa kelompok pemerintah: Seorang uskup agung (ar-Raniri) di satu pihak dan beberapa hulubalang dan seorang ulama dari Sumatera Barat di pihak lain. Pihak yang anti ar-Raniri akhirnya menang, sehingga ar-Raniri dengan tergesa-gesa kembali ke Gujarat. Tulisan Karel itu barangkali ada benarnya, kerana secara tidak langsung Syeikh Nuruddin mengaku pernah kalah berdebat dengan Saiful Rijal, penyokong fahaman Syeikh Hamzah al-Fansuri dan Syeikh Syamsuddin as-Sumatra-i, perkara ini beliau ceritakan dalam kitab Fath al-Mubin.

Ada pun tempat meninggalnya, H.M. Zainuddin, berbeza pendapat dengan Ahmad Daudi di atas. Menurut Zainuddin dalam Tarich Atjeh Dan Nusantara, jilid 1, bahawa terjadi pertikaian di istana, dalam perebutan itu telah terbunuh seorang ulama, Faqih Hitam yang menentang tindakan Puteri Seri Alam. Dalam pada itu Syeikh Nuruddin diculik orang, kemudian mayatnya diketemukan di Kuala Aceh. Menurut H.M. Zainuddin pula, bahawa makam Syeikh Nuruddin itu dikenal dengan makam keramat Teungku Syiahdin (Syeikh Nuruddin ar-Raniri) terletak di Kuala Aceh.

Dalam masa pemerintahan Iskandar Muda, kerajaan Aceh maju, ajaran sufi tidak menghalang kemajuan yang berasaskan Islam. Sebaliknya masa pemerintahan Iskandar Tsani, ajaran sufi dianggap sesat, ternyata kerajaan Aceh mulai menurun. Bantahan terhadap sesuatu pegangan yang pernah berkembang di dunia Islam perlulah ditangani dengan penuh kebijaksanaan. Siapa saja yang memegang urusan keislaman janganlah tersalah penilaian, sering terjadi yang benar menjadi salah, atau sebaliknya yang salah menjadi benar.
Read Post | comments

Teuku Umar

Teuku Umar. Ia dilahirkan pada tahun 1854 (tanggal dan bulannya tidak tercatat) di Meulaboh, Aceh Barat, Indonesia. Ia merupakan salah seorang pahlawan nasional yang pernah memimpin perang gerilya di Aceh sejak tahun 1873 hingga tahun 1899. Kakek Teuku Umar adalah keturunan Minangkabau, yaitu Datuk Makdum Sati yang pernah berjasa terhadap Sultan Aceh. Datuk Makdum Sati mempunyai dua orang putra, yaitu Nantan Setia dan Achmad Mahmud. Teuku Achmad Mahmud merupakan bapak Teuku Umar.


Ketika perang aceh meletus pada 1873 Teuku Umar ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, padahal umurnya baru menginjak19 tahun. Mulanya ia berjuang di kampungnya sendiri yang kemudian dilanjukan ke Aceh Barat. Pada umur ini, Teuku Umar juga sudah diangkat sebagai keuchik (kepala desa) di daerah Daya Meulaboh.

Kepribadiaan Teuku Umar sejak kecil dikenal sebagai anak yang cerdas, pemberani, dan kadang suka berkelahi dengan teman-teman sebayanya. Ia juga memiliki sifat yang keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala persoalan. Teuku Umar tidak pernah mendapakan pendidikan formal. Meski demikian, ia mampu menjadi seorang pemimpin yang kuat, cerdas, dan pemberani.

Pernikahan Teuku Umar tidak sekali dilakukan. Ketika umurnya sudah menginjak usia 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofiah, anak Uleebalang Glumpang. Untuk meningkatkan derajat dirinya, Teuku Umar kemudian menikah lagi dengan Nyak Malighai, puteri dari Panglima Sagi XXV Mukim. Sejak saat itu, ia mulai menggunakan gelar Teuku. Pada tahun 1880, Teuku Umar menikahi janda Cut Nyak Dien, puteri pamannya. Sebenarnya Cut Nyak Dien sudah mempunyai suami (Teuku Ibrahim Lamnga) tapi telah meninggal dunia pada Juni 1978 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Setelah itu, Cut Nyak Dien bertemu dan jatuh cinta dengan Teuku Umar. Keduanya kemudian berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda di Krueng. Hasil perkawinan keduanya adalah anak perempuan bernama Cut Gambang yang lahir di tempat pengungsian karena orang tuanya tengah berjuang dalam medan tempur.

Belanda sempat berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883. Satu tahun kemudian (tahun 1884) pecah kembali perang di antara keduanya. Pada tahun 1893, Teuku Umar kemudian mencari strategi bagaimana dirinya dapat memperoleh senjata dari pihak musuh (Belanda). Akhirnya, Teuku Umar berpura-pura menjadi antek (kaki tangan) Belanda. Istrinya, Cut Nyak Dien pernah sempat bingung, malu, dan marah atas keputusan suaminya itu. Gubernur Van Teijn pada saat itu juga bermaksud memanfaatkan Teuku Umar sebagai cara untuk merebut hati rakyat Aceh. Teuku Umar kemudian masuk dinas militer. Atas keterlibatan tersebut, pada 1 Januari 1894, Teuku Umar sempat dianugerahi gelar Johan Pahlawan dan diizinkan untuk membentuk legium pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara dengan senjata lengkap.

Saat bergabung dengan Belanda, Teuku Umar sebenarnya pernah menundukkan pos-pos pertahanan Aceh. Peperangan tersebut dilakukan Teuku Umar secara pura-pura. Sebab, sebelumnya Teuku Umar telah memberitahukan terlebih dahulu kepada para pejuang Aceh. Sebagai kompensasi atas keberhasilannya itu, pemintaan Teuku Umar untuk menambah 17 orang panglima dan 120 orang prajurit, termasuk seorang Pangleot sebagai tangan kanannya akhirnya dikabulkan oleh Gubernur Deykerhorf yang menggantikan Gubernur Ban Teijn.

Pada tanggal 30 Maret 1896, Teuku Umar kemudian keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya beserta 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang 18.000 dollar. Dengan kekuatan yang semakin bertambah, Teuku Umar bersama 15 orang berbalik kembali membela rakyat Aceh. Siasat dan strategi perang yang amat lihai tersebut dimaksudkan untuk mengelabuhi kekuatan Belanda pada saat itu yang amat kuat dan sangat sukar ditaklukkan. Pada saat itu, perjuangan Teuku Umar mendapat dukungan dari Teuku Panglima Polem Muhammad Daud yang bersama 400 orang ikut menghadapi serangan Belanda. Dalam pertempuran tersebut, sebanyak 25 orang tewas dan 190 orang luka-luka di pihak Belanda.

Gubernur Deykerhorf merasa tersakiti dengan siasat yang dilakukan Teuku Umar. Van Heutsz diperintahkan agar mengerahkan pasukan secara besar-besaran untuk menangkap Teuku Umar. Serangan secara mendadak ke daerah Melaboh menyebabkan Teuku Umar tertembak dan gugur dalam medan perang, yaitu di Kampung Mugo, pedalaman Meulaboh pada tanggal10 Februari 1899.

2. Pemikiran

Sejak kecil, Teuku Umar sebenarnya memiliki pemikiran yang kerap sulit dipahami oleh teman-temannya. Ketika beranjak dewasa pun pemikirannya juga masih sulit dipahami. Sebagaimana telah diulas di atas bahwa taktik Teuku Umar yang berpura-pura menjadi antek Belanda adalah sebagai bentuk “kerumitan” pemikiran dalam dirinya. Beragam tafsir muncul dalam memahami pemikiran Teuku Umar tentang taktik kepura-puraan tersebut. Meski demikian, yang pasti bahwa taktik dan strategi tersebut dinilai sangat jitu dalam menghadapi gempuran kolonial Belanda yang memiliki pasukan serta senjata sangat lengkap. Teuku Umar memandang bahwa “cara yang negatif” boleh-boleh saja dilakukan asalkan untuk mencapai “tujuan yang positif”. Jika dirunut pada konteks pemikiran kontemporer, pemikiran seperti itu kedengarannya lebih dekat dengan komunisme yang juga menghalalkan segala cara. Semangat perjuangan Teuku Umar dalam menghadapi kolonialisme Belanda yang pada akhirnya mendorong pemikiran semacam itu.

3. Karya

Karya Teuku Umar dapat berupa keberhasilan dirinya dalam menghadapi musuh. Sebagai contoh, pada tanggal 14 Juni 1886, Teuku Umar pernah menyerang kapal Hok Centon, milik Belanda. Kapal tersebut berhasil dikuasai pasukan Teuku Umar. Nahkoda kapalnya, Hans (asal Denmark) tewas dan kapal diserahkan kepada Belanda dengan meminta tebusan sebesar 25.000 ringgit. Keberanian tersebut sangat dikagumi oleh rakyat Aceh. Karya yang lain adalah berupa keberhasilan Teuku Umar ketika mendapatkan banyak senjata sebagai hasil dari pengkhianatan dirinya terhadap Belanda.

4. Penghargaan

Berdasarkan SK Presiden No. 087/TK/1973 tanggal 6 November 1973, Teuku Umar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Nama Teuku Umar juga diabadikan sebagai nama jalan di sejumlah daerah di tanah air, salah satunya yang terkenal adalah terletak di Menteng, Jakarta Pusat. Selain itu, namanya juga diabadikan sebagai nama sebuah lapangan di Meulaboh, Aceh Barat.
Read Post | comments

Ki Hajar dewantara Bapak pendidikan Indonesia

Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.


Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.


Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.


Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913. Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.

Kemudian setelah ditolaknya pendaftaran status badan hukum Indische Partij ia pun ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite itu sekaligus sebagai komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun Kemerdekaan Bangsa Belanda. Komite Boemipoetra itu melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut.

Sehubungan dengan rencana perayaan itu, ia pun mengkritik lewat tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Tulisan Seandainya Aku Seorang Belanda yang dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker itu antara lain berbunyi:

"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu.

Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun".

Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman tanpa proses pengadilan, berupa hukuman internering (hukum buang) yaitu sebuah hukuman dengan menunjuk sebuah tempat tinggal yang boleh bagi seseorang untuk bertempat tinggal. Ia pun dihukum buang ke Pulau Bangka.

Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo merasakan rekan seperjuangan diperlakukan tidak adil. Mereka pun menerbitkan tulisan yang bernada membela Soewardi. Tetapi pihak Belanda menganggap tulisan itu menghasut rakyat untuk memusuhi dan memberontak pada pemerinah kolonial. Akibatnya keduanya juga terkena hukuman internering. Douwes Dekker dibuang di Kupang dan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke pulau Banda.

Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda karena di sana mereka bisa memperlajari banyak hal dari pada didaerah terpencil. Akhirnya mereka diijinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman.

Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh Europeesche Akte.
Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.

Setelah pulang dari pengasingan, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.

Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.

Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Tamansiswa, ia juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya berjumlah ratusan buah. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang, kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.

Setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.

Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

Kemudian oleh pihak penerus perguruan Taman Siswa, didirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiri Tamansiswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.

Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.

Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan).

Sumber : kolom-biografi.blogspot.com
Read Post | comments

Buya syafii maarif guru moral bangsa

PROLOG | Penerima penghargaan Magsaysay Award (2008) dan Habibie Award dalam bidang harmonisasi kehidupan beragama (2010), itu tampak tak merasa lelah, apalagi merasa takut, untuk menyampaikan pesan-pesan moral, suara kenabian, untuk membangun etika moral dan karakter bangsa, menyebar nilai-nilai agama (Islam) yang rahmatan lil ’alamin. Memperjuangkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian, kebenaran dan keadilan serta kemanusiaan universal.
Sangat pantas,mantan Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) kelahiran Sumpur Kudus, Sumatera Barat, 31 Mei 1935, itu diberikan sebutan Buya, suatu panggilan kehormatan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati.
Perpaduan keahlian sebagai sejarawan, ahli filsafat dan agamawan (ulama) telah mengasah dirinya menjadi manusia pembelajar, guru pembawa obor moral bangsa. Buya Syafii Maarif tidak kuasa untuk bungkam, jika melihat ada sesuatu yang perlu diluruskan atau diperbaiki. Demi keberagaman, kemanusiaan, kebenaran dan keadilan, dia tidak mau terpengaruh oleh tekanan maupun kenikmatan.
Perpaduan keahlian sebagai sejarawan, ahli filsafat dan agamawan (ulama) telah mengasah dirinya menjadi manusia pembelajar, guru pembawa obor moral bangsa. Buya Syafii Maarif tidak kuasa untuk bungkam, jika melihat ada sesuatu yang perlu diluruskan atau diperbaiki. Demi keberagaman, kemanusiaan, kebenaran dan keadilan, dia tidak mau terpengaruh oleh tekanan maupun kenikmatan.
Kekuatan reliji (Islam) yang telah dimiliki sejak pengasuhan masa kecil, remaja, dewasa hingga masa tuanya, telah menempanya menjadi seorang cendekia yang arif, baik dalam pergulatan keilmuan, keagamaan dan pergaulan kemasyaratan, kebangsaan dan kenegaraan. Dalam konteks keberagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan, dia adalah seorang pejuang keberagaman (pluralisme), toleransi, perdamaian dan kemanusiaan. Dalam konteks bernegara, dia adalah negarawan sejati yang taat pada asas dan nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945 serta aturan hukum turunannya.
Seorang tokoh agama (Islam) yang kaya kearifan sejarah dan filsafat. Pesan, pemikiran dan pandangan serta kritiknya sangat terasa bening dan tulus. Dia tak pernah terlihat mengusung beban kepentingan diri dan/atau kelompoknya. Suaranya adalah suara kenabian yang mendorong semua orang meninggalkan kemungkaran menuju kebaikan. Suara (Islam) yang rahmatan lil alamin.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Agung RI (1999-2003), ini tidak pernah merasa sungkan, baik kepada penguasa dan ulama, maupun sahabat dan kerabat dekat, untuk melontarkan kritik dan pandangan atas sesuatu yang dianggapnya perlu diperbaiki. Dia adalah seorang agamawan dan cendekiawan yang memiliki kemauan dan kemampuan mencubit dan menertawakan diri sendiri. Bahkan kemampuan itu, sudah menjadi sifat dan karakter yang menyatu dalam dirinya, yang terpancar dari penampilan kesehariannya yang rendah hati dan bersahaja.
Bagi dia, rendah hati adalah refleksi dari iman. Dia adalah salah satu orang (ulama dan cendekia) yang semakin berisi (beriman dan berilmu) menjadi semakin rendah hati. Dia memancarkan pesan: Cilakalah seseorang, termasuk penguasa, jika menampakkan filsafat ilalang, yang jika semakin tinggi semakin liar tumbuhnya.
Kendati sudah meraih gelar profesor doktor dan telah menjelajah berbagai belahan dunia, bergaul dengan berbagai lapisan elit dunia, dia tetap membanggakan sikapnya sebagai orang desa, si anak kampoeng. Sekadar contoh, hingga di usia emasnya, dia masih belum merasa canggung berbelanja di pasar dan memasak sendiri, bila isteri tak ada di rumah. Bahkan, dia berani bertanding masak dengan siapa saja, dari segi rasa dan tanpa bumbu yang aneh-aneh. Pada usia mendekati 80 tahun, dia pun masih terbiasa menyetir mobil sendiri, untuk perjalanan yang tidak terlalu jauh. Dia tak pernah merasa menjadi kecil dengan kebiasaan itu dan juga tak merasa besar jika kehidupan ala kampung itu ditinggalkan.
Maka, tak heran jika dia melihat gejala filsafat ilalang melekat pada diri seseorang, terutama para pejabat publik, penguasa, dia pasti bersuara. Termasuk kepada kelompok-kelompok tertentu (mayoritas atau minoritas) yang memaksakan kehendak kepada pihak lain, memaksakan kebenaran keyakinannya supaya menjadi keyakinan orang lain, dia pasti bersuara.
Kekuatan dan cakrawala luas pemahaman keagamaannya sebagai seorang muslim, ditambah keahlian filsafat dan ilmu sejarahnya, serta pengalaman empiris dalam pergulatan hidupnya, telah menjadikan keberadaan dan kearifannya dirasakan menjadi rahmat bagi semua, bagi sesama, tanpa batas suku, ras, agama atau golongan. Dia telah menjadi milik semua dan guru moral bangsa.
Kehadirannya, tak ubahnya seperti obor yang menerangi sekitar, menembus kegelapan. Dia adalah seorang agamawan dan cendekiawan, yang selain memberi cahaya pencerahan berpikir mengatasi masalah, juga untuk mengenali kebenaran serta berkeberanian memperjuangkan kebenaran itu demi kepentingan umum, meskipun menghadapi tekanan, ancaman dan cibiran.
Pemilik gelar Master Ilmu Sejarah dari Departemen Sejarah Ohio State Universitas, Ameria Serikat (1982) dan Doktor Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat dari Universitas Chicago, Amerika Serikat (1983), ini juga tak pernah terlihat merasa letih menyampaikan ide-ide dan gagasan-gagasan baru tentang berbagai masalah serta memublikasikan dan mendiskusikannya dengan khalayak ramai (publik).
Guru Besar Ilmu Sejarah IKIP Yogyakarta (sekarang Universitas Negeri Yogyakarta), ini sangat aktif (murah hati) menyampaikan (mentransformasi) dan mengaktualisasi ide dan gagasannya kepada orang lain atau publik. Baik dalam percakapan keseharian, forum diskusi dan seminar, maupun dalam bentuk tulisan di berbagai media (pers) dan buku.
Belasan buku yang mencerahkan telah ditulis dan diterbitkannya. Di antaranya: Dinamika Islam, 1984; Islam, Mengapa Tidak, 1984; Islam dan Masalah Kenegaraan, 1985; Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia, 1993; Membumikan Islam, 1995; Islam: Kakuatan Doktrin dan Kegamangan Umat, 1997; Islam dan Politik: Upaya Membingkai Peradaban, 1999; Independensi Muhammadiyah di Tengah Pergumulan Pemikiran Islam dan Politik, 2000; Indonesia (Menengok ke Belakang untuk Melangkah ke Depan), 2002; Mencari Autentisitas dalam Kegalauan, 2004; Menggugah Nurani Bangsa, 2005; Islam, Good Governance dan Pengentasan Kemiskinan, 2007; dan, Islam dalam Bingkai KeIndonesiaan dan Kemanusiaan, Sebuah Refleksi Sejarah, 2009.
Dia pun sangat banyak menulis di berbagai media. Di antaranya, mengisi kolom Resonansi Harian Republika, dan kolom Opini Harian Kompas. Tulisannya di Harian Kompas, Senin, 3 Januari 2011 berjudul: Tahun 2011 bagi Indonesia; yang juga dipublikasikan TokohIndonesia.com di bawah judul: Jangan Merasa Benar di Jalan Sesat!; dilanjutkan tulisan di Harian Kompas, Senin, 07 Februari 2011 berjudul: Main Api Terbakar; yang juga dipublikasikan TokohIndonesia.com di bawah judul: Drama, Siapa Pemain Api?; sangat sarat pesan moral – yang amat berani – mengingatkan penguasa supaya kembali ke jalan yang benar.
Pesan moral supaya penguasa jangan merasa benar di jalan sesat, itu disuarakannya lebih terbuka bersama delapan tokoh lintas agama lainnya (Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Pendeta D Situmorang, Bikkhu Pannyavaro, Shalahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis Suzeno, dan Romo Benny Susetyo), setelah melakukan pertemuan pada Senin (10/1/2011) di kantor Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta. Mereka menyatakan Tahun 2011 sebagai Tahun Perlawanan Atas Kebohongan. Pada saat itu dipaparkan secara terbuka 18 kebohongan publik yang dilakukan pemerintah.
Bagi penguasa, pesan moral ini pastilah tidak enak. Begitu pula bagi para loyalis dan ulama/rohaniawan yang setia pada penguasa. Mereka menilai pernyataan ini kurang pantas dikemukakan para tokoh lintas agama. Penguasa pun bereaksi dengan mempertahankan kebenaran diri dan menolak disebut pembohong. Bahkan menuding para tokoh lintas agama itu melakukan gerakan politik.
Kendati Syafii Maarif bersama para tokoh lintas agama, itu membantah kalau pesan moral mereka dipolitisasi untuk kepentingan golongan tertentu. Dia menegaskan keberadaan gerakan tokoh lintas agama adalah untuk mengingatkan pemerintah. “Bukan gerakan politik, tapi gerakan moral,” ucap Buya saat jumpa pers sejumlah tokoh lintas agama di kantor Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) di Jakarta, Kamis (20/1/2011).
Demikianlah memang hakekat suara kebenaran (moral, kenabian) yang mengusung kebenaran demi kebaikan bersama tanpa beban interes kepentingan diri sendiri. Tidak jarang pembawa suara moral, malah dihukum, dicaci-maki, dihujat dan dibenci. Maka tak semua yang merasa diri ulama, rohaniawan dan cendekiawan memiliki kekuatan dan keberanian moral (nyali) untuk memancarkan suara moral kebenaran.
Banyak faktor yang memengaruhi seseorang mendegradasi keulamaan dan kecendekiawanannya. Di antaranya kedalaman keagamaan (keimanan) dan keilmuan, hasrat kuasa dan kenikmatan, serta kepentingan diri sendiri dan kelompok. Hanya mereka yang tidak haus akan hal itu yang mau mempertahankan hakikat keulamaan dan kecendekiaan, apa pun risikonya, jangankan harta dan kuasa, bahkan tak jarang nyawa pun jadi taruhannya.
Buya Syafi’i Ma’arif satu di antara ulama dan cendekia yang punya tekad kuat (proses) mempertahankan hakikat keulamaan dan kecendekiaan itu. Memang, pastilah tidak sempurna karena hakikat kemanusiaannya. Sebab dia bukanlah nabi, melainkan hanya manusia biasa, bahkan hanya ’Si Anak Kampoeng’.[1] Tapi tekad kuat, sikap dan tindaknya yang terus bertumbuh dalam proses mengejawantahkan hakikat keimanan (keulamaan) dan keilmuan (kecendekiaan), itu dalam kebersahajaan dan ketulusan, itulah kesempurnaannya (proses yang senantiasa bertumbuh lebih baik).
Dia bertumbuh sebagai ulama dan cendekiawan humaniora, dalam dunia tanpa batas (global). Suara dan seruannya selalu memiliki dan memotivasi ketajam berpikir untuk mengasah moral dan mencerdaskan kehidupan bangsanya dan dunia. Kendati secara fisik, dia telah memasuki usia emas (di atas 70 tahun), dia tetap fit dan bersemangat melahirkan gagasan (pemikiran) cemerlang dan baru, serta tajam melontarkan kritik.
Pancaran ketulusan hati, kebersahajaan dan kerendahhatiannya telah membuat gema suaranya begitu nyaring dan mencerahkan hati banyak orang. Kendati sebagian orang malah membencinya. Kerendahan hati itu, selain tampak dalam kesehariannya, juga terpancar tatkala dia menyampaikan Pidato Pengukuhan Guru Besarnya di IKIP Negeri Yogyakarta. Kala itu (1996), dia mengungkapkan, sudah 25 tahun menumpahkan perhatian terhadap sejarah, filsafat dan agama, melebihi perhatiannya terhadap cabang ilmu yang lain, namun dia sadar sepenuhnya, bahwa semakin dia memasuki ketiga wilayah itu semakin tidak ada tepinya.
Dia mengaku tidak jarang merasa sebagai orang asing di kawasan itu, kawasan yang seakan-akan tanpa batas. “Terasalah kekecilan diri ini berhadapan dengan luas dan dalamnya lautan jelajah yang hendak dilayari,” katanya kala itu.[2] Sebuah ungkapan kerendahan hati yang berguna sebagai guru kehidupan, bukan saja bagi dirinya, tetapi juga bagi banyak orang. Kerendahan hati yang sekaligus sebagai refleksi dari keimanannya sebagai seorang muslim.

Sumber:  Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com |
Read Post | comments

Tengku Amir Hamzah Raja Penyair Pujangga Baru

Tengku Amir Hamzah merupakan sastrawan yang dijuluki Raja Penyair Pujangga Baru. Amir Hamzah yang juga bergelar Gelar Pangeran Indra Pura, dilahirkan 28 Februari 1911 di Sumatera Timur, keturunan bangsawan Langkat Tengku Pangeran Muhammad Ali dan Tengku Mahjiwa.

Tengku Amir Hamzah kecil, menghabiskan pendidikan HIS dan belajar mengaji di belakang Masjid Azizi Langkat. Kemudian melanjutkan pendidikan MULO di Medan dan Batavia. Semenjak sekolah AMS jurusan Sastra Timur di Solo, kepenyairannya semakin terbentuk. Di kota solo, Amir Hamzah aktif dalam pergerakan kebangsaan menuju Indonesia Merdeka dan terpilih menjadi Ketua Indonesia Muda cabang Solo pada Kongres Indonesia Muda pertama.

Selanjutnya Tengku Amir Hamzah pindah ke Batavia belajar ilmu hukum di Recht Hoge School sampai tingkat kandidat. Bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Sanusi Pane, Amir Hamzah mendirikan majalah Pujangga Baru dan mengelolanya, hingga pecah perang dunia kedua.

Keaktifan Amir Hamzah dalam berorganisasi dan kedekatannya dengan kaum pergerakan, membuat Belanda pada waktu itu menjadi gusar. Belanda menyurati keluarganya di Langkat, kemudian oleh pembesar Langkat menjemput Amir Hamzah pulang. Di Langkat beliau dinikahkan dengan seorang putri bangsawan istana, bernama Tengku Kamaliah, kemudian dinobatkan bergelar Pangeran. Dari pernikahannya, Tengku Amir Hamzah memperoleh seorang anak yang diberi nama Tengku Tahura Alautiah.

Pada 29 Oktober 1945 Tengku Amir Hamzah diangkat menjadi Wakil Pemerintah RI untuk Langkat yang berkedudukan di Binjai. Belum setahun menjabat, Amir Hamzah ditangkap oleh kelompok front rakyat ketika sedang bergejolak revolusi sosial di Sumatera Timur.

Amir Hamzah dibawa ke Kwala Begumit untuk menghadapi pengadilan kilat ala hukum rimba (hukum pancung) pada 20 Maret 1946. Amir Hamzah pergi menghadap sang Khalik dalam usia 35 tahun. Jenazahnya ditemukan di sebuah pemakaman massal yang dangkal di Kwala Begumit, lalu dimakamkan secara layak di kompleks pemakaman Masjid Azizi Tanjung Pura.

Pepatah mengatakan, harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Peristiwa tragis yang dialami Amir Hamzah tidak meninggalkan aib baginya. Atas usulan masyarakat, karena telah mengembangkan kebudayaan, khususnya kesusastraan, Amir Hamzah akhirnya ditabalkan menjadi Pahlawan Nasional sejak 10 November 1975 berdasarkan SK Presiden No.106/TK Tahun 1975. Selain itu, namanya juga dipakai sebagai nama gedung pusat kebudayaan Indonesia di kedutaan besar RI di Kuala Lumpur Malaysia.

Selama hidupnya, Amir Hamzah telah menghasilkan sekitar 160 karya berupa 50 sajak asli, 77 sajak terjemahan, 18 prosa liris asli, 1 prosa liris terjemahan, 13 prosa asli, dan 1 prosa terjemahan. Karya-karyanya yang terkenal terkumpul dalam antologi Buah Rindu (1941) dan Nyanyi Sunyi (1937). Selain itu, ia menerbitkan pula sekumpulan sajak terjemahan dari negara tetangga seperti Jepang, India, Arab, Persia, dan lain-lain dalam antologi Setanggi Timur (1939) dan terjemahan Bhagawat Gita yang dipetik dari Mahabarata berisi dialog antara Kresyna dan Arjuna.

Dalam kumpulan sajak Buah Rindu (1941) yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas perubahan perlahan saat lirik pantun dan syair Melayu menjadi sajak yang lebih modern. Bersama dengan Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane ia mendirikan majalah Pujangga Baru (1933), yang kemudian oleh H.B. Jassin dianggap sebagai tonggak berdirinya angkatan sastrawan Pujangga Baru. Kumpulan puisi karyanya yang lain, Nyanyi Sunyi (1937), juga menjadi bahan rujukan klasik kesusastraan Indonesia. Ia pun melahirkan karya-karya terjemahan, seperti Setanggi Timur (1939), Bagawat Gita (1933), dan Syirul Asyar (tt.).

Amir Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru, tetapi juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu-Indonesia hingga sekarang. Di tangannya Bahasa Melayu mendapat suara dan lagu yang unik yang terus dihargai hingga zaman sekarang.

Amir Hamzah terbunuh dalam Revolusi Sosial Sumatera Timur yang melanda pesisir Sumatra bagian timur di awal-awal tahun Indonesia merdeka. Ia wafat di Kuala Begumit dan dimakamkan di pemakaman Mesjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.

Sumber berita: analisadaily.com
Read Post | comments

Sultan Agung Hanyokrokusumo

 Sultan Agung Hanyokrokusumo merupakan raja ketiga Kerajaan Mataram Islam. Disebut Mataram Islam untuk membedakan dengan Mataram Hindu di Jawa Tengah. la adalah cucu dari Panembahan Senapati (Sutawijaya) dan putra Panembahan Seda Krapyak.
     Penembahan Senapati yang dilahirkanpada tahun 1591 merupakan pendiri Dinasti Mataram. Sultan Agung merupakan raja yang menyadari pentingnya kesatuan di seluruh tanah Jawa. Daerah pesisir seperti Surabaya ditaklukkannya supaya kelak tidak membahayakan kedudukan Kerajaan Mataram.
     Sultan Agung merupakan penguasa lokal pertama yang secara besar-besaran dan teratur mengadakan peperangan dengan Belanda yang semula berupa Kongsi Dagang Hindia Timur Jauh (VOC = Vereenigde Oost Indische Compagnie).
     Kekuasaan Mataram pada masa itu meliputi hampir seluruh Jawa, dari Pasuruan sampai Cirebon. Sementara itu, VOC telah menguasai beberapa wilayah seperti di Batavia dan di Indonesia Bagian Timur. Selain VOC masih ada Kerajaan Banten yang tidak tunduk kepada Mataram.

Perjuangan Sultan Agung
     Sultan Agung menyadari bahwa kehadiran Kompeni Belanda di Batavia dapat membahayakan kesatuan negara yang dalam hal ini terutama meliputi Pulau Jawa.
     Di samping VOC, masih ada kerajaan Banten di bawah Sultan Ageng Tirtayasa yang tidak berada di bawah kekuasaan Mataram. Langkah pertama untuk menyatukan seluruh Jawa adalah mengadakan sejumlah penaklukan di daerah Jawa Timur. Oleh karena itu, Lasem ditundukkan (tahun 1616), disusul Pasuruan (1617) Tuban (1919), Madura (1624), dan Surabaya (1625). Dengan penguasaan kerajaan-kerajaan pesisir Jawa Timur untuk sementara dapat dicegah intervensi kekuasaan asing. Untuk menjaga agar para raja pesisir tidak memberontak dilakukan pohtik doniestifikasi. Contoh yang dapat dikemukakan adalah ketika Madura dapat ditaklukkan, Pangeran Prasena yang dikhawatirkan akan memperkuat diri, oleh Sultan Agung diharuskan tinggal di Kraton Mataram. Di kraton, Prasena mendapat perlakuan baik dan dikawinkan dengan
putri kraton yang bernama Ratu Ibu. Baru setelah menunjukkan kesetiaan kepada raja, Prasena diperbolehkan memerintah Madura dan diberi gelar Pangeran Cakraningrat (I). Lewat; strategi itu terbina hubungan yang baik dengan berbagai daerah yang telah ditundukkan. Kerajaan kerajaan yang ditaklukkan itu tidak merasa menjadi "wilayah bawahan" Mataram, tetapi merasa menjadi mitra yang dipertatungkan bahkan terbina hubungan kekeluargaan yang baik. Lewat usaha itu sebagian besar wilayah di Pulau Jawa dapat dibina dan disatukan.
     Untuk menghancurkan kedua musuhnya di Jawa Barat, Sultan Agung pernah menawarkan kerjasama dengan VOC untuk menghancurkan Banten. Setelah Banten hancur, barulah VOC mendapatkan gilirannya. Tawaran kerjasama itu ditolak oleh Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jendral VOC pada masa itu. Gubernur Jenderal itu rupanya mengetahui bila sesudah Kerajaan Banten dapat dihancurkan maka kongsi dagang itu akan menjadi sasaran berikutnya. VOC tetap memelihara pertentangan antara dua kerajaan itu dan memainkan pengaruhnya di setiap pergantian raja. Raja yang pro VOC akan didukungnya dengan membayar imbalan berupa penyerahan sebagian tanah kerajaan kepadanya.

Tak Pernah Kompromi dengan Belanda
     Serangan pertama dilakukan lewat laut dengan mengirim 50 kapal pada tahun 1628. Pasukan Mataram menyerang benteng Belanda dengan persenjataan tombak dan pedang. Untuk membendung serangan hebat itu, VOC mengerahkan 2.866 serdadu. Dalam pertempuran yang berlangsung siang dan malam itu, Belanda dengan meriam-meriamnya berhasil menghalau pasukan Mataram. Setahun berikutnya, serangan kedua dilancarkan lewat darat. Dalam penyerbuan ini, pasukan Mataram mendapat perbekalan lebih baik. Pasukan-pasukan berkuda dilengkapi dengan gajah-gajah yang mengangkut meriam dan gudang-gudang makanan didirikan di Tegal dan Cirebon.
     Pasukan Mataram berhasil merebut Benteng Hollandia tetapi pasukan Sultan Agung tidak berhasil mempertahankan benteng itu karena bahaya kelaparan yang melanda.
     Gudang-gudang perbekalan Mataram diketahui oleh mata-matamusuh yang rela menjual negerinya untuk kekuasaan asing. Setelah itu gudang perbekalan itu dibakar habis sehingga sangat menggagalkan rencana yang telah disusun rapi.
     Sejak kegagalan itu Sultan Agung tidak lagi mengadakan inisiatif penyerbuan ke Batavia. Namun, raja itu tetap tidak mau berdamai dengan Belanda. la menutup kota-kota pelabuhan di sepanjang pantai. utara Jawa, Pelabuhan Jepara menjadi satu-satunya bandar yang terbuka bagi dunia dalam perdagangan beras. Penutupan kota-kota pelabuhan, seperti Surabaya, Tuban, dan Gresik menjadikan kerajaan Mataram meninggalkan sifat "agromaritim" (hidup dari hasil pertanian dan perdagangan lewat laut). Kerajaan itu menjadi kerajaan pedalaman yang hidup dari pertanian. Mataram menjadi terpencil karena tidak ada relasi dengan kekuatan-kekuatan lain, selain dengan Belanda.
     Sampai wafatnya pada tahun 1645, Sultan Agung tetap tidak mau berdamai dengan VOC meskipun ada tawaran untuk itu. Penggantinya, Sunan Mangkurat I sepeninggal ayahnya segera mengadakan perdamaian dengan Kompeni yang menjadikannya bulan-bulanan politik divide.ei impera ("adu domba"= membagi dan menguasai) Belanda.
     Perlawanan Sultan Agung terhadap Kompeni Belanda memiliki makna simbolis karena menjadi lambarig perjuangan suatu bangsa untuk menegakkan kesatuan wilayah dengan mengusir penjajahan bangsa asing. Lewat tokoh Mataram itu, terasakan hasrat bangsa Indonesia yang mendambakan kesatuan, baik wilayah maupun pemerintahannya. Sesungguhnya semangat yang sama pernah dicetuskan oleh Prabu Kartanegara dari Kerajaan Singasari dan Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit. Rupanya, semangat kebangsaan (nasioalisme)belum tumbuh di kalangan rakyat tetapi hanya terbatas di kalangan raja dan para bangsawan. Rakyat dengan mudahmeiijadi sasaran tipu muslihat Belanda. Langkah Sultan Agung itu menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia di kemudian hari. Bahwa persatuan dan kesatuan memang mutlak dilakukan guna menghancurkan penjajah asing.
Read Post | comments

Pangeran Antasari

Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797 atau 1809 – meninggal di Bayan Begok, Hindia-Belanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia.

Pada 14 Maret 1862, beliau dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur) penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.
Semasa muda nama beliau adalah Gusti Inu Kartapati. Ayah Pangeran Antasari adalah Pangeran Masohut (Mas'ud) bin Pangeran Amir bin Sultan Muhammad Aminullah.Ibunya Gusti Hadijah binti Sultan Sulaiman. Pangeran Antasari mempunyai adik perempuan yang bernama Ratu Antasari/Ratu Sultan yang menikah dengan Sultan Muda Abdurrahman tetapi meninggal lebih dulu sebelum memberi keturunan.

Pangeran Antasari memiliki 3 putera dan 8 puteri.
Pangeran Antasari tidak hanya dianggap sebagai pemimpin Suku Banjar, beliau juga merupakan pemimpin Suku Ngaju, Maanyan, Siang, Sihong, Kutai, Pasir, Murung, Bakumpai dan beberapa suku lainya yang berdiam di kawasan dan pedalaman atau sepanjang Sungai Barito.

Setelah Sultan Hidayatullah ditipu belanda dengan terlebih dahulu menyandera Ratu Siti (Ibunda Pangeran Hidayatullah) dan kemudian diasingkan ke Cianjur, maka perjuangan rakyat Banjar dilanjutkan pula oleh Pangeran Antasari. Sebagai salah satu pemimpin rakyat yang penuh dedikasi maupun sebagai sepupu dari pewaris kesultanan Banjar. Untuk mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan umat Islam tertinggi di Banjar bagian utara (Muara Teweh dan sekitarnya), maka pada tanggal 14 Maret 1862, bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah, dimulai dengan seruan:
                                “     Hidup untuk Allah dan Mati untuk Allah!     ”

Seluruh rakyat, pejuang-pejuang, para alim ulama dan bangsawan-bangsawan Banjar; dengan suara bulat mengangkat Pangeran Antasari menjadi "Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin", yaitu pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemuka agama tertinggi.

Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk berhenti berjuang, ia harus menerima kedudukan yang dipercayakan oleh Pangeran Hidayatullah kepadanya dan bertekad melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya kepada Allah dan rakyat.

Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859. Selanjutnya peperangan demi peperangan dipkomandoi Pangeran antasari di seluruh wilayah Kerajaan Banjar. Dengan dibantu para panglima dan pengikutnya yang setia, Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito sampai ke Puruk Cahu.

Pertempuran yang berkecamuk makin sengit antara pasukan Khalifatul Mukminin dengan pasukan Belanda, berlangsung terus di berbagai medan. Pasukan Belanda yang ditopang oleh bala bantuan dari Batavia dan persenjataan modern, akhirnya berhasil mendesak terus pasukan Khalifah. Dan akhirnya Khalifah memindahkan pusat benteng pertahanannya di Muara Teweh.

Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk menyerah, namun beliau tetap pada pendirinnya. Ini tergambar pada suratnya yang ditujukan untuk Letnan Kolonel Gustave Verspijck di Banjarmasin tertanggal 20 Juli 1861.
“     ...dengan tegas kami terangkan kepada tuan: Kami tidak setuju terhadap usul minta ampun dan kami berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaan)...     ”

Dalam peperangan, belanda pernah menawarkan hadiah kepada siapa pun yang mampu menangkap dan membunuh Pangeran Antasari dengan imbalan 10.000 gulden. Namun sampai perang selesai tidak seorangpun mau menerima tawaran ini.

Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari kemudian wafat di tengah-tengah pasukannya tanpa pernah menyerah, tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang, dalam usia lebih kurang 75 tahun. Menjelang wafatnya, beliau terkena sakit paru-paru dan cacar yang dideritanya setelah terjadinya pertempuran di bawah kaki Bukit Bagantung, Tundakan.

Setelah terkubur selama lebih kurang 91 tahun di daerah hulu sungai Barito, atas keinginan rakyat Banjar dan persetujuan keluarga, pada tanggal 11 November 1958 dilakukan pengangkatan kerangka Pangeran Antasari. Yang masih utuh adalah tulang tengkorak, tempurung lutut dan beberapa helai rambut. Kemudian kerangka ini dimakamkan kembali Taman Makam Perang Banjar, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin.

Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No. 06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 23 Maret 1968.[10] Nama Antasari diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari. Kemudian untuk lebih mengenalkan P. Antasari kepada masyarakat nasional, Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal Rp 2.000
Read Post | comments

AL-HASAN BIN ALI BIN ABI THALIB RA

Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. bin Abdul Muth Thalib ra. bin Hasyim al-Qurasyi al-Hasyimi, cucu Rasulullah saw., putera dari puteri beliau Fathimah az-Zahra dan raihanah (kesayangan) beliau. Orang yang paling mirip wajahnya dengan beliau, Lahir pada pertengahan Ramadhan tahun 3 H. Rasulullah saw. mentahniknya dengan ludah beliau dan memberinya nama al-Hasan. la adalah putera tertua Ali bin Abi Thalib ra.. Rasulullah saw. sangat mencintainya dan kadang kala beliau menjilati lidahnya sewaktu ia masih kecil, memeluknya dan bercanda dengannya. Kadang kala ia mendatangi Rasulullah saw. saat beliau sedang sujud lalu naik ke atas punggung beliau. Beliau membiarkannya dan meman-jangkan sujud karenanya. Dan kadang kala beliau membawanya naik ke atas mimbar.
Dalam hadits shahih1147 disebutkan bahwa ketika Rasulullah saw. berkhutbah, beliau melihat al-Hasan dan al-Husain datang menghampiri beliau. Beliau turun dari mimbar dan menggendong mereka berdua lalu membawa keduanya ke atas mimbar, kemudian beliau berkata, “Maha benar Allah SWT..Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu)‘ (At-Taghabun:15).
Sesungguhnya aku melihat kedua anak ini berjalan dan jatuh, aku tidak sabar hingga turun mengambil keduanya.” Kemudian beliau berkata, ” Sesungguhnya kalian (anak-anak tersebut) termasuk kesayangan Allah SWT.. Dan kalian membuat kami bakhil dan penakut. “1148
Dalam Shahih al-Bukhari1149 disebutkan bahwa Abu Bakar mengimami kaum muslimin shalat beberapa malam setelah Rasulullah saw. Sll wafat. Kemudian beliau bersama Ali berjalan keluar. Lalu beliau melihat al-Hasan sedang bermain bersama anak-anak lainnya. Abu Bakar menggendongnya di atas punggungnya seraya berkata, “Demi Allah SWT., anak ini sangat mirip dengan Rasulullah saw., tidak mirip dengan Ali.” Ali tertawa saja mendengarnya.
Diriwayatkan dari Abu Juhaifah ia berkata,” Aku pernah melihat Rasulullah saw., dan al-Hasan bin Ali adalah orang yang paling mirip dengan beliau.”
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.1150 Imam Ahmad281 berkata, “Abu Dawud ath-Thayalisi telah mencerita-kan kepada kami, ia berkata, Zam’ah telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Mulaikah, ia berkata, Fathimah menimang1151 al-Hasan bin Ali sambil mengatakan: Aduhai sungguh sangat mirip dengan nabi Tidak mirip dengan Ali
Abdurrazzaq dan yang lainnya1152 meriwayatkan dari Ma’mar dari az-Zuhri dari Anas bin Malik ia berkata, “Al-Hasan bin Ali adalah orang yang paling mirip wajahnya dengan Rasulullah saw.1153.”
Imam Ahmad1154 berkata, “Hajjaj telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Israil telah menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq dari Hani’ dari Ali, ia berkata, ‘Al-Hasan sangat mirip dengan Rasulullah saw. antara dada dan atas kepalanya. Dan al-Husain mirip dengan Rasulullah saw. dari dada ke bawah.”
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi1155 dari hadits Israil, beliau berkata, Hadits ini hasan gharib. Abu Dawud ath-Thayalisi1156 berkata, Qais telah meriwayatkan kepada kami dari Abu Ishaq dari Hani’ bin Hani’ dari Ali ia berkata, “Al-Hasan bin Ali adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah saw. dari wajah sampai ke pusarnya. Dan al-Husain adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah saw. dari pusar ke bawah.”
Telah diriwayatkan juga dari Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin az-Zubair bahwa al-Hasan bin Ali sangat mirip dengan Rasulullah saw..1157
Keutamaan al-Hasan bin Ali
Diriwayatkan dari al-Bara’ bin ‘Azib 4& ia berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. menggendong al-Hasan bin Ali di atas pundak beliau seraya berkata, “Ya Allah SWT., aku mencintainya maka cintailah dia.”
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Syu’bah.1158 Imam Ahmad1159 meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah saw. pergi ke pasar Bani Qainuqa’ dengan dituntun oleh kedua tanganku. Beliau berkeliling di pasar tersebut. Kemudian kembali dan duduk di dalam masjid. Beliau berkata, ‘Di mana si Laka’ ? Panggil kemari si Laka!’ Lalu datanglah al-Hasan berlari ke arah beliau lalu duduk di pang-kuan beliau. Rasulullah saw. memasukkan lidah beliau ke dalam mulutnya sembari berkata, “Ya Allah SWT., aku mencintainya maka cintailah dia dan cintailah orangorang yang mencintainya.” Beliau katakan sebanyak tiga kali.
Abu Hurairah berkata, “Tidaklah aku melihat al-Hasan melainkan menetes air mataku atau berlinang air mataku atau melainkan aku menangis.” Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim dan tidak dikeluarkan oleh keduanya.
Imam Ahmad1160 meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, “Rasulullah saw. keluar menemui kami bersama al-Hasan dan al-Husain. Keduaduanya beliau gendong di atas pundak beliau. Sekali-kali beliau men-cium al-Hasan dan sekali kali mencium al-Husain, hingga beliau sampai di hadapan kami. Seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah saw., engkau kelihatannya sangat mencintai keduanya.” Rasulullah saw. berkata, “Barangsiapa mencintai keduanya berarti ia telah mencintaiku dan barang-siapa membuat keduanya marah berarti ia telah membuatku marah.” Imam Ahmad terpisah seorang diri dalam periwayatan hadits ini.
Diriwayatkan dalam hadits Ali, Abu Sa’id, Buraidah1161 dan Hudzaifah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Al-Hasan dan al-Husain adalah pemimpin para pemuda penduduk Surga, dan ayah mereka lebih baik daripada mereka.” Dalam hadits Abdullah bin Syaddad dari ayahnya disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. mengimami mereka shalat dalam sebuah shalat di malam hari. Beliau sujud dan memperpanjang sujud. Setelah salam beliau berkata kepada para makmum: ” Sesungguhnya cucuku ini -yakni al-Hasan- naik ke atas punggungku dan aku tidak ingin mengusirnya hingga ia merasa puas. ” 1162
Ats-Tsauri1163 meriwayatkan dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata, “Aku menemui Rasulullah saw. sementara beliau membawa al-Hasan dan al-Husain di atas pundak beliau. Beliau berjalan merangkak sambil menggen-dong mereka di atas punggung beliau. Aku berkata, “Sebaik-baik unta adalah unta kalian berdua.” Rasulullah saw. menimpali, “Sebaik-baik anak unta adalah kalian berdua.”
Sanadnya sesuai dengan syarat Muslim dan belum dikeluarkan oleh mereka. Imam Ahmad 1164 berkata, Hasyim bin al-Qasim telah menyampaikan kepada kami dari Jarir dari Abdurrahman bin Abi Auf al-Jursyi dari Mu’awiyah ia berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. mencium lidahnya.” Atau ia berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. mencium bibirnya.” Yakni al-Hasan bin Ali . Sesungguhnya tidak akan terkena siksa lidah atau bibir yang dicium oleh Rasulullah saw. .” Imam Ahmad terpisah seorang diri dalam periwayatan hadits ini.
Dalam kitab ash-Shahih telah diriwayatkan dari Abu Bakrah, demikian pula diriwayatkan oleh Ahmad dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya cucuku ini adalah sayyid, kelak Allah SWT. Akan mendamaikan dua kelompok besar kaum muslimin melalui dirinya. Al-Hasan turun jabatan dan menyerahkan kepemimpinan kepada Mu’awiyah. Terjadilah apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw. tadi.
Penghormatan Para Khalifah dan Para Sahabat yang Lainnya Kepada Beliau
Abu Bakar ash-Shiddiq memuliakan, menghormati, mencintai dan setia kepada al-Hasan. Demikian pula Umar bin al-Khaththab. Al-Waqidi 1165 meriwayatkan dari Musa bin Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits at-Taimi dari ayahnya bahwa ketika Umar mencatat nama-nama sahabat yang berhak mendapat santunan negara, beliau memasukkan al-Hasan dan al-Husain dalam deretan sahabat yang mengikuti perang Badar yang mendapat lima ribu dirham sebulan.
Demikian pula Utsman bin Affan memuliakan al-Hasan dan al-Husain dan mencintai keduanya. Pada hari pengepungan terhadap Utsman bin Affan al-Hasan bin Ali berada di sisinya dengan pedang terhunus untuk melindungi1166 Utsman. Akan tetapi Utsman mengkhawatirkan keselamatannya. Utsman bersumpah menyuruhnya kembali ke rumah agar hati Ali menjadi tenang. Karena beliau sangat mengkhawatirkan keselamatannya.
Demikian pula Ali sangat memuliakan al-Hasan, menghormati dan mengagungkannya. Pada suatu hari ia pernah berkata kepada puteranya itu,1167 “Wahai anakku, maukah engkau berkhutbah? Aku ingin sekali mendengarkannya.” Al-Hasan menjawab, “Aku malu berkhutbah sementara aku melihatmu.”
Lalu Ali pergi dan duduk di tempat yang tidak terlihat oleh al-Hasan. Kemudian al-Hasan bangkit dan berkhutbah di depan manusia sedangkan Ali mendengarkannya. Ia menyampaikan khutbah yang sangat indah dan fasih. Setelah selesai Ali berkata, ” (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain.” (Ali Imran: 34).
Abdullah bin Abbas biasanya mengambil sanggurdi untuk al-Hasan dan al-Husain apabila keduanya hendak menunggang hewan tunggangan. Beliau menganggap itu sebagai salah satu nikmat Allah SWT. kepadanya. Apabila keduanya melakukan thawaf di Baitullah al-Haram maka orang-orang berdesakdesakkan mengerumuni keduanya untuk mengucapkan salam kepada keduanya, semoga Allah SWT. meridhai keduanya dan membuat keduanya ridha.
Mu’awiyah juga memuliakan dan menghormati al-Hasan. la sering mengirim hadiah setiap tahun sebanyak seratus ribu dirham. Al-Hasan pernah datang mengunjunginya lalu Mu’awiyah memberinya hadiah sebanyak empat ratus ribu dirham. 1168 Ibnu az-Zubair pernah berkata, 1169 “Demi Allah SWT., wanita-wanita tidak akan lari dari orang seperti al-Hasan bin Ali.”
Ibadah dan Kemuliaan Beliau
Ibnu Sa’ad 1170 meriwayatkan bahwasanya apabila al-Hasan bin Ali shalat subuh di masjid, selesai shalat beliau duduk di tempat shalat dan berdzikir hingga matahari meninggi. Para tokoh dan orang-orang terkemuka duduk berbincang-bincang bersama beliau. Kemudian beliau pulang dan menemui Ummahatul Mukminin untuk mengucapkan salam kepada mereka. Kadang kala Ummahatul Mukminin memberi bingkisan buat beliau, baru sete-lah itu beliau pulang ke rumah. Allah SWT. membagikan harta kepada beliau sebanyak tiga kali dan beliau melepaskannya sebanyak dua kali. Beliau menunaikan haji dua puluh lima kali dengan berjalan kaki, sementara unta-unta dituntun di depan beliau.
Demikianlah yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi.1171 Imam al-Bukhari meriwayatkan secara mu’allaq dalam kitab Shahih1172 beliau bahwasanya al-Hasan athpergi menunaikan haji dengan berjalan kaki. Beliau memiliki kemuliaan yang sangat agung. Muhammad bin Sirin berkata, “Kadangkala al-Hasan bin Ali memberi seseorang hadiah sebesar seratus ribu dirham.”1173
Mereka juga mengatakan bahwa beliau banyak menikah,1174 empat orang istri hampir setiap saat selalu menyertai beliau. Beliau suka kawin cerai. Bahkan ada yang mengatakan bahwa beliau telah menikahi tujuh puluh orang wanita. Mereka juga menyebutkan1175 bahwa beliau mentalak dua istri dalam sehari. Seorang dari Bani Asad dan seorang dari suku Fazariyyah. Lalu beliau mengirim hadiah kepada keduanya masing-masing sebesar sepuluh ribu dirham dan satu drum madu. Beliau berkata kepada pelayan, “Coba dengar-kan apa komentar mereka berdua!”
Adapun wanita dari suku Fazariyyah mengatakan, “Semoga Allah SWT. mem-balasnya dengan kebaikan.” Lalu ia mendoakan kebaikan untuk al-Hasan bin Ali. Adapun wanita dari Bani Asad mengatakan: Hadiah yang sedikit Dari kekasih yang pergi Pelayan itu menyampaikan apa yang didengarnya kepada al-Hasan. Lalu beliau rujuk kepada wanita Bani Asad dan meninggalkan wanita Fazariyyah.
Ali bin Abi Thalib ra. mengatakan kepada penduduk Kufah,1176 “Janganlah nikahkan dia, karena dia suka mentalak istri.” Mereka berkata, “Demi Allah SWT. wahai Amirul Mukminin, sekiranya ia datang meminang kepada kami setiap hari niscaya akan kami nikahkan ia kepada wanita yang ia sukai karena keinginan kami mendapat hubungan keluarga dengan Rasulullah saw..”
Mereka juga menyebutkan sebuah kisah1177 bahwasanya beliau tidur bersama istri beliau bernama Khaulah binti Manzhur al-Fazariy -ada yang mengatakan Hindun binti Suhail- di atas atap rumah mereka yang tidak berpagar. Sang istri bangun dan mengikat kaki beliau dengan kerudungnya kepada gelang kakinya. Ketika beliau bangun beliau berkata, “Apa-apaan ini?” Istrinya menjawab, ” Aku khawatir engkau bangun dari tidur lalu engkau jatuh dari atap sehingga aku menjadi wanita yang paling tercela di kalangan masyarakat Arab.”
Al-Hasan takjub mendengar penuturannya itu dan meneruskan malam-malam
berikutnya bersamanya selama tujuh malam. Abu Ja’far al-Baqir berkata,1178 “Seorang lelaki datang menemui al-Husain bin Ali meminta bantuan kepadanya untuk suatu keperluan. Lelaki itu mendapati beliau sedang i’tikaf. Al-Husain menolak secara halus permintaan lelaki itu. Lalu ia pergi menemui al-Hasan dan meminta bantuan kepadanya. al-Hasan memenuhi permintaan lelaki itu. Beliau berkata, “Membantu keperluan saudaraku fillah lebih aku sukai daripada beri’tikaf sebulan penuh.”
Petikan Ucapan, Sikap dan Kebijakan Beliau
Imam Ahmad berkata, Muth Thalib ra. bin Ziyad Abu Muhammad telah menyampaikan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Aban telah menceritakan kepada kami, ia berkata, al-Hasan bin Ali berpesan kepada anak-anaknya dan keponakan-keponakannya, “Tuntutlah ilmu, karena pada hari ini kalian adalah anak-anak kecil. Namun kelak kalian akan menjadi orang besar. Barangsiapa yang tidak kuat hafalannya hendaklah ia mencatat.”
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari jalur al-Hakim dari al-Asham dari Abdullah bin Ahmad dari ayahnya.1179 Muhammad bin Sa’ad1180 berkata, “Al-Hasan bin Musa dan Ahmad bin Yunus telah menyampaikan kepada kami, keduanya berkata, Zuhair bin Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Ishaq telah menceritakan kepada kami dari Amru bin al-Asham ia berkata, Aku ber-tanya kepada al-Hasan, “Sesungguhnya kaum Syi’ah mengira bahwa Ali akan dibangkitkan sebelum hari Kiamat?” Beliau menjawab, “Demi Allah SWT. mereka dusta! Mereka itu bukan pengikut Ahli Bait! Sekiranya kami tahu Ali akan dibangkitkan tentunya kami tidak akan menikahkan istrinya dan tidak akan membagi-bagikan harta warisannya.”
Shalih bin Muhammad1181 berkata, “Aku mendengar ayahku berkata, Sebanyak sembilan puluh ribu pasukan telah berbai’at kepada al-Hasan, namun beliau meninggalkan jabatan khalifah, beliau berdamai dengan Mu’awiyah. Tidak setitik darahpun mengalir selama masa pemerintahannya.” Muhammad bin Sa’ad1182 berkata, “Abu Dawud ath-Thayalisi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menyampaikan kepada kami dari Yazid bin Khumair ia berkata, Aku mendengar Abdurrahman bin Jubair bin Nufair al-Hadhrami menyampaikan bahwa ayahnya berkata, Aku bertanya kepada al-Hasan bin Ali, ‘Orang-orang mengatakan bahwa engkau menginginkan khilafah?’ Al-Hasan berkata, ‘Sesungguhnya orang-orang Arab di
bawah kendaliku. Mereka berdamai dengan orang-orang yang berdamai denganku dan mereka memerangi orang-orang yang aku perangi. Namun aku lepaskan jabatan itu demi mencari wajah Allah SWT..
Apakah lantas kemudian aku mengutamakan khilafah daripada kambing hutan penduduk Hijaz?!” Muhammad bin Sa’ad1183 berkata, “Ali bin Muhammad telah menceritakan kepada kami dari Zaid bin Aslam ia berkata, “Seorang lelaki datang menemui al-Hasan di Madinah sementara lembaran kertas berada di tangan-nya. Lelaki itu bertanya,”Apa itu?” Beliau menjawab, “Surat dari Mu’awiyah berisi janji dan ancaman.”
Lelaki itu berkata, “Dahulu engkau menuntut hal yang serupa darinya.” Beliau menjawab, “Benar, akan tetapi aku khawatir pada hari Kiamat nanti tujuh puluh ribu orang, atau delapan puluh ribu orang bisa lebih dan bisa kurang, datang pada hari Kiamat seluruhnya dengan urat leher mengalirkan darah. Mereka semua menuntut kepada Allah SWT. mengapa darah mereka ditumpahkan?”
Wafat Beliau
Al-Waqidi1184 berkata, Abdullah bin Ja’far telah menceritakan kepadaku dari Abdullah bin Hasan ia berkata,”Al-Hasan bin Ali adalah seorang yang banyak sekali menikahi wanita. Dan sangat sedikit dari mereka yang istimewa di sisinya. Setiap wanita yang menikahi beliau pasti mencintai beliau dan menikmati hidup dengan beliau’.”
Disebutkan bahwa beliau disuguhi minum kemudian beliau pingsan, kemudian beliau diberi minum lagi, beliau kembali pingsan hingga pada akhirnya beliau meninggal. Menjelang wafat seorang dokter yang terus memantau perkembangan kesehatannya berkata, “Orang ini telah diputus-putus ususnya oleh racun.”
Al-Husain berkata, “Wahai Abu Muhammad, katakan padaku siapakah yang menyuguhimu minum!” “Mengapa wahai saudaraku?” Tanya al-Hasan. Al-Husain menjawab, “Demi Allah SWT., aku akan membunuhnya sebelum aku mengubur jenazahmu, atau aku tidak mampu menjumpainya atau ia berada di suatu tempat maka aku akan berusaha menjumpainya!”
Al-Hasan berkata, “Wahai saudaraku, dunia ini hanyalah malam-malam yang fana, biarkanlah ia hingga kelak aku dan dia bertemu di hadapan Allah SWT..” Al-Hasan enggan menyebutkan nama orang itu. Aku mendengar dari sebagian orang bahwa Mu’awiyah menyuruh salah seorang khadim (pelayannya) untuk menyuguhkan racun kepadanya. Sebagian orang1185 meriwayatkan bahwa Yazid bin Mu’awiyah mengirim perempuan bernama Ja’dah binti al-Asy’ats untuk meracun al-Hasan dengan janji ia akan menikahinya setelah itu. Lalu Ja’dah pun melakukan perintah itu. Setelah al-Hasan wafat, Ja’dah menemui Yazid dan menagih janjinya. Yazid berkata, “Demi Allah SWT. kami tidak merelakan dirimu untuk dinikahi al-Hasan, bagaimana mungkin kami bisa merelakan dirimu untuk kami nikahi.”
Ibnu Katsir berkata, “Menurutku riwayat ini tidak shahih, dan lebih tidak shahih lagi riwayat dari ayahnya, yakni Mu’awiyah.” Sufyan bin Uyainah1186 meriwayatkan dari Raqabah bin Mashqalah ia berkata, “Ketika al-Hasan bin Ali menjelang wafat ia berkata, ‘Keluarkanlah aku ke halaman agar aku dapat melihat langit yang luas.’ Merekapun mengeluarkan tempat tidurnya. Beliau mengangkat kepalanya kemudian berkata, “Ya Allah, aku mengikhlaskan jiwaku berada di sisiMu, karena jiwaku adalah yang paling berharga bagiku.”
Dan salah satu ketetapan Allah SWT. bagi dirinya adalah ia mengikhlaskan dirinya berada di sisiNya. Al-Waqidi berkata,1187 “Ibrahim bin Fadhl telah menyampaikan kepada kami dari Abu Atiq ia berkata, Aku mendengar Jabir bin Abdillah berkata, ‘Kami datang menjenguk al-Hasan di hari beliau wafat. Saat itu keributan hampir saja terjadi antara al-Husain bin Ali dan Marwan bin al-Hakam. Al-Hasan telah mewasiatkan kepada saudaranya agar dikebumikan bersama Rasulullah saw. Jika dikhawatirkan akan menimbulkan pertumpahan darah dan keributan hendaklah jenazahnya dikebumikan di Baqi’ saja.
Akan tetapi Marwan tidak mengizinkan al-Husain menguburkannya bersama Rasulullah saw. . Pada saat itu Marwan telah dicopot dari jabatannya. Ia lakukan itu untuk mencari muka kepada Mu’awiyah’.” Jabir berkata, ‘Aku berbicara kepada al-Husain bin Ali, kukatakan kepadanya, ‘Wahai Abu Abdillah, bertakwalah kepada Allah SWT., sesungguhnya saudaramu tidak ingin keributan ini terjadi. Kebumikanlah jenazahnya di perkuburan Baqi’ bersama ibunya.’ Maka al-Husain pun melakukannya’.”
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa al-Hasan mengutus seseorang untuk meminta izin kepada ‘ Aisyah agar jenazahnya dikebumikan di kamar bersama Rasulullah saw.. ‘Aisyah ra. mengizinkannya. Ketika al-Hasan wafat, terjadi keributan. Al-Husain mengenakan senjatanya sementara Bani Umayyah juga menyiapkan senjata mereka. Mereka berkata, “Kami tidak akan membiarkannya dikebumikan bersama Rasulullah saw.. Apakah ia dikuburkan di kamar bersama Rasulullah saw. sementara Utsman dikuburkan di Baqi?”
Ketika dikhawatirkan keributan itu akan menimbulkan pertumpahan darah Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Hurairah, Jabir dan Ibnu Umar menyarankan kepada al-Husain agar tidak berperang. Ia pun mengikuti saran tersebut lalu menguburkan saudaranya di dekat kubur ibunya di Baqi’.” 1188 Sufyan bin Uyainah1189 meriwayatkan dari Salim bin Abi Hafshah dari Abu Hazim ia berkata, “Aku melihat al-Husain bin Ali menpersilahkan Sa’id bin al-Ash (Amir Madinah) untuk menshalati jenazah al-Hasan (yakni me-mimpin
shalat jenazah). Beliau berkata, ‘Sekiranya hal itu bukanlah sunnah nabi niscaya
aku tidak akan mempersilahkannya’.”
Muhammad bin Ishaq1190 berkata, Musawir maula Bani Sa’ad bin Bakar menyampaikan kepadaku, ia berkata, “Aku melihat Abu Hurairah berdiri di masjid Rasulullah saw. pada hari wafatnya al-Hasan bin Ali, beliau meneriakkan dengan suara keras, “Wahai sekalian manusia pada hari ini telah wafat kekasih Rasulullah saw.,tangisilah kepergiannya.”
Manusia berkumpul mengantar jenazahnya sampai-sampai perkuburan Baqi’ penuh sesak dengan para pengantar. Lelaki, wanita sampai anak-anak menangisi kepergian beliau. Ibnu Ulayyah meriwayatkan 1191 dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya,”Al-Hasan wafat dalam usia tujuh puluh empat tahun. Demikianlah yang dikatakan oleh sejumlah orang dan itulah yang benar. Menurut perkataan yang masyhur beliau wafat pada tahun 49 H.Sementara yang lain mengatakan, Wafat pada tahun 50 H.”
Read Post | comments

Dr. Yusuf Qardhawi

Lahir di sebuah desa kecil di Mesir bernama Shafth Turaab di tengah Delta pada 9 September 1926. Usia 10 tahun, ia sudah hafal al-Qur'an. Menamatkan pendidikan di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi, Qardhawi terus melanjutkan ke Universitas al-Azhar, Fakultas Ushuluddin. Dan lulus tahun 1952. Tapi gelar doktornya baru dia peroleh pada tahun 1972 dengan disertasi "Zakat dan Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan", yang kemudian di sempurnakan menjadi Fiqh Zakat. Sebuah buku yang sangat konprehensif membahas persoalan zakat dengan nuansa modern.
Sebab keterlambatannya meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar pada tahun 1961 dan di sana sempat mendirikan Fakultas Syariah di Universitas Qatar. Pada saat yang sama, ia juga mendirikan Pusat Kajian Sejarah dan Sunnah Nabi. Ia mendapat kewarganegaraan Qatar dan menjadikan Doha sebagai tempat tinggalnya.
Dalam perjalanan hidupnya, Qardhawi pernah mengenyam "pendidikan" penjara sejak dari mudanya. Saat Mesir dipegang Raja Faruk, dia masuk bui tahun 1949, saat umurnya masih 23 tahun, karena keterlibatannya dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin. Pada April tahun 1956, ia ditangkap lagi saat terjadi Revolusi Juni di Mesir. Bulan Oktober kembali ia mendekam di penjara militer selama dua tahun.
Qardhawi terkenal dengan khutbah-khutbahnya yang berani sehingga sempat dilarang sebagai khatib di sebuah masjid di daerah Zamalik. Alasannya, khutbah-khutbahnya dinilai menciptakan opini umum tentang ketidak adilan rejim saat itu.
Qardhawi memiliki tujuh anak. Empat putri dan tiga putra. Sebagai seorang ulama yang sangat terbuka, dia membebaskan anak-anaknya untuk menuntut ilmu apa saja sesuai dengan minat dan bakat serta kecenderungan masing-masing. Dan hebatnya lagi, dia tidak membedakan pendidikan yang harus ditempuh anak-anak perempuannya dan anak laki-lakinya.
Salah seorang putrinya memperoleh gelar doktor fisika dalam bidang nuklir dari Inggris. Putri keduanya memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia juga dari Inggris, sedangkan yang ketiga masih menempuh S3. Adapun yang keempat telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Texas Amerika.
Anak laki-laki yang pertama menempuh S3 dalam bidang teknik elektro di Amerika, yang kedua belajar di Universitas Darul Ulum Mesir. Sedangkan yang bungsu telah menyelesaikan kuliahnya pada fakultas teknik jurusan listrik.
Dilihat dari beragamnya pendidikan anak-anaknya, kita bisa membaca sikap dan pandangan Qardhawi terhadap pendidikan modern. Dari tujuh anaknya, hanya satu yang belajar di Universitas Darul Ulum Mesir dan menempuh pendidikan agama. Sedangkan yang lainnya, mengambil pendidikan umum dan semuanya ditempuh di luar negeri. Sebabnya ialah, karena Qardhawi merupakan seorang ulama yang menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Semua ilmu bisa islami dan tidak islami, tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya. Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut Qardhawi, telah menghambat kemajuan umat Islam.
Read Post | comments

Sejarah Penemuan Dan Perkembangan Jaringan Wireless

Pra-sejarah dan sejarah awal radio adalah sejarah teknologi yang dihasilkan instrumen yang menggunakan gelombang radio. Later radio history increasingly involves matters of programming and content. Kemudian sejarah radio semakin melibatkan hal pemrograman dan konten.

Various scientists proposed that electricity and magnetism, both capable of causing attraction and repulsion of objects, were linked. Berbagai ilmuwan mengusulkan bahwa listrik dan magnet, keduanya mampu menyebabkan tarikan dan tolakan objek, itu terkait. In 1802 Gian Domenico Romagnosi suggested the relationship between electric current and magnetism, but his reports went unnoticed. Pada tahun 1802 Gian Domenico Romagnosi menyarankan hubungan antara arus listrik dan magnet, tetapi laporannya tanpa terasa. In 1820 Hans Christian Ørsted performed a widely known experiment on man-made electric current and magnetism. Pada tahun 1820 Hans Christian Ørsted melakukan percobaan secara luas dikenal di magnet buatan manusia saat ini dan listrik. He demonstrated that a wire carrying a current could deflect a magnetized compass needle. Ia menunjukkan bahwa kawat yang membawa arus bisa membelokkan sebuah magnet jarum kompas. Ørsted's experiments discovered the relationship between electricity and magnetism in a very simple experiment. percobaan Ørsted's menemukan hubungan antara listrik dan magnetisme dalam eksperimen yang sangat sederhana. Ørsted's work influenced André-Marie Ampère to produce a theory of electromagnetism. pekerjaan Ørsted's dipengaruhi André-Marie Ampere untuk menghasilkan teori elektromagnetisme. In the history of radio and development of “wireless telegraphy”, several people are claimed to have “invented the radio”. Dalam sejarah radio dan pengembangan "telegrafi nirkabel", beberapa orang mengklaim telah "menemukan radio". The most commonly accepted claims are: Mengklaim paling umum diterima adalah:

* Jagadish Chandra Bose * Jagadish Chandra Bose
* Alexander Stepanovich Popov * Alexander Popov Stepanovich
* Nikola Tesla, who developed means to reliably produce radio frequency currents, publicly demonstrated the principles of radio, and transmitted long distance signals. * Nikola Tesla, yang mengembangkan alat untuk terpercaya menghasilkan arus frekuensi radio, publik menunjukkan prinsip-prinsip radio, dan dipancarkan sinyal jarak jauh. In 1943 the US Supreme Court upheld Tesla's patent number US Patent 645,576 in effect recognizing him as the inventor of radio. Pada tahun 1943 Mahkamah Agung AS menguatkan nomor paten Tesla Paten AS 645576 berlaku mengakui dia sebagai penemu radio.
* Guglielmo Marconi, who equipped ships with life-saving wireless communications, conducted a reported transatlantic radio communications experiments in 1901 and established the first commercial transatlantic radio service in 1907. * Guglielmo Marconi, yang dilengkapi kapal dengan komunikasi nirkabel yang menyelamatkan jiwa, melakukan komunikasi radio transatlantik melaporkan percobaan pada tahun 1901 dan mendirikan layanan transatlantik radio komersial pertama di 1907.

    * Wireless prehistory (19th century) Wireless prasejarah (abad ke-19)

In the late 19th century it was clear to various scientists and experimenters that wireless communication was possible. Pada akhir abad 19 sudah jelas untuk berbagai ilmuwan dan peneliti yang mengungkapkan bahwa komunikasi nirkabel itu mungkin. Various theoretical and experimental innovations led to the development of radio and the communication system we know today. inovasi teoritis dan eksperimental Berbagai menyebabkan perkembangan radio dan sistem komunikasi yang kita kenal sekarang. Some early work was done by local effects and experiments of electromagnetic induction. Beberapa karya awal dilakukan oleh efek lokal dan percobaan induksi elektromagnetik. Many understood that there was nothing similar to the “ethereal telegraphy”and telegraphy by induction; the phenomena being wholly distinct. Banyak dipahami bahwa tidak ada yang mirip dengan "telegrafi halus" dan telegrafi dengan induksi, yang merupakan fenomena yang sepenuhnya berbeda. Wireless telegraphy was beginning to take hold and the practice of transmitting messages without wires was being developed. Wireless telegrafi mulai memegang dan praktek mengirimkan pesan tanpa kabel yang sedang dikembangkan. Many people worked on developing the devices and improvements. Banyak orang bekerja pada pengembangan perangkat dan perbaikan.

Faraday Faraday

In 1831, Michael Faraday began a series of experiments in which he discovered electromagnetic induction. Pada 1831, Michael Faraday memulai serangkaian eksperimen di mana ia menemukan induksi elektromagnetik. The relation was mathematically modelled by Faraday's law, which subsequently became one of the four Maxwell equations. hubungan itu matematis dimodelkan oleh hukum Faraday, yang kemudian menjadi salah satu dari empat persamaan Maxwell. Faraday proposed that electromagnetic forces extended into the empty space around the conductor, but did not complete his work involving that proposal. Faraday mengusulkan bahwa kekuatan elektromagnetik diperpanjang ke ruang kosong di sekitar konduktor, tapi tidak menyelesaikan pekerjaannya melibatkan usulan itu.
William Henry Ward William Henry Ward

In April 1872 William Henry Ward received US Patent 126,356 for radio development. Pada April 1872 William Henry Ward menerima US Patent 126.356 untuk pengembangan radio.

Maxwell Maxwell

Between 1861 and 1865, James Clerk Maxwell made experiments with electromagnetic waves. Antara 1861 dan 1865, James Clerk Maxwell dibuat percobaan dengan gelombang elektromagnetik. In 1873, as a result of experiments, Maxwell first described the theoretical basis of the propagation of electromagnetic waves in his paper to the Royal Society, “A Dynamical Theory of the Electromagnetic Field.” Pada tahun 1873, sebagai hasil percobaan, Maxwell pertama kali dijelaskan dasar teoritis propagasi gelombang elektromagnetik dalam papernya ke Royal Society, "A Theory dinamis dari Lapangan elektromagnetik."

Mahlon Loomis Mahlon Loomis

Mahlon Loomis of West Virginia has the oldest and most documented claim of inventing radio. Mahlon Loomis Virginia Barat memiliki klaim tertua dan paling didokumentasikan dari penemuan radio. Loomis received US Patent 129,971 for a “wireless telegraph” in July 1872. Loomis menerima US Patent 129.971 untuk "telegraf nirkabel" pada bulan Juli 1872. This patent utilizes atmospheric electricity to eliminate the overhead wire used by the existing telegraph systems. Paten ini menggunakan listrik atmosfir untuk menghilangkan kawat overhead yang digunakan oleh sistem telegraf yang ada. It did not contain diagrams or specific methods. Ini tidak mengandung diagram atau metode tertentu. It is substantially similar to William Henry Ward's patent. Hal ini secara substansial sama dengan paten William Henry Ward.

Edison (1875) Edison (1875)

Towards the end of 1875, while experimenting with the telegraph, Thomas Edison noted a phenomenon that he termed “etheric force”, announcing it to the press on November 28. Menjelang akhir 1875, sedangkan bereksperimen dengan telegraf, Thomas Edison mencatat fenomena yang dia sebut "kekuatan eterik", mengumumkan hal itu kepada pers pada tanggal 28 November. He abandoned this research when Elihu Thomson, among others, ridiculed the idea. Dia meninggalkan penelitian ini ketika Elihu Thomson, antara lain, diejek gagasan itu.

David E. Hughes David E. Hughes

In 1878, David E. Hughes was the first to transmit and receive radio waves when he noticed that his induction balance caused noise in the receiver of his homemade telephone. Pada 1878, David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menyadari bahwa keseimbangan induksi nya menyebabkan noise pada penerima telepon buatan nya. He demonstrated his discovery to the Royal Society in 1880 but was told it was merely induction. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada tahun 1880 namun diberitahu itu hanya induksi.

Calzecchi-Onesti Calzecchi-Onesti

In 1884, Temistocle Calzecchi-Onesti at Fermo in Italy invented a primitive device that responded to radio waves. Pada tahun 1884, Temistocle Calzecchi-Onesti di Fermo di Italia menciptakan alat primitif yang menanggapi gelombang radio. It consisted of a tube filled with iron filings, called a “coherer”. Ini terdiri dari sebuah tabung diisi dengan kikiran besi, disebut "coherer". This device was a critical discovery because it would later be developed to become the first practical radio detector. Perangkat ini adalah penemuan penting karena nantinya akan dikembangkan menjadi detektor radio pertama praktis.

Edouard Branly Edouard Branly

Between 1884 and 1886, Edouard Branly of France produced an improved version of the coherer. Antara 1884 dan 1886, Edouard Branly Perancis menghasilkan versi perbaikan dari coherer tersebut.

Edison (1885) Edison (1885)

In 1885, Edison took out US Patent 465,971 on a system of radio communication between ships (which later he sold to Marconi). Pada tahun 1885, Edison mengeluarkan US Patent 465.971 pada sistem komunikasi radio antara kapal-kapal (yang kemudian ia dijual kepada Marconi).

Hertz Hertz

Between 1886 and 1888, Heinrich Rudolf Hertz validated Maxwell's theory through experiment. Antara 1886 dan 1888, Heinrich Rudolf Hertz divalidasi teori Maxwell melalui eksperimen. He demonstrated that radio radiation had all the properties of waves (now called Hertzian waves), and discovered that the electromagnetic equations could be reformulated into a partial differential equation called the wave equation. Ia menunjukkan bahwa radiasi radio memiliki semua sifat-sifat gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat dirumuskan ke dalam persamaan diferensial parsial disebut persamaan gelombang. But he saw no practical use for his discovery. Tapi dia tidak melihat penggunaan praktis untuk penemuannya. For more information see Hertz's radio work. Untuk informasi lebih lanjut lihat karya radio Hertz's.

Stubblefield Stubblefield

Claims have been made that Murray, Kentucky farmer Nathan Stubblefield invented radio between 1885 and 1892, before either Tesla or Marconi, but his devices seemed to have worked by induction transmission rather than radio transmission. Klaim telah dibuat bahwa Murray, Kentucky petani Nathan Stubblefield menemukan radio antara 1885 dan 1892, baik sebelum atau Marconi Tesla, tetapi perangkat tampak telah bekerja dengan transmisi induksi daripada transmisi radio.

Landell de Moura Landell de Moura

Between 1893 and 1894, Roberto Landell de Moura, a Brazilian priest and scientist, conducted experiments in wireless transmissions. Antara tahun 1893, dan 1894 Landell Roberto de Moura, seorang imam Brasil dan ilmuwan, percobaan dilakukan di transmisi nirkabel. He did not publicize his achievement until 1900, where he held a public demonstration of a wireless transmission of voice in São Paulo, Brazil in June 3, 2009. Dia tidak mempublikasikan pencapaian sampai 1900, di mana dia mengadakan demonstrasi publik transmisi nirkabel suara di São Paulo, Brazil pada Juni 3, 2009.

marconi.jpg
Marconi, orang yang disebut sangat berjasa bagi perkembangan teknologi wireless Marconi, Orang Yang Sangat disebut berjasa BAGI perkembangan Teknologi nirkabel

    * Beginnings of radio Awal radio

There are varying disputed claims about who invented radio, which in the beginning was called “wireless telegraphy”. Ada berbagai klaim yang tidak disetujui tentang siapa yang menemukan radio, yang pada mulanya disebut "telegrafi nirkabel". The key invention for the beginning of “wireless transmission of data using the entire frequency spectrum”, known as the spark-gap transmitter, has been attributed to various men. Penemuan kunci untuk awal "transmisi nirkabel data menggunakan frekuensi seluruh spektrum", yang dikenal sebagai pemancar spark-gap, telah dikaitkan dengan berbagai pria. Marconi equipped ships with lifesaving wireless communications and established the first transatlantic radio service. Marconi dilengkapi kapal dengan menyelamatkan nyawa komunikasi nirkabel dan mendirikan layanan transatlantik radio pertama. Tesla developed means to reliably produce radio frequency electrical currents, publicly demonstrated the principles of radio, and transmitted long distance signals. Tesla dikembangkan berarti terpercaya frekuensi radio menghasilkan arus listrik, publik menunjukkan prinsip-prinsip radio, dan dipancarkan sinyal jarak jauh.
Nikola Tesla developed means to reliably produce radio frequencies, publicly demonstrated the principles of radio, and transmitted long distant signals. Nikola Tesla dikembangkan sarana untuk terpercaya menghasilkan frekuensi radio, publik menunjukkan prinsip-prinsip radio, dan dipancarkan sinyal jauh panjang. He holds the US patent for the invention of the radio, as defined as “wireless transmission of data”. Dia memegang paten AS untuk penemuan radio, seperti yang didefinisikan sebagai "transmisi nirkabel data".
Nikola Tesla developed means to reliably produce radio frequencies, publicly demonstrated the principles of radio, and transmitted long distant signals. Nikola Tesla dikembangkan sarana untuk terpercaya menghasilkan frekuensi radio, publik menunjukkan prinsip-prinsip radio, dan dipancarkan sinyal jauh panjang. He holds the US patent for the invention of the radio, as defined as “wireless transmission of data”. Dia memegang paten AS untuk penemuan radio, seperti yang didefinisikan sebagai "transmisi nirkabel data".

Nikola Tesla Nikola Tesla

In 1891 Tesla began his research into radio. Pada tahun 1891 Tesla memulai riset ke dalam radio. He later published an article, “The True Wireless”, concerning this research.In 1892 he gave a lecture called “Experiments with Alternate Currents of High Potential and High Frequency”, in London (Available at Project Gutenberg).In 1893, at St. Louis, Missouri, Tesla gave a public demonstration of “wireless” radio communication. Dia kemudian menerbitkan sebuah artikel, "Wireless Benar", tentang ini research.In 1892 ia memberi ceramah yang disebut "Percobaan dengan Alternatif Arus Tinggi Potensi dan Frekuensi Tinggi", di London (Tersedia di Proyek Gutenberg) Pada tahun 1893,. Di St Louis,. Missouri, Tesla memberi demonstrasi umum komunikasi "wireless" radio. Addressing the Franklin Institute in Philadelphia and the National Electric Light Association, he described in detail the principles of radio communication.The apparatus that Tesla used contained all the elements that were incorporated into radio systems before the development of the “oscillation valve”, the early vacuum tube. Mengatasi Franklin Institute di Philadelphia dan National Electric Light Asosiasi, ia dijelaskan secara rinci prinsip-prinsip aparatus radio Tesla communication.The yang digunakan mengandung semua elemen yang dimasukkan ke dalam sistem radio sebelum perkembangan dari "katup osilasi", awal tabung vakum.

Tesla was the first to apply the mechanism of electrical conduction to wireless practices. Tesla adalah yang pertama untuk menerapkan mekanisme konduksi listrik untuk praktek nirkabel. Also, he initially used sensitive electromagnetic receivers,[6] that were unlike the less responsive coherers later used by Marconi and other early experimenters. Selain itu, ia awalnya menggunakan receiver elektromagnetik sensitif, [6] yang tidak seperti coherers kurang responsif kemudian digunakan oleh Marconi dan percobaan awal lainnya. Afterwards, the principle of radio communication (sending signals through space to receivers) was publicized widely. Setelah itu, prinsip komunikasi radio (mengirim sinyal melalui angkasa ke receiver) dipublikasikan secara luas. Various scientists, inventors, and experimenters began to investigate wireless methods. Berbagai ilmuwan, penemu, dan peneliti mulai menyelidiki metode nirkabel. He was re-awarded the patent rights, after holding them initially, for radio by the United States Supreme Court after his death in 1943. Dia kembali dianugerahi hak paten, setelah menahan mereka awalnya, untuk radio oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat setelah kematiannya pada tahun 1943. For more information see Tesla's wireless work. Untuk informasi lebih lanjut lihat karya nirkabel Tesla.

Oliver Lodge Oliver Lodge

Oliver Lodge transmitted radio signals on August 14, 1894 (one year after Tesla, five years after Heinrich Hertz and one year before Marconi) at a meeting of the British Association for the Advancement of Science at Oxford University.[7] (In 1995, the Royal Society recognized this scientific breakthrough at a special ceremony at Oxford University. For more information, see Past Years: An Autobiography, New York: Charles Scribner's Sons, p231.) Oliver Lodge ditransmisikan sinyal radio pada 14 Agustus 1894 (satu tahun setelah Tesla, lima tahun setelah Heinrich Hertz dan satu tahun sebelum Marconi) pada pertemuan British Association untuk Kemajuan Science di Oxford University [7] (Pada tahun 1995,. Royal Society diakui ini terobosan ilmiah pada upacara khusus di Oxford University Untuk informasi lebih lanjut, lihat Tahun Terakhir:. Sebuah Otobiografi, New York:. Charles Scribner's Sons, p231)

On 19 August 1894 Lodge demonstrated the reception of Morse code signalling via radio waves using a “coherer”. Pada tanggal 19 Agustus 1894 Lodge menunjukkan penerimaan sinyal kode Morse melalui gelombang radio menggunakan "coherer". He improved Edouard Branly's coherer radio wave detector by adding a “trembler” which dislodged clumped filings, thus restoring the device's sensitivity.In August 1898 he got US Patent 609,154 , “Electric Telegraphy”, that made wireless signals using Ruhmkorff coils or Tesla coils for the transmitter and a Branly coherer for the detector. Ia memperbaiki coherer radio Edouard Branly's detektor gelombang dengan menambahkan "gemetaran" yang copot mengelompok pengajuan, sehingga memulihkan sensitivity.In perangkat August 1898 ia mendapat US Patent 609.154, "Electric Telegrapi", yang membuat sinyal nirkabel menggunakan gulungan Ruhmkorff atau gulungan Tesla untuk pemancar dan coherer Branly untuk detektor. This was key to the “syntonic” tuning concept. Ini adalah kunci untuk konsep "syntonic" tuning. In 1912 Lodge sold the patent to Marconi. Pada tahun 1912 dijual Lodge paten untuk Marconi.

Jagdish Chandra Bose Jagdish Chandra Bose

In November 1894, the Bengali Indian physicist, Jagdish Chandra Bose, demonstrated publicly the use of radio waves in Calcutta, but he was not interested in patenting his work.[9] Bose ignited gunpowder and rang a bell at a distance using electromagnetic waves, proving that communication signals can be sent without using wires. Pada bulan November 1894, fisikawan Bengali India, Jagdish Chandra Bose, menunjukkan publik penggunaan gelombang radio di Calcutta, tapi ia tidak tertarik untuk mematenkan karyanya [9] mesiu. Bose dinyalakan dan membunyikan bel pada jarak menggunakan gelombang elektromagnetik, membuktikan bahwa sinyal komunikasi dapat dikirim tanpa menggunakan kabel.

The 1895 public demonstration by Bose in Calcutta was before Marconi's wireless signalling experiment on Salisbury Plain in England in May 1897. Demonstrasi 1895 publik dengan Bose di Calcutta sebelum percobaan sinyal nirkabel Marconi di Dataran Salisbury di Inggris Mei 1897.

In 1896, the Daily Chronicle of England reported on his UHF experiments: “The inventor (JC Bose) has transmitted signals to a distance of nearly a mile and herein lies the first and obvious and exceedingly valuable application of this new theoretical marvel.” Pada tahun 1896, Chronicle harian Inggris melaporkan pada percobaan UHF nya: "Penemu (JC Bose) telah dikirim sinyal ke jarak hampir satu mil dan di sinilah letak aplikasi pertama dan jelas dan sangat berharga baru ini teoretis heran."

Alexander Popov Alexander Popov

Popov was the first man to demonstrate the practical applications of radio waves. Popov adalah orang pertama yang menunjukkan aplikasi praktis dari gelombang radio.
In 1895, the Russian physicist Alexander Popov built a coherer. Pada tahun 1895, fisikawan Rusia, Alexander Popov dibangun sebuah coherer. On May 7, 1895, Popov performed a public demonstration of transmission and reception of radio waves used for communication at the Russian Physical and Chemical Society, using his coherer:this day has since been celebrated in Russia as “Radio Day”. Pada tanggal 7 Mei 1895, Popov melakukan demonstrasi publik transmisi dan penerimaan gelombang radio yang digunakan untuk komunikasi di Fisik Rusia dan Chemical Society, menggunakan coherer nya: hari ini telah dilakukan sejak dirayakan di Rusia sebagai "Radio Day". He did not apply for a patent for this invention. Dia tidak mengajukan permohonan paten untuk penemuan ini. Popov's early experiments were transmissions of only 600 yards. percobaan awal Popov adalah transmisi hanya 600 meter. Popov was the first to develop a practical communication system based on the coherer, and is usually considered by the Russians to have been the inventor of radio. Popov adalah yang pertama untuk mengembangkan sistem komunikasi praktis berdasarkan coherer, dan biasanya dianggap oleh Rusia telah penemu radio.
Around March 1896 Popov demonstrated in public the transmission of radio waves, between different campus buildings, to the Saint Petersburg Physical Society. Sekitar Maret 1896 Popov didemonstrasikan di depan umum transmisi gelombang radio, antara bangunan kampus yang berbeda, ke Saint Petersburg Physical Society. (This was before the public demonstration of the Marconi system around September 1896). (Ini terjadi sebelum demonstrasi masyarakat dari sistem Marconi sekitar bulan September 1896). Per other accounts, however, Popov achieved these results only in December, 1897; that is, after publication of Marconi's patent.In 1898 his signal was received 6 miles away, and in 1899 30 miles away. Per account lainnya, bagaimanapun, Popov mencapai hasil ini hanya di bulan Desember, 1897, yaitu setelah publikasi patent.In Marconi's 1898 sinyal nya diterima 6 mil jauhnya, dan pada tahun 1899 30 mil. In 1900, Popov stated at the Congress of Russian Electrical Engineers that, Pada tahun 1900, Popov dinyatakan pada Kongres Teknik Elektro Rusia itu,

“the emission and reception of signals by Marconi by means of electric oscillations was nothing new, as in America Nikola Tesla did the same experiments in 1893.” "Emisi dan penerimaan sinyal oleh Marconi dengan cara osilasi listrik adalah sesuatu yang baru, seperti di Amerika Nikola Tesla melakukan percobaan yang sama pada tahun 1893."

Later Popov experimented with ship-to-shore communication. Kemudian Popov bereksperimen dengan kapal-to-shore komunikasi. Popov died in 1905 and his claim was not pressed by the Russian government until 1945. Popov meninggal pada tahun 1905 dan klaimnya tidak ditekan oleh pemerintah Rusia sampai 1945.

In February 1893, Tesla delivers “On Light and Other High Frequency Phenomena” before the Franklin Institute in Philadelphia. Pada bulan Februari 1893, Tesla memberikan "Pada Cahaya dan Lainnya High Frequency Fenomena" sebelum Franklin Institute di Philadelphia. In 1895, Marconi receives a telegraph message without wires a short distance (below a mile), but he did not send his voice over the airwaves. Pada tahun 1895, Marconi menerima pesan telegraf tanpa kabel jarak dekat (di bawah satu mil), tapi dia tidak mengirim suaranya melalui gelombang udara. In March 1895, Popov transmitted radio waves between campus buildings in Saint Petersburg, but did not apply for a patent. Pada bulan Maret 1895, Popov ditransmisikan gelombang radio antara bangunan kampus di Saint Petersburg, tapi tidak berlaku untuk paten. In 1896, Tesla detected transmissions from his New York lab of low frequency (50,000 cycle per second) undamped waves with a receiver located at West Point, “a distance of about 30 miles.” Pada tahun 1896, Tesla terdeteksi transmisi dari lab nya New York frekuensi rendah (50.000 siklus per detik) gelombang undamped dengan penerima yang terletak di West Point, "yang berjarak sekitar 30 mil."

Ernest Rutherford Ernest Rutherford

The New Zealander Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson was instrumental in the development of radio. Selandia Baru Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford Nelson berperan penting dalam pengembangan radio. In 1895 he was awarded an Exhibition of 1851 Science Research Scholarship to Cambridge. Pada tahun 1895 ia dianugerahi Pameran tahun 1851 Science Research Beasiswa ke Cambridge. He arrived in England with a reputation as an innovator and inventor, and distinguished himself in several fields, initially by working out the electrical properties of solids and then using wireless waves as a method of signalling. Ia tiba di Inggris dengan reputasi sebagai inovator dan penemu, dan membedakan dirinya di beberapa bidang, awalnya dengan bekerja keluar sifat listrik padatan dan kemudian menggunakan gelombang nirkabel sebagai metode isyarat. Rutherford was encouraged in his work by Sir Robert Ball, who had been scientific adviser to the body maintaining lighthouses on the Irish coast; he wished to solve the difficult problem of a ship's inability to detect a lighthouse in fog. Rutherford didorong dalam karyanya oleh Sir Robert Ball, yang telah penasihat ilmiah bagi tubuh menjaga mercusuar di pantai Irlandia, ia ingin memecahkan masalah sulit ketidakmampuan kapal untuk mendeteksi mercusuar dalam kabut. Sensing fame and fortune, Rutherford increased the sensitivity of his apparatus until he could detect electromagnetic waves over a distance of several hundred meters. Penginderaan ketenaran dan keberuntungan, Rutherford meningkatkan sensitivitas alat sampai ia bisa mendeteksi gelombang elektromagnetik dengan jarak beberapa ratus meter. The commercial development, though, of wireless technology was left for others, as Rutherford continued purely scientific research. Pengembangan komersial, meskipun, teknologi nirkabel yang tersisa bagi orang lain, sebagai Rutherford melanjutkan penelitian ilmiah murni. Thomson quickly realised that Rutherford was a researcher of exceptional ability and invited him to join in a study of the electrical conduction of gases. Thomson cepat menyadari bahwa Rutherford adalah seorang peneliti kemampuan luar biasa dan mengundangnya untuk bergabung dalam studi konduksi listrik gas.

Marconi Marconi

Guglielmo Marconi was an electrical engineer and Nobel laureate known for the development of a practical wireless telegraphy system. Guglielmo Marconi adalah seorang insinyur listrik dan pemenang Nobel dikenal untuk pengembangan sistem telegrafi praktis nirkabel.
Guglielmo Marconi was an electrical engineer and Nobel laureate known for the development of a practical wireless telegraphy system. Guglielmo Marconi adalah seorang insinyur listrik dan pemenang Nobel dikenal untuk pengembangan sistem telegrafi praktis nirkabel.

In 1896, Guglielmo Marconi was awarded a patent for radio with British Patent 12039, Improvements in Transmitting Electrical Impulses and Signals and in Apparatus There-for. Pada tahun 1896, Guglielmo Marconi mendapat paten untuk radio dengan British, Paten 12039 Perbaikan dalam Mengirimkan Impuls Listrik dan Sinyal dan Aparatur Ada-bagi. This was the initial patent for the radio, though it used various earlier techniques of various other experimenters (primarily Tesla) and resembled the instrument demonstrated by others (including Popov). Ini adalah awal paten untuk radio, meskipun sebelumnya menggunakan teknik berbagai berbagai peneliti lain (terutama Tesla) dan mirip instrumen ditunjukkan oleh orang lain (termasuk Popov). During this time spark-gap wireless telegraphy was widely researched. Selama ini celah percikan waktu telegrafi nirkabel diteliti secara luas.

In 1896, Bose went to London on a lecture tour and met Marconi, who was conducting wireless experiments for the British post office. Pada tahun 1896, Bose pergi ke London pada tur ceramah dan bertemu Marconi, yang sedang melakukan percobaan nirkabel untuk kantor pos Inggris. In 1897, Marconi established the radio station at Niton, Isle of Wight, England. Pada tahun 1897, Marconi mendirikan stasiun radio di Niton, Isle of Wight, Inggris. In 1897, Tesla applied for two key radio patents in the USA. Pada tahun 1897, Tesla diterapkan untuk dua tombol radio paten di Amerika Serikat. Those two patents were issued in early 1900. Kedua paten diterbitkan pada tahun 1900 awal. In 1898, Marconi opened a radio factory in Hall Street, Chelmsford, England, employing around 50 people. Pada tahun 1898, Marconi membuka pabrik radio di Hall Street, Chelmsford, Inggris, mempekerjakan sekitar 50 orang. In 1899, Bose announced his invention of the “iron-mercury-iron coherer with telephone detector” in a paper presented at Royal Society, London. Pada tahun 1899, Bose mengumumkan penemuan dari "coherer besi-merkuri-besi dengan detektor telepon" dalam sebuah makalah yang disajikan di Royal Society, London.

Julio Cervera Baviera Julio Cervera Baviera

Recent studies in Spain credit Julio Cervera Baviera as the inventor of the radio (in 1902).Cervera Baviera obtained patents in England, Germany, Belgium, and Spain. Penelitian terbaru di kredit Spanyol Julio Cervera Baviera sebagai penemu radio (tahun 1902) Cervera Baviera diperoleh. paten di Inggris, Jerman, Belgia, dan Spanyol. In May-June 1899, Cervera had, with the blessing of the Spanish Army, visited Marconi's radiotelegraphic installations on the English Channel, and worked to develop his own system. Pada bulan Mei-Juni 1899, Cervera telah, dengan berkat dari Tentara Spanyol, mengunjungi instalasi radiotelegraphic Marconi di Selat Inggris, dan bekerja untuk mengembangkan sistem sendiri. He began collaborating with Marconi on resolving the problem of a wireless communication system, obtaining some patents by the end of 1899. Dia mulai berkolaborasi dengan Marconi pada penyelesaian masalah sistem komunikasi nirkabel, memperoleh beberapa paten pada akhir 1899. Cervera, who had worked with Marconi and his assistant George Kemp in 1899, resolved the difficulties of wireless telegraph and obtained his first patents prior to the end of that year. Cervera, yang pernah bekerja dengan Marconi dan asistennya George Kemp pada 1899, memutuskan kesulitan telegraf nirkabel dan memperoleh hak paten pertamanya sebelum akhir tahun itu. On March 22, 1902, Cervera founded the Spanish Wireless Telegraph and Telephone Corporation and brought to his corporation the patents he had obtained in Spain, Belgium, Germany and England.He established the second and third regular radiotelegraph service in the history of the world in 1901 and 1902 by maintaining regular transmissions between Tarifa and Ceuta for three consecutive months, and between Javea (Cabo de la Nao) and Ibiza (Cabo Pelado). Pada tanggal 22 Maret 1902, Cervera mendirikan Wireless Telegraph Spanyol dan Telepon Corporation dan dibawa ke perusahaan nya paten ia telah memperoleh di Spanyol, Belgia, Jerman dan England.He mendirikan dinas telegrafi radio kedua dan ketiga biasa dalam sejarah dunia dalam 1901 dan 1902 dengan mempertahankan transmisi reguler antara Tarifa dan Ceuta selama tiga bulan berturut-turut, dan antara Javea (Cabo de la Nao) dan Ibiza (Cabo Pelado). This is after Marconi established the radiotelegraphic service between the Isle of Wight and Bournemouth in 1898. Hal ini setelah Marconi mendirikan layanan radiotelegraphic antara Isle of Wight dan Bournemouth pada tahun 1898. In 1906, Domenico Mazzotto wrote: “In Spain the Minister of War has applied the system perfected by the commander of military engineering, Julio Cervera Baviera (English patent No. 20084 (1899)).”Cervera thus achieved some success in this field, but his radiotelegraphic activities ceased suddenly, the reasons for which are unclear to this day. Pada tahun 1906, Domenico Mazzotto menulis: ". Di Spanyol Menteri Perang telah menerapkan sistem disempurnakan oleh komandan teknik militer, Julio Cervera Baviera (Bahasa Inggris No paten 20084 (1899))" Cervera sehingga mencapai beberapa keberhasilan dalam bidang ini, namun kegiatan radiotelegraphic nya berhenti tiba-tiba, alasan yang tidak jelas sampai hari ini.
maxwell1.png
Om Waxwell, berjasa menemukan gelombang elektromagnetik Om Waxwell, berjasa menemukan Gelombang elektromagnetik

Turn of the century Pergantian abad

Around the turn of the century, the Slaby-Arco wireless system was developed by Adolf Slaby and Georg von Arco (later incorporated into Telefunken). Sekitar pergantian abad, Slaby-Arco sistem nirkabel dikembangkan oleh Adolf Slaby dan Georg von Arco (kemudian dimasukkan ke dalam Telefunken). In 1900, Reginald Fessenden made a weak transmission of voice over the airwaves. Pada tahun 1900, Reginald Fessenden membuat transmisi lemah suara melalui gelombang udara. Around 1900, Tesla opened the Wardenclyffe Tower facility and advertised services. Sekitar tahun 1900, Tesla membuka fasilitas Wardenclyffe Tower dan layanan diiklankan. In 1901, Marconi conducted the first successful transatlantic experimental radio communications. Pada tahun 1901, Marconi berhasil melakukan komunikasi radio pertama transatlantik eksperimental. In 1903, Wardenclyffe Tower neared completion. Pada tahun 1903, Wardenclyffe Tower hampir selesai. Various theories exist on how Tesla intended to achieve the goals of this wireless system (reportedly, a 200 kW system). Berbagai teori yang ada tentang bagaimana Tesla dimaksudkan untuk mencapai tujuan dari sistem nirkabel (dilaporkan, sistem kW 200). Tesla claimed that Wardenclyffe, as part of a World System of transmitters, would have allowed secure multichannel transceiving of information, universal navigation, time synchronization, and a global location system. Tesla mengklaim bahwa Wardenclyffe, sebagai bagian dari Sistem Dunia pemancar, akan mengizinkan transceiving multichannel informasi yang aman, navigasi universal, sinkronisasi waktu, dan sistem lokasi global.

In 1904, The US Patent Office reversed its decision, awarding Marconi a patent for the invention of radio, possibly influenced by Marconi's financial backers in the States, who included Thomas Edison and Andrew Carnegie. Pada tahun 1904, Kantor Paten AS dibalik keputusannya, pemberian Marconi paten untuk penemuan radio, mungkin dipengaruhi oleh para pendukung keuangan Marconi di Amerika, yang termasuk Thomas Edison dan Andrew Carnegie. This also allowed the US government (among others) to avoid having to pay the royalties that were being claimed by Tesla for use of his patents. Ini pemerintah juga mengizinkan AS (antara lain) untuk menghindari keharusan membayar royalti yang sedang diklaim oleh Tesla untuk penggunaan paten nya. For more information see Marconi's radio work. Untuk informasi lebih lanjut lihat karya radio Marconi's. In 1907, Marconi established the first commercial transatlantic radio communications service, between Clifden, Ireland and Glace Bay, Newfoundland. Pada tahun 1907, Marconi mendirikan radio service transatlantik komersial pertama komunikasi, antara Clifden, Irlandia dan Glace Bay, Newfoundland.

    * Early radio telegraphy and telephony Awal radio telegrafi dan telepon

British Marconi Inggris Marconi

Using various patents, the company called British Marconi was established and began communication between coast radio stations and ships at sea. Menggunakan berbagai paten, perusahaan yang disebut Inggris Marconi didirikan dan mulai komunikasi antara stasiun radio pantai dan kapal-kapal di laut. This company along with its subsidiary American Marconi, had a stranglehold on ship to shore communication. Perusahaan ini bersama dengan anak perusahaan American Marconi, memiliki cengkeraman di kapal ke pantai komunikasi. It operated much the way American Telephone and Telegraph operated until 1983, owning all of its equipment and refusing to communicate with non-Marconi equipped ships. Ini dioperasikan banyak cara Amerika Telepon dan Telegraph dioperasikan sampai tahun 1983, memiliki semua peralatan dan menolak untuk berkomunikasi dengan kapal yang dilengkapi non-Marconi. Many inventions improved the quality of radio, and amateurs experimented with uses of radio, thus the first seeds of broadcasting were planted. Banyak penemuan meningkatkan kualitas radio, dan amatir bereksperimen dengan menggunakan radio, sehingga benih-benih pertama dari penyiaran ditanam.

Reginald Fessenden Reginald Fessenden

The invention of amplitude-modulated (AM) radio, so that more than one station can send signals (as opposed to spark-gap radio, where one transmitter covers the entire bandwidth of the spectrum) is attributed to Reginald Fessenden and Lee de Forest. Penemuan-termodulasi amplitudo (AM) radio, sehingga lebih dari satu stasiun dapat mengirim sinyal (sebagai lawan dari radio spark-gap, di mana satu pemancar meliputi seluruh bandwidth spektrum) yang dikaitkan dengan Reginald Fessenden dan Lee de Forest. On Christmas Eve 1906, Reginald Fessenden used an Alexanderson alternator and rotary spark-gap transmitter to make the first radio audio broadcast, from Brant Rock, Massachusetts. Pada malam Natal 1906, Reginald Fessenden digunakan sebuah alternator Alexanderson dan putar pemancar percikan-celah untuk membuat siaran radio pertama audio, dari Brant Rock, Massachusetts. Ships at sea heard a broadcast that included Fessenden playing O Holy Night on the violin and reading a passage from the Bible. Kapal di laut mendengar siaran yang mencakup Fessenden bermain O Holy Night di biola dan membaca suatu bagian dari Alkitab.

Karl Braun Karl Braun

In 1909, Marconi and Karl Ferdinand Braun were awarded the Nobel Prize in Physics for “contributions to the development of wireless telegraphy”. Pada 1909, Marconi dan Karl Ferdinand Braun diberikan Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk "sumbangan pada pengembangan telegrafi nirkabel".

Charles David Herrold Charles David Herrold

In April 1909 Charles David Herrold, an electronics instructor in San Jose, California constructed a broadcasting station. Pada bulan April 1909 David Charles Herrold, instruktur elektronik di San Jose, California dibangun stasiun penyiaran. It used spark gap technology, but modulated the carrier frequency with the human voice, and later music. Ini digunakan percikan teknologi gap, tetapi frekuensi carrier dimodulasi dengan suara manusia, dan kemudian musik. The station “San Jose Calling” (there were no call letters), continued to eventually become today's KCBS in San Francisco. Stasiun "San Jose Calling" (tidak ada surat panggilan), terus akhirnya menjadi KCBS hari ini di San Francisco. Herrold, the son of a Santa Clara Valley farmer, coined the terms “narrowcasting” and “broadcasting”, respectively to identify transmissions destined for a single receiver such as that on board a ship, and those transmissions destined for a general audience. Herrold, anak seorang petani Santa Clara Valley, menciptakan istilah "narrowcasting" dan "penyiaran", masing-masing untuk mengidentifikasi transmisi ditakdirkan untuk penerima tunggal seperti yang di atas kapal, dan mereka transmisi ditujukan untuk khalayak umum. (The term “broadcasting” had been used in farming to define the tossing of seed in all directions.) Charles Herrold did not claim to be the first to transmit the human voice, but he claimed to be the first to conduct “broadcasting”. (The "penyiaran" istilah telah digunakan dalam pertanian untuk menentukan melemparkan benih ke segala arah.) Charles Herrold tidak mengklaim menjadi yang pertama untuk mentransmisikan suara manusia, namun ia mengaku menjadi yang pertama untuk melakukan "penyiaran". To help the radio signal to spread in all directions, he designed some omnidirectional antennas, which he mounted on the rooftops of various buildings in San Jose. Untuk membantu sinyal radio untuk menyebar ke segala arah, ia merancang beberapa antena omnidirectional, yang dipasang di atap bangunan berbagai di San Jose. Herrold also claims to be the first broadcaster to accept advertising (he exchanged publicity for a local record store for records to play on his station), though this dubious honour usually is foisted on WEAF (1922). Herrold juga mengklaim sebagai penyiar pertama yang menerima iklan (dia ditukar publisitas untuk toko musik lokal untuk catatan untuk bermain di stasiun-nya), meskipun ini meragukan kehormatan biasanya disisipkan pada WEAF (1922).

In 1912, the RMS Titanic sank in the northern Atlantic Ocean. Pada tahun 1912, RMS Titanic tenggelam di Samudra Atlantik utara. After this, wireless telegraphy using spark-gap transmitters quickly became universal on large ships. Setelah ini, telegrafi nirkabel menggunakan pemancar busi-celah dengan cepat menjadi universal pada kapal-kapal besar. In 1913, the International Convention for the Safety of Life at Sea was convened and produced a treaty requiring shipboard radio stations to be manned 24 hours a day. Pada tahun 1913, Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut diadakan dan menghasilkan sebuah perjanjian yang membutuhkan kapal stasiun radio yang akan dijaga 24 jam sehari. A typical high-power spark gap was a rotating commutator with six to twelve contacts per wheel, nine inches to a foot wide, driven by about 2000 volts DC. Tinggi yang khas daya percikan kesenjangan adalah komutator berputar dengan enam sampai dua belas kontak per roda, sembilan inci ke kaki lebar, didorong oleh sekitar 2000 volt DC. As the gaps made and broke contact, the radio wave was audible as a tone in a crystal set. Sebagai kesenjangan dibuat dan memutuskan kontak, gelombang radio terdengar sebagai nada dalam satu set kristal. The telegraph key often directly made and broke the 2000 volt supply. Kunci telegraf sering langsung dibuat dan memecahkan pasokan volt 2000. One side of the spark gap was directly connected to the antenna. Satu sisi celah percikan langsung terhubung ke antena. Receivers with thermionic valves became commonplace before spark-gap transmitters were replaced by continuous wave transmitters. Receiver dengan katup termionik menjadi biasa sebelum percikan-gap transmitters digantikan oleh pemancar gelombang terus menerus.


    * Audio broadcasting (1919 to 1950s) Audio penyiaran (1919 sampai 1950)

Crystal sets Crystal set

In the 1920s, the United States government publication, “Construction and Operation of a Simple Homemade Radio Receiving Outfit”, showed how almost any person handy with simple tools could a build an effective crystal radio receiver. Pada tahun 1920, Amerika Serikat publikasi pemerintah, menunjukkan "Konstruksi dan Operasi dari Wikipedia Homemade Radio Menerima Outfit", bagaimana hampir setiap orang berguna dengan alat sederhana bisa membangun sebuah penerima radio kristal efektif.
In the 1920s, the United States government publication, “Construction and Operation of a Simple Homemade Radio Receiving Outfit”, showed how almost any person handy with simple tools could a build an effective crystal radio receiver. Pada tahun 1920, Amerika Serikat publikasi pemerintah, menunjukkan "Konstruksi dan Operasi dari Wikipedia Homemade Radio Menerima Outfit", bagaimana hampir setiap orang berguna dengan alat sederhana bisa membangun sebuah penerima radio kristal efektif.

The most common type of receiver before vacuum tubes was the crystal set, although some early radios used some type of amplification through electric current or battery. Jenis yang paling umum penerima sebelum tabung vakum set kristal, meskipun beberapa radio awal digunakan beberapa jenis amplifikasi melalui arus listrik atau baterai. Inventions of the triode amplifier, motor-generator, and detector enabled audio radio. Penemuan dari amplifier triode, motor-generator, dan detektor radio diaktifkan audio. The use of amplitude modulation (AM), with which more than one station can simultaneously send signals (as opposed to spark-gap radio, where one transmitter covers the entire bandwidth of spectra) was pioneered by Fessenden and Lee de Forest. Penggunaan modulasi amplitudo (AM), dengan yang lebih dari satu stasiun secara bersamaan dapat mengirim sinyal (sebagai lawan dari radio spark-gap, di mana satu pemancar meliputi seluruh spektrum bandwidth) yang dipelopori oleh Fessenden dan Lee de Forest.

To this day there is a small but avid base of fans of this technology who study and practice the art and science of designing and making crystal sets as a hobby; the Boy Scouts of America have often undertaken such craft projects to introduce boys to electronics and radio, and quite a number of them having grown up remain staunch fans of a radio that 'runs on nothing, forever'. Sampai hari ini ada basis yang kecil tapi keranjingan penggemar teknologi yang belajar dan praktik seni dan ilmu merancang dan membuat set kristal sebagai hobi, sedangkan Boy Scouts of America sudah sering melakukan proyek kerajinan tersebut untuk memperkenalkan anak laki-laki dengan elektronika dan radio, dan cukup banyak dari mereka sudah dewasa tetap penggemar setia radio 'berjalan pada apa-apa, selamanya' itu. As the only energy available is that gathered by the antenna system, there are inherent limitations on how much sound even an ideal set could produce, but with only moderately decent antenna systems remarkable performance is possible with a superior set. Sebagai energi hanya tersedia adalah yang dikumpulkan oleh sistem antena, ada keterbatasan yang melekat pada seberapa banyak suara bahkan satu set yang ideal bisa menghasilkan, tetapi dengan hanya sistem antena agak layak kinerja luar biasa ini dimungkinkan dengan satu set unggul.

The first vacuum tubes Tabung vakum pertama

During the mid 1920s, amplifying vacuum tubes (or thermionic valves in the UK) revolutionized radio receivers and transmitters. Selama pertengahan tahun 1920-an, memperkuat tabung hampa udara (atau katup termionik di Inggris) merevolusi penerima radio dan pemancar. John Ambrose Fleming developed an earlier tube known as an “oscillation valve” (it was a diode). John Ambrose Fleming mengembangkan sebuah tabung sebelumnya dikenal sebagai "katup osilasi" (itu dioda a). Lee De Forest placed a screen, the “grid” electrode, between the filament and plate electrode. Lee De Forest menempatkan layar, "grid" elektroda, antara filamen dan elektroda pelat. The Dutch engineer Hanso Schotanus à Steringa Idzerda made the first regular wireless broadcast for entertainment from his home in The Hague on 6 November 1919. Para insinyur Belanda Hanso Schotanus à Steringa Idzerda membuat siaran nirkabel pertama reguler untuk hiburan dari rumahnya di Den Haag pada tanggal 6 November 1919. He broadcast his popular program four nights per week until 1924 when he ran into financial troubles. Dia menyiarkan program populer empat malam per minggu hingga tahun 1924 ketika ia terjerat dalam kesulitan keuangan.

On 27 August 1920, regular wireless broadcasts for entertainment began in Argentina, pioneered by the group around Enrique Telémaco Susini, and spark gap telegraphy stopped. Pada tanggal 27 Agustus 1920, siaran nirkabel reguler untuk hiburan dimulai di Argentina, dipelopori oleh kelompok sekitar Enrique Telémaco Susini, dan telegrafi celah percikan berhenti. On 31 August 1920 the first known radio news program was broadcast by station 8MK, the unlicensed predecessor of WWJ (AM) in Detroit, Michigan. Pada tanggal 31 Agustus 1920 program radio berita pertama dikenal telah disiarkan oleh stasiun 8MK, pendahulu yang tidak berlisensi WWJ (AM) di Detroit, Michigan. In 1922 regular wireless broadcasts for entertainment began in the UK from the Marconi Research Centre 2MT at Writtle near Chelmsford, England. Pada tahun 1922 siaran nirkabel reguler untuk hiburan mulai di Inggris dari Marconi Research Centre 2MT di Writtle dekat Chelmsford, Inggris. Early radios ran the entire power of the transmitter through a carbon microphone. Awal radio berlari seluruh kekuatan pemancar melalui mikrofon karbon. In the 1920s, the Westinghouse company bought Lee De Forest's and Edwin Armstrong's patent. Pada tahun 1920, perusahaan Westinghouse membeli Lee De Forest dan paten Edwin Armstrong. During the mid 1920s, Amplifying vacuum tubes (US)/thermionic valves (UK) revolutionized radio receivers and transmitters. Selama pertengahan tahun 1920-an, Memperkuat tabung vakum (US) / katup termionik (Inggris) merevolusi penerima radio dan pemancar. Westinghouse engineers developed a more modern vacuum tube. insinyur Westinghouse mengembangkan tabung hampa lebih modern.

Licensed commercial public radio stations Izin komersial stasiun radio publik

The question of the 'first' publicly-targeted licensed radio station in the US has more than one answer and depends on semantics. Pertanyaan tentang stasiun radio publik bertarget berlisensi 'pertama' di AS memiliki lebih dari satu jawaban dan tergantung pada semantik. Settlement of this 'first' question may hang largely upon what constitutes 'regular' programming. Penyelesaian dari pertanyaan 'pertama' mungkin menggantung sebagian besar pada apa yang merupakan 'biasa' pemrograman.

* It is commonly attributed to KDKA in Pittsburgh, Pennsylvania, which in October 1920 received its license and went on the air as the first US licensed commercial broadcasting station. * Hal ini biasanya disebabkan KDKA di Pittsburgh, Pennsylvania, yang pada Oktober 1920 dan memperoleh izin mengudara sebagai AS pertama berlisensi stasiun penyiaran komersial. (Their engineer Frank Conrad had been broadcasting from his own station since 1916.) Technically, KDKA was the first of several already-extant stations to receive a 'limited commercial' license. (Insinyur mereka Frank Conrad telah penyiaran dari stasiun sendiri sejak 1916.) Teknis, KDKA adalah yang pertama dari stasiun yang sudah beberapa yang masih ada untuk menerima lisensi 'komersial terbatas'.
* On February 17, 1919, station 9XM at the University of Wisconsin in Madison had already broadcast the first human speech to the public at large. * Pada tanggal 17 Februari 1919, stasiun 9XM di University of Wisconsin di Madison telah menyiarkan pidato manusia pertama kepada masyarakat luas. That station is still on the air today as WHA. stasiun itu masih di udara hari ini sebagai WHA.
* 9XM sent music over the air two years earlier, was originally licensed in 1914 and sent its first transmission in 1916. * Musik dikirim 9XM melalui udara dua tahun sebelumnya, pada awalnya berlisensi pada tahun 1914 dan dikirim transmisi pertama di tahun 1916.
* On August 20, 1920, at least two months before KDKA, EW Scripps's WBL (now WWJ) in Detroit started broadcasting. * Pada tanggal 20 Agustus 1920, setidaknya dua bulan sebelum KDKA, EW Scripps's WBL (sekarang WWJ) di Detroit mulai penyiaran. It has carried a regular schedule of programming to the present. Ini telah membawa jadwal rutin pemrograman untuk saat ini.
* There is the history noted above of Charles David Herrold's radio services (eventually KCBS) going back to 1909. * Ada sejarah yang disebutkan di atas layanan radio Charles David Herrold's (akhirnya KCBS) akan kembali ke 1909.

Broadcasting was not yet supported by advertising or listener sponsorship. Penyiaran belum didukung oleh sponsor iklan atau pendengar. The stations owned by manufacturers and department stores were established to sell radios and those owned by newspapers to sell newspapers and express the opinions of the owners. Stasiun yang dimiliki oleh produsen dan department store didirikan untuk menjual radio dan yang dimiliki oleh surat kabar untuk menjual koran dan mengekspresikan pendapat dari pemilik. In the 1920s, Radio was first used to transmit pictures visible as television. Pada tahun 1920, Radio pertama kali digunakan untuk mengirimkan gambar terlihat sebagai televisi. During the early 1930s, single sideband (SSB) and frequency modulation (FM) were invented by amateur radio operators. Pada awal 1930-an, single sideband (SSB) dan modulasi frekuensi (FM) ditemukan oleh operator radio amatir. By 1940, they were established commercial modes. Pada 1940, mereka sudah mapan mode komersial.

Westinghouse was brought into the patent allies group, General Electric, American Telephone and Telegraph, and Radio Corporation of America, and became a part owner of RCA. Westinghouse dibawa ke dalam kelompok paten sekutu, General Electric, Amerika Telepon dan Telegraph, dan Radio Corporation of America, dan menjadi bagian dari pemilik RCA. All radios made by GE and Westinghouse were sold under the RCA label 60% GE and 40% Westinghouse. Semua radio yang dibuat oleh GE dan Westinghouse dijual di bawah label RCA 60% 40% GE dan Westinghouse. ATT's Western Electric would build radio transmitters. ATT's Western Electric akan membangun pemancar radio. The patent allies attempted to set up a monopoly, but they failed due to successful competition. Para sekutu paten berusaha untuk mendirikan monopoli, tetapi mereka gagal karena persaingan sukses. Much to the dismay of the patent allies, several of the contracts for inventor's patents held clauses protecting “amateurs” and allowing them to use the patents. Banyak menimbulkan kecemasan pada pihak sekutu paten, beberapa kontrak untuk paten penemu yang diadakan klausa melindungi "amatiran" dan memungkinkan mereka untuk menggunakan paten. Whether the competing manufacturers were really amateurs was ignored by these competitors. Apakah produsen yang bersaing benar-benar amatir diabaikan oleh pesaing.

These features arose: Fitur-fitur ini muncul:

* Commercial (United States) or governmental (Europe) station networks * Komersial (Amerika Serikat) atau pemerintah (Eropa) jaringan stasiun
* Federal Radio Commission * Komisi Radio Federal
* Federal Communications Commission * Komisi Komunikasi Federal
* CCIR * CCIR
* Birth of the soap opera * Kelahiran opera sabun
* Race towards shorter waves and FM * Race terhadap gelombang pendek dan FM

Dates of first radio stations Tanggal stasiun radio pertama

This is a listing of radio stations in broadcast networks. Ini adalah daftar stasiun radio di jaringan siaran. The earliest radio stations were simply radio telegraph systems which did not carry audio are not listed. Stasiun radio yang paling awal itu hanya sistem telegraf radio yang tidak membawa audio tidak terdaftar. The included first radio station encompass AM and FM stations; these include both commercial, public and nonprofit varieties found throughout the world. Stasiun radio disertakan lebih dulu mencakup stasiun AM dan FM, ini mencakup varietas komersial, publik dan nirlaba ditemukan di seluruh dunia.

FM and television start FM dan televisi mulai

In 1933, FM radio was patented by inventor Edwin H. Armstrong. Pada tahun 1933, FM radio dipatenkan oleh penemu Edwin H. Armstrong. FM uses frequency modulation of the radio wave to minimize static and interference from electrical equipment and the atmosphere, in the audio program. FM menggunakan modulasi frekuensi gelombang radio untuk meminimalkan statis dan gangguan dari peralatan listrik dan atmosfer, dalam program audio. In 1937, W1XOJ, the first experimental FM radio station, was granted a construction permit by the FCC. Pada tahun 1937, W1XOJ, stasiun radio FM pertama eksperimen, konstruksi diberikan izin oleh FCC. In the 1930s, standard analog television transmissions started in Europe, and then in the 1940s in North America. Pada 1930, standar transmisi televisi analog dimulai di Eropa, dan kemudian di tahun 1940-an di Amerika Utara.

Marconi/Tesla priority dispute Marconi / Tesla prioritas sengketa

In 1943, Tesla's patent (number 645576) was reinstated as holding priority in the “invention” of modern radio by the US Supreme Court shortly after Tesla's death. Pada tahun 1943, paten Tesla's (nomor 645576) telah memegang kembali sebagai prioritas dalam "penemuan" radio modern oleh Mahkamah Agung AS tak lama setelah kematian Tesla. The validity of the patent was never in question in the case. Validitas paten tidak pernah dalam pertanyaan dalam kasus ini. This decision was based on the fact that prior art existed before the establishment of Marconi's patent. Keputusan ini didasarkan pada kenyataan bahwa seni sebelum ada sebelum pembentukan paten Marconi's. Ignoring Tesla's prior art, the decision may have enabled the US government to avoid having to pay damages that were being claimed by the Marconi Company for use of its patents during World War I (as, it is speculated, the government's initial reversal to grant Marconi the patent right in order to nullify any claims Tesla had for compensation). prior art Mengabaikan Tesla, keputusan tersebut mungkin telah memungkinkan pemerintah AS untuk menghindari harus membayar ganti rugi yang sedang diklaim oleh Perusahaan Marconi untuk penggunaan paten selama Perang Dunia I (seperti, itu berspekulasi, pembalikan awal pemerintah untuk memberikan Marconi hak paten untuk meniadakan segala tuntutan Tesla telah untuk kompensasi).

FM in Europe FM di Eropa

After World War II, the FM radio broadcast was introduced in Germany. Setelah Perang Dunia II, siaran radio FM diperkenalkan di Jerman. In 1948, a new wavelength plan was set up for Europe at a meeting in Copenhagen. Pada tahun 1948, rencana panjang gelombang baru dibentuk untuk Eropa pada pertemuan di Kopenhagen. Because of the recent war, Germany (which did not exist as a state and so was not invited) was only given a small number of medium-wave frequencies, which are not very good for broadcasting. Karena perang baru-baru ini, Jerman (yang tidak ada sebagai sebuah negara sehingga tidak diundang) hanya diberikan sejumlah kecil menengah gelombang frekuensi yang tidak terlalu baik untuk penyiaran. For this reason Germany began broadcasting on UKW (“Ultrakurzwelle”, ie ultra short wave, nowadays called VHF) which was not covered by the Copenhagen plan. Untuk alasan ini Jerman mulai siaran UKW ("Ultrakurzwelle", yaitu gelombang pendek ultra, saat ini disebut VHF) yang tidak dicakup oleh rencana Kopenhagen. After some amplitude modulation experience with VHF, it was realized that FM radio was a much better alternative for VHF radio than AM. Setelah beberapa pengalaman modulasi amplitudo dengan VHF, disadari bahwa radio FM adalah alternatif yang jauh lebih baik untuk radio VHF dari AM. Because of this history FM Radio is still referred to as “UKW Radio” in Germany. Karena sejarah ini FM Radio masih disebut sebagai "UKW Radio" di Jerman. Other European nations followed a bit later, when the superior sound quality of FM and the ability to run many more local stations because of the more limited range of VHF broadcasts were realized. negara-negara Eropa lainnya diikuti sedikit kemudian, ketika kualitas suara yang superior FM dan kemampuan untuk menjalankan stasiun lokal lebih banyak lagi karena lebih terbatas jangkauan siaran VHF direalisasikan.

Later 20th century developments Kemudian perkembangan abad ke-20

In 1954 Regency introduced a pocket transistor radio, the TR-1, powered by a “standard 22.5V Battery”. Pada tahun 1954 Kabupaten memperkenalkan sebuah radio transistor saku, TR-1, didukung oleh "22.5V standar Baterai". In the early 1960s, VOR systems finally became widespread for aircraft navigation; before that, aircraft used commercial AM radio stations for navigation. Pada awal 1960-an, sistem VOR akhirnya menjadi meluas untuk navigasi pesawat udara; sebelum itu, pesawat yang digunakan stasiun radio komersial AM untuk navigasi. (AM stations are still marked on US aviation charts). (Stasiun AM masih ditandai pada grafik penerbangan AS). In 1960 Sony introduced their first transistorized radio, small enough to fit in a vest pocket, and able to be powered by a small battery. Pada tahun 1960 Sony memperkenalkan radio pertama transistorized mereka, cukup kecil untuk muat dalam saku rompi, dan dapat diaktifkan oleh baterai kecil. It was durable, because there were no tubes to burn out. Hal ini tahan lama, karena tidak ada tabung untuk membakar keluar. Over the next twenty years, transistors displaced tubes almost completely except for very high power, or very high frequency, uses. Selama dua puluh tahun berikutnya, transistor tabung pengungsi hampir sepenuhnya kecuali untuk daya yang sangat tinggi, atau sangat frekuensi tinggi, menggunakan.

Color television and digital Warna televisi dan digital

* 1963: Color television was commercially transmitted, and the first (radio) communication satellite, Telstar, was launched. * 1963: Warna televisi komersial ditransmisikan, dan (radio) pertama komunikasi satelit, Telstar, diluncurkan.
* Late 1960s: The USA long-distance telephone network began to convert to a digital network, employing digital radios for many of its links. * 1960 Akhir: Jaringan telepon jarak jauh USA mulai mengkonversi ke jaringan digital, menggunakan radio digital untuk banyak link nya.
* 1970s: LORAN became the premier radio navigation system. * 1970: LORAN menjadi sistem radio navigasi utama. Soon, the US Navy experimented with satellite navigation. Segera, Angkatan Laut AS bereksperimen dengan navigasi satelit.
* 1987: The GPS constellation of satellites was launched. * 1987: The konstelasi satelit GPS diluncurkan.
* Early 1990s: amateur radio experimenters began to use personal computers with audio cards to process radio signals. * Awal 1990: eksperimen radio amatir mulai menggunakan komputer pribadi dengan kartu audio untuk memproses sinyal radio.
* 1994: The US Army and DARPA launched an aggressive successful project to construct a software radio that could become a different radio on the fly by changing software.
* Late 1990s: Digital transmissions began to be applied to broadcasting.

radio2arah3.jpg
radio 2 arah

Telex on radio

Telegraphy did not go away on radio. Telegrafi tidak pergi di radio. Instead, the degree of automation increased. Sebaliknya, tingkat otomatisasi meningkat. On land-lines in the 1930s, Teletypewriters automated encoding, and were adapted to pulse-code dialing to automate routing, a service called telex. Di darat-baris pada 1930-an, Teletypewriters pengkodean otomatis, dan disesuaikan dengan pulsa-kode panggilan untuk mengotomatisasi routing, layanan yang disebut teleks. For thirty years, telex was the absolute cheapest form of long-distance communication, because up to 25 telex channels could occupy the same bandwidth as one voice channel. Selama tiga puluh tahun, teleks adalah bentuk komunikasi termurah mutlak jarak jauh, karena sampai dengan 25 saluran teleks bisa menempati bandwidth yang sama sebagai salah satu saluran suara. For business and government, it was an advantage that telex directly produced written documents. Untuk bisnis dan pemerintahan, itu adalah suatu keuntungan yang teleks langsung menghasilkan dokumen tertulis.

Telex systems were adapted to short-wave radio by sending tones over single sideband. Telex sistem yang diadaptasi untuk radio gelombang pendek dengan mengirim nada lebih dari sideband tunggal. CCITT R.44 (the most advanced pure-telex standard) incorporated character-level error detection and retransmission as well as automated encoding and routing. CCITT R.44 (standar murni-teleks paling maju) yang tergabung karakter-tingkat kesalahan deteksi dan retransmission serta encoding dan routing otomatis. For many years, telex-on-radio (TOR) was the only reliable way to reach some third-world countries. Selama bertahun-tahun, teleks-on-radio (TOR) adalah satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk mencapai beberapa negara dunia ketiga. TOR remains reliable, though less-expensive forms of e-mail are displacing it. TOR tetap handal, meskipun bentuk yang lebih murah e-mail yang menggusur itu. Many national telecom companies historically ran nearly pure telex networks for their governments, and they ran many of these links over short wave radio. Banyak perusahaan telekomunikasi nasional historis berlari jaringan teleks hampir murni bagi pemerintah mereka, dan mereka lari banyak dari link ini lewat radio gelombang pendek.

    * 21st century development Abad ke-21 pembangunan

Internet radio Radio Internet

Internet radio consists of sending radio-style audio programming over streaming Internet connections: no radio transmitters need be involved at any point in the process. radio Internet terdiri dari mengirim program audio radio-gaya melalui streaming koneksi internet: pemancar radio tidak perlu dilibatkan pada setiap titik dalam proses.

* Early technology wars: Push or pull, streaming media or multicast * Perang teknologi Awal: Dorong atau tarik, streaming media atau multicast

Digital audio broadcasting Penyiaran digital audio

Digital audio broadcasting (DAB): appears to be set to grow in importance relative to FM radio for airborne broadcasts in several countries. penyiaran digital audio (DAB): tampaknya diatur untuk bertumbuh dalam kepentingan relatif radio FM untuk siaran udara di beberapa negara.

Legal issues with radio Hukum masalah dengan radio

When radio was first introduced in the 1930's many predicted the end of records. Ketika radio pertama kali diperkenalkan pada tahun 1930-an banyak diperkirakan akhir rekaman. Radio was a free medium for the public to hear music for which they would normally pay. Radio media gratis bagi masyarakat untuk mendengar musik yang mereka biasanya akan membayar. While some companies saw radio as a new avenue for promotion, other feared it would cut into profits from record sales and live performances. Sementara beberapa perusahaan melihat radio sebagai jalan baru untuk promosi, selain takut akan memotong keuntungan dari penjualan rekaman dan pertunjukan live. Many companies had their major stars sign agreements that they would not appear on radio. Banyak perusahaan memiliki perjanjian utama mereka bintang tanda bahwa mereka tidak akan muncul di radio.

Indeed, the music recording industry had a severe drop in profits after the introduction of the radio. Memang, industri rekaman musik mengalami penurunan berat pada keuntungan setelah pengenalan radio. For a while, it appeared as though radio was a definite threat to the record industry. Untuk sementara, tampak seolah-olah radio merupakan ancaman yang pasti untuk industri rekaman. Radio ownership grew from 2 out of 5 homes in 1931 to 4 out of 5 homes in 1938. Radio kepemilikan tumbuh dari 2 dari 5 rumah pada tahun 1931 untuk 4 out of 5 rumah di tahun 1938. Meanwhile record sales fell from $75 million in 1929 to $26 million in 1938 (with a low point of $5 million in 1933). Sementara itu rekor penjualan turun dari $ 75.000.000 pada tahun 1929 menjadi $ 26 juta pada tahun 1938 (dengan titik yang rendah sebesar $ 5 juta pada tahun 1933). Although it should be noted that the economics of the situation were also affected by the fact this took place during the Great Depression. Meskipun perlu dicatat bahwa situasi ekonomi juga dipengaruhi oleh fakta ini terjadi selama Depresi Besar.

The copyright owners of these songs were concerned that they would see no gain from the popularity of radio and the 'free' music it provided. pemilik hak cipta lagu-lagu yang khawatir bahwa mereka akan melihat tidak ada keuntungan dari popularitas radio dan 'gratis' musik itu disediakan. Luckily, everything they needed to make this new medium work for them already existed in previous copyright law. Untungnya, segala sesuatu yang mereka diperlukan untuk membuat ini bekerja media baru bagi mereka sudah ada dalam undang-undang hak cipta sebelumnya. The copyright holder for a song had control over all public performances 'for profit.' Pemegang hak cipta untuk sebuah lagu memiliki kontrol atas semua pertunjukan umum 'untuk mencari keuntungan. " The problem now was proving that the radio industry, which was just figuring out for itself how to make money from advertising and currently offered free music to anyone with a receiver, was making a profit from the songs. Masalahnya sekarang adalah membuktikan bahwa industri radio, yang hanya memikirkan untuk dirinya sendiri bagaimana membuat uang dari iklan dan musik yang saat ini ditawarkan gratis untuk siapa saja dengan penerima, sedang membuat keuntungan dari lagu-lagu.

The test case was against Bamberger Department Store in Newark, New Jersey in 1922. Kasus uji terhadap Bamberger Department Store di Newark, New Jersey pada tahun 1922. The store was broadcasting music throughout its store on the radio station WOR. Toko itu siaran musik di seluruh toko terhadap WOR stasiun radio. No advertisements were heard, except for at the beginning of the broadcast which announced “L. Tidak ada iklan terdengar, kecuali pada awal siaran yang mengumumkan "L. Bamberger and Co., One of America's Great Stores, Newark, New Jersey.” It was determined through this and previous cases (such as the lawsuit against Shanley's Restaurant) that Bamberger was using the songs for commercial gain, thus making it a public performance for profit, which meant the copyright owners were due payment. Bamberger dan Co, Salah satu Toko America's Great, Newark, New Jersey. "Itu ditentukan melalui ini dan kasus-kasus sebelumnya (seperti gugatan terhadap Shanley's Restaurant) yang Bamberger menggunakan lagu-lagu untuk kepentingan komersial, sehingga membuatnya menjadi kinerja publik untuk keuntungan, yang berarti pemilik hak cipta yang jatuh tempo pembayaran.

With this ruling the American Society of Composers, Authors and Publishers (ASCAP) began collecting licensing fees from radio stations in 1923. Dengan putusan ini American Society of Penggubah, Penulis dan Penerbit (ASCAP) mulai mengumpulkan biaya lisensi dari stasiun radio pada tahun 1923. The beginning sum was $230 for all music protected under ASCAP, but for larger stations the price soon ballooned up to $5,000. Jumlah awal adalah $ 230 untuk semua musik yang dilindungi oleh ASCAP, tapi untuk stasiun lebih besar harga segera menggelembung hingga $ 5.000. Edward Samuel's reports in his book The Illustrated Story of Copyright that “radio and TV licensing represents the single greatest source of revenue for ASCAP and its composers […] and average member of ASCAP gets about $150-$200 per work per year, or about $5,000-$6,000 for all of a member's compositions. Edward Samuel melaporkan dalam bukunya The Story Illustrated Hak Cipta bahwa "radio dan TV perizinan merupakan sumber terbesar tunggal pendapatan untuk ASCAP dan komposer yang [...] anggota dan rata-rata ASCAP mendapat sekitar $ 150 - $ 200 per kerja per tahun, atau sekitar $ 5.000 - $ 6.000 untuk semua komposisi anggota. Not long after the Bamberger ruling, ASCAP had to once again defend their right to charge fees in 1924. Tidak lama setelah berkuasa Bamberger, ASCAP harus sekali lagi membela hak mereka untuk membebankan biaya pada tahun 1924. The Dill Radio Bill would have allowed radio stations to play music without paying and licensing fees to ASCAP or any other music-licensing corporations. The Dill Radio Bill akan mengizinkan stasiun radio untuk memutar musik tanpa membayar dan biaya lisensi untuk ASCAP atau musik-lisensi lain korporasi. The bill did not pass. RUU ini tidak lulus.


The term wireless is normally used to refer to any type of electrical or electronic operation which is accomplished without the use of a “hard wired” connection. Istilah nirkabel biasanya digunakan untuk merujuk kepada semua jenis operasi listrik atau elektronik yang dilakukan tanpa menggunakan koneksi "keras kabel". Wireless communication is the transfer of information over a distance without the use of electrical conductors or “wires”.The distances involved may be short (a few meters as in television remote control) or very long (thousands or even millions of kilometers for radio communications). Komunikasi nirkabel adalah transfer informasi melalui jarak jauh tanpa menggunakan konduktor listrik atau "kabel". Jarak yang terlibat mungkin pendek (beberapa meter seperti pada remote control televisi) atau sangat panjang (ribuan atau bahkan jutaan kilometer untuk komunikasi radio ). When the context is clear the term is often simply shortened to “wireless”. Ketika konteksnya adalah jelas istilah ini sering hanya disingkat menjadi "nirkabel". Wireless communications is generally considered to be a branch of telecommunications. Wireless komunikasi umumnya dianggap sebagai cabang telekomunikasi.

It encompasses various types of fixed, mobile, and portable two way radios, cellular telephones, personal digital assistants (PDAs), and wireless networking. Ini meliputi berbagai jenis tetap, mobile, dan portabel dua cara radio, telepon selular, personal digital assistant (PDA), dan jaringan nirkabel. Other examples of wireless technology include GPS units, garage door openers and or garage doors, wireless computer mice and keyboards, satellite television and cordless telephones. Contoh lain dari teknologi nirkabel termasuk unit GPS, pembuka pintu garasi dan atau pintu garasi, tikus komputer nirkabel dan keyboard, televisi satelit dan telepon tanpa kabel.

Introduction to modern wireless Pengantar nirkabel modern

Wireless operations permits services, such as long range communications, that are impossible or impractical to implement with the use of wires. Wireless izin operasi jasa, seperti komunikasi jarak jauh, yang tidak mungkin atau tidak praktis untuk menerapkan dengan menggunakan kabel. The term is commonly used in the telecommunications industry to refer to telecommunications systems (eg, radio transmitters and receivers, remote controls, computer networks, network terminals, etc.) which use some form of energy (eg radio frequency (RF), infrared light, laser light, visible light, acoustic energy, etc.) to transfer information without the use of wires.Information is transferred in this manner over both short and long distances. Istilah ini umumnya digunakan dalam industri telekomunikasi untuk mengacu pada sistem telekomunikasi (misalnya, radio pemancar dan penerima, remote kontrol, jaringan komputer, terminal jaringan, dll) yang menggunakan beberapa bentuk energi (misalnya frekuensi radio (RF), cahaya inframerah , sinar laser, cahaya tampak, energi akustik, dll) untuk mentransfer informasi tanpa menggunakan wires.Information ditransfer dengan cara ini lebih baik jarak pendek maupun jangka panjang.

wireless.png

wireless radio device nirkabel perangkat radio

Wireless communication Wireless komunikasi

The term “wireless” has become a generic and all-encompassing word used to describe communications in which electromagnetic waves or RF (rather than some form of wire) carry a signal over part or the entire communication path. Istilah "nirkabel" telah menjadi kata generik dan semua mencakup digunakan untuk menggambarkan komunikasi di mana gelombang elektromagnetik atau RF (bukan beberapa bentuk dari kawat) membawa sinyal di atas sebagian atau seluruh jalur komunikasi. Common examples of wireless equipment in use today include: Contoh umum peralatan nirkabel yang digunakan saat ini termasuk:

* Professional LMR (Land Mobile Radio) and SMR (Specialized Mobile Radio) typically used by business, industrial and Public Safety entities * Profesional LMR (Land Mobile Radio) dan SMR (Specialized Mobile Radio) biasanya digunakan oleh badan Keselamatan usaha, industri dan Umum
* Consumer Two Way Radio including FRS (Family Radio Service), GMRS (General Mobile Radio Service) * Konsumen Two Way Radio termasuk FRS (Family Radio Service), GMRS (General Mobile Radio Service)
* Amateur (“Ham”) and Citizens band (“CB”) radios * Amateur ("Ham") dan Warga band ("CB") radio
* Consumer and professional Marine VHF radios * Konsumen dan profesional Marine VHF radio
* Cellular telphones and pagers: provide connectivity for portable and mobile applications, both personal and business. * Telphones Seluler dan pager: menyediakan konektivitas untuk aplikasi portable dan mobile, baik pribadi dan bisnis.
* Global Positioning System (GPS): allows drivers of cars and trucks, captains of boats and ships, and pilots of aircraft to ascertain their location anywhere on earth. * Global Positioning System (GPS): memungkinkan pengemudi mobil dan truk, kapten kapal dan kapal, dan pilot pesawat untuk mengetahui lokasi mereka di mana saja di bumi.
* Cordless computer peripherals: the cordless mouse is a common example; keyboards and printers can also be linked to a computer via wireless. * Peripheral komputer tanpa kabel: mouse tanpa kabel adalah contoh umum; keyboard dan printer juga dapat dihubungkan ke komputer melalui nirkabel.
* Cordless telephone sets: these are limited-range devices, not to be confused with cell phones. * Set telepon tanpa kabel: ini terbatas jarak perangkat, tidak boleh disamakan dengan ponsel.
* Satellite television: allows viewers in almost any location to select from hundreds of channels. * TV Satelit: memungkinkan pemirsa di hampir setiap lokasi untuk memilih dari ratusan saluran.

Wireless networking (ie the various flavors of unlicensed 2.4 GHz WiFi devices) is used to meet a variety of needs. Wireless networking (yaitu berbagai rasa tanpa izin perangkat WiFi 2,4 GHz) digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Perhaps the most common use is to connect laptop users who travel from location to location. Mungkin penggunaan paling umum adalah untuk menghubungkan pengguna laptop yang melakukan perjalanan dari lokasi ke lokasi. Another common use is for mobile networks that connect via satellite. Lain yang umum digunakan adalah untuk jaringan mobile yang terhubung melalui satelit. A wireless transmission method is a logical choice to network a LAN segment that must frequently change locations. Sebuah metode transmisi nirkabel adalah pilihan yang logis untuk jaringan segmen LAN yang sering harus mengubah lokasi. The following situations justify the use of wireless technology: Situasi berikut membenarkan penggunaan teknologi nirkabel:

* To span a distance beyond the capabilities of typical cabling, * Untuk rentang jarak di luar kemampuan kabel khas,
* To avoid obstacles such as physical structures, EMI, or RFI, * Untuk menghindari rintangan seperti struktur fisik, EMI, atau RFI,
* To provide a backup communications link in case of normal network failure, * Untuk menyediakan link komunikasi cadangan jika terjadi kegagalan jaringan normal,
* To link portable or temporary workstations, * Untuk menghubungkan workstation portabel atau sementara,
* To overcome situations where normal cabling is difficult or financially impractical, or * Untuk mengatasi situasi di mana kabel normal adalah sulit atau finansial tidak praktis, atau
* To remotely connect mobile users or networks. * Untuk jarak jauh terhubung pengguna ponsel atau jaringan.

transreceiver1.jpg

radio transreceiver radio transreceiver

Wireless communication may be via: komunikasi nirkabel mungkin melalui:

* radio frequency communication, * Radio komunikasi frekuensi,
* microwave communication, for example long-range line-of-sight via highly directional antennas, or short-range communication, or * Microwave komunikasi, untuk baris misalnya jangka panjang-melihat-melalui antena yang sangat terarah, atau komunikasi jarak pendek, atau
* infrared (IR) short-range communication, for example from remote controls or via IRDA, * Inframerah (IR) komunikasi jarak pendek, misalnya dari remote control atau melalui IRDA,

Applications may involve point-to-point communication, point-to-multipoint communication, broadcasting , cellular networks and other wireless networks. Aplikasi mungkin melibatkan komunikasi point-to-point, point-to-multipoint komunikasi, penyiaran, jaringan selular dan jaringan nirkabel lainnya.

The term “wireless” should not be confused with the term “cordless”, which is generally used to refer to powered electrical or electronic devices that are able to operate from a portable power source (eg, a battery pack) without any cable or cord to limit the mobility of the cordless device through a connection to the mains power supply. Istilah "nirkabel" tidak harus bingung dengan istilah "nirkabel", yang umumnya digunakan untuk merujuk ke perangkat bertenaga listrik atau elektronik yang mampu beroperasi dari sumber listrik portabel (misalnya, baterai) tanpa kabel atau tali untuk membatasi mobilitas perangkat tanpa kabel melalui sambungan ke catu daya listrik. Some cordless devices, such as cordless telephones, are also wireless in the sense that information is transferred from the cordless telephone to the telephone's base unit via some type of wireless communications link. Beberapa perangkat nirkabel, seperti telepon nirkabel, juga nirkabel dalam arti bahwa informasi ditransfer dari telepon tanpa kabel ke unit dasar pesawat telepon melalui beberapa jenis link komunikasi nirkabel. This has caused some disparity in the usage of the term “cordless”, for example in Digital Enhanced Cordless Telecommunications. Hal ini menyebabkan beberapa perbedaan dalam penggunaan istilah "tanpa kabel", misalnya dalam Digital Enhanced Cordless Telekomunikasi.

In the last 50 years, wireless communications industry experienced drastic changes driven by many technology innovations. Dalam 50 tahun terakhir, industri komunikasi nirkabel mengalami perubahan drastis didorong oleh inovasi teknologi banyak.

Applications of wireless technology Aplikasi teknologi nirkabel

    * Security systems Sistem Keamanan

Wireless technology may supplement or replace hard wired implementations in security systems for homes or office buildings teknologi nirkabel mungkin melengkapi atau mengganti implementasi kabel keras dalam sistem keamanan untuk rumah atau gedung perkantoran

    * Television remote control Televisi remote control

Modern televisions use wireless (generally infrared) remote control units. televisi modern menggunakan nirkabel (biasanya infra merah) unit remote control.

    * Cellular telephones Telepon seluler

Perhaps the best known example of wireless technology is the cellular telephone. Mungkin contoh yang paling dikenal teknologi nirkabel telepon selular. These instruments use radio waves to enable the operator to make phone calls from many locations world-wide. Instrumen ini menggunakan gelombang radio untuk memungkinkan operator untuk membuat panggilan telepon dari banyak lokasi di seluruh dunia. They can be used anywhere that there is a cellular telephone site to house the equipment that is required to transmit and receive the signal that is used to transfer both voice and data to and from these instruments. Mereka dapat digunakan di mana saja bahwa ada sebuah situs telepon selular ke rumah peralatan yang diperlukan untuk mengirim dan menerima sinyal yang digunakan untuk mentransfer suara dan data ke dan dari instrumen ini.

gpsreceiver.jpg

sistem penerima GPS (Radio GPS receiver) sistem Penerima GPS (GPS receiver Radio)

Environmental concerns and health hazards Keprihatinan lingkungan dan bahaya kesehatan

Recently there have been concerns risen and research conducted concerning usage of wireless communications and its possible relation to poor concentration, memory loss, nausea, premature senility and even cancer. Baru-baru ini ada kekhawatiran meningkat dan penelitian yang dilakukan mengenai penggunaan komunikasi nirkabel dan hubungannya mungkin untuk konsentrasi yang buruk, kehilangan memori, mual, kepikunan dini dan bahkan kanker.

On the PBS show Nature there was a show dedicated to Colony Collapse Disorder where there was mention of some blame on the phenomenon of missing bees particularly due to the wide use of cellphones as the cause of the collapse.However, one interviewed person asserted that the cellphones were not the cause due to misinterpreted report. Pada acara Alam PBS ada acara yang didedikasikan untuk Colony Collapse Disorder di mana ada menyebutkan beberapa menyalahkan fenomena hilang lebah terutama karena luas penggunaan ponsel sebagai penyebab collapse.However, satu orang diwawancarai menegaskan bahwa ponsel bukan penyebab karena laporan disalahartikan.

On the basis of current evidence, the HPA does not consider there to be a problem with the safety of WLAN. Atas dasar bukti berjalan, HPA tidak menganggap ada menjadi masalah dengan keamanan WLAN. If an explicit statement that exposures are within the ICNIRP guidelines is required, this would have to be obtained from the manufacturers; however, it could be argued that this is implicit in the CE marking. Jika pernyataan eksplisit bahwa paparan berada dalam pedoman ICNIRP adalah diperlukan, ini harus diperoleh dari produsen, namun dapat dikatakan bahwa ini adalah tersirat dalam tanda CE.

Categories of wireless implementations, devices and standards Kategori nirkabel, perangkat implementasi dan standar
* Broadcasting * Penyiaran
* Amateur radio * Amatir radio
* Communication radio * Komunikasi radio
* Cordless telephony:DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommunications) * Cordless telephony: DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommunications)
* Cellular systems:0G, 1G, 2G, 3G, Beyond 3G (4G), Future wireless * Cellular sistem: 0G, 1G, 2G, 3G, Beyond 3G (4G), nirkabel Masa Depan
* Short-range point-to-point communication : Wireless microphones, Remote controls, IrDA, RFID (Radio Frequency Identification), Wireless USB, DSRC (Dedicated Short Range Communications), EnOcean, Near Field Communication * Short-range point-to-point komunikasi: Wireless mikrofon, Remote kontrol, IrDA, RFID (Radio Frequency Identification), Wireless USB, DSRC (Dedicated Short Range Komunikasi), EnOcean, Near Field Communication
* Wireless sensor networks : ZigBee, EnOcean; Personal area networks, Bluetooth, Ultra-wideband (UWB from WiMedia Alliance). jaringan sensor * Wireless: ZigBee, EnOcean; jaringan area pribadi, Bluetooth, Ultra-wideband (UWB dari WiMedia Alliance).
* Wireless computer networks: Wireless Local Area Networks (WLAN), (IEEE 802.11 branded as WiFi and HIPERLAN), Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN) and Broadband Fixed Access (BWA) (LMDS, WiMAX, and HIPERMAN) * Jaringan komputer Wireless: Wireless Local Area Networks (WLAN), (IEEE 802.11 dicap sebagai WiFi dan HIPERLAN), Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) dan Akses Broadband tetap (BWA) (LMDS, WiMAX, dan HiperMAN)
Read Post | comments
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.