10 MOST LIKED

Today's Birthday



Today's Birthday







Musisi Jazz yang Ber Ulang Tahun Hari ini :











Tokoh Ilmuwan Penemu

http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com

Read Post | comments

Silsilah Nabi Muhammad SAW

IBRAHIM AS

ISMAIL AS

NABIT

YASHJUB

TAYRAH

NAHUR

MUQAWWAM

UDAD

ADNAN

MUAD

NIZAR

MUDHR

ILYAS

MUDRIKAH

KHUZAIMAH

KINANAH

NADHR (AL-QURAYSH)

MALIK

FIHR

GHOLIB

LUAI

KAAB

MURROH

KILAB

QUSAY - 400

ABDI MANAF - 430

HASYIM - 464 (BANI HASYIM)

ABDUL MUTHALIB - 497

ABDULLAH - 545

MUHAMMAD SAW - 570

Read Post | comments

Kaisar China Sui Wen Ti

Mempersatukan negeri yang sudah porak poranda bukan pekerjaan orang sembarangan. Hanya orang-orang istimewa yang ditakdirkan punya kemampuan begitu. Dan Kaisar Cina Sui Wen Ti (nama aslinya : Yang Chien) termasuk salah satu. Dialah orang yang menyatukan Cina yang sudah terpecah belah selama beratus-ratus tahun. Persatuan politik, yang digarapnya dapat bertahan hampir di seluruh abad-abad sesudahnya. Sebagai hasilnya, Cina bisa menjadi salah satu negeri yang terkuat di dunia. Hasil penting lainnya persatuan politik ini adalah penduduk Cina yang terdiri dari hampir seperlima jumlah keseluruhan penduduk dunia tak begitu sering terguncang malapetaka perang seperti dialami oleh para penduduk Eropa, Timur Tengah, atau bagian-bagian dunia yang lain. Kaisar sebelumnya, Shih Huang Ti, telah menyatukan Cina di abad ke-3 SM. Dinastinya, dinasti Chin hancur berantakan tak lama sesudah matinya, tetapi segera cepat tergantikan oleh dinasti Han yang memerintah seluruh Cina dari tahun 206 SM hingga 220 M. Sesudah jatuhnya dinasti Han, Cina masuk ke dalam rawa-rawa perpecahan dalam jangka waktu panjang. Buruknya bisalah disamakan dengan Eropa jaman abad gelap sesudah runtuhnya Kekaisaran Romawi.



Yang Chien dilahirkan tahun 514 dari sebuah famili yang berada, kompak, dan berwibawa di Cina Utara. Dia pertama kali peroleh posisi karier militer tatkala usianya baru empat belas tahun. Yang Chien memiliki kemampuan dan naik melesat dengan cepatnya sebagai "abdi dalem" penguasa, kaisar belahan negeri sebelah utara dinasti Chou. Bantuannya melakukan pengawasan atas hampir seluruh Cina bagian utara tidaklah percuma karena tahun 573 puteri Yan Chien diperistri putera mahkota. Lima tahun kemudian Kaisar meninggal dunia. Tampaknya sang putera mahkota kurang punya kemantapan mental sehingga tak heran segera timbul kegoncangan perebutan kekuasaan. Dalam pertarungan itu Yan Chien muncul selaku pemenang, dan tahun 581 tatkala umurnya empat puluh tahun dia diakui sebagai Kaisar baru. Ternyata dia tidak cukup puas cuma jadi Kaisar untuk daerah Cina Utara melulu. Sesudah melakukan persiapan cermat dia melancarkan penyerbuan ke Cina bagian selatan. Ini terjadi tahun 588. Penyerbuan itu berjalan secara kilat dan berhasil sehingga di tahun 589 dia praktis jadi penguasa seluruh Cina.



Selama pemerintahannya, Sui Wen Ti membangun ibu kota baru yang cukup luas untuk pusat kekaisaran pemersatu itu. Dia juga mulai pembangunan kanal raksasa yang menghubungkan dua sungai terbesar di Cina: Sungai Yangtse di Cina Tengah dengan Sungai Hwang Ho (atau Sungai Kuning) di bagian utara negeri. Kanal ini yang rampung selesai di masa pemerintahan puteranya, menolong penyatuan antara Cina bagian utara dan bagian selatan. Salah satu perubahan paling penting yang dilakukan oleh Kaisar ini adalah menyangkut lembaga sistem penyaringan pegawai-pegawai pemerintah melalui ujian-ujian. Selama berabad-abad, sistem macam itu membuat Cina memiliki pegawai-pegawai pemerintahan yang bermutu dan berkemampuan tinggi dan tak henti-hentinya mengisi orang-orang berbakat di kursi-kursi kantor pemerintah di seluruh negeri dan berasal dari segala tingkat sosial. (Pertama kali sistem ini sudah dirintis dalam masa dinasti Han, tetapi sesudah jatuhnya dinasti itu terjadi masa kosong yang lama sekali sistem itu tidak dilaksanakan sehingga pengangkatan pegawai banyak ditentukan oleh faktor-faktor keturunan).



Sui Wen Ti juga mewajibkan berlakunya apa yang disebut "aturan pencegahan": ketentuan bahwa pegawai pemerintahan propinsi tidak boleh berasal dari propinsi di mana dia dilahirkan. Ini merupakan suatu usaha pencegahan timbulnya kemungkinan-kemungkinan "favoritisme" dan usaha pencegahan jangan sampai seseorang pejabat membangun dan memiliki pengaruh kekuasaan yang terlampau kuat. Meskipun pada tingkat permulaan aturan ini memerlukan keberanian dan kemampuan dalam penerapannya, Sui Wen Ti senantiasa punya kewaspadaan dan sikap cermat yang tinggi. Dia menghindari tindak serampangan dan tampaknya membarenginya dengan peringanan beban-beban pajak rakyat. Dan secara garis besar politik luar negerinya pun berhasil baik.



Sui Wen Ti tampaknya kurang punya kepercayaan diri sendiri ketimbang umumnya penguasa dari penakluk-penakluk yang punya keberhasilan setara. Kendati dia merupakan seorang penguasa berhasil dan kuat kedudukannya dan daya genggamnya meyakinkan sekali atas jutaan penduduk, dia tampaknya seperti ogah-ogahan kurang gairah dan melakukan sesuatunya karena terpaksa. Istrinya, wanita yang berkemampuan, meski kelihatannya punya potongan menguasai suami seakan suami itu berada di bawah selangkangannya, dia merupakan pembantu dan pendamping yang baik, begitu tatkala perjuangan mencapai jenjang kekuasaan maupun pada saat memerintah. Sui Wen Ti meninggal dunia tahun 604 pada umur tiga puluh tahun. Tersebar dugaan luas dia menjadi korban pembunuhan oleh putera nomor duanya (biji mata kesayangan sang permaisuri) yang kemudian menggantikannya.



Kaisar baru ini dibikin berabe dalam bidang politik luar negeri dan pada saat bersamaan pecah pemberontakan melawannya. Dia terbunuh tahun 618 dan akibat kematiannya ini berakhirlah masa dinasti Sui. Tetapi, itu bukan berarti berakhir pula persatuan Cina. Dinasti Sui segera diteruskan oleh dinasti T'ang yang berkuasa antara tahun 618 sampai tahun 907. Raja-raja dinasti T'ang tetap mempertahankan dan meneruskan struktur pemerintahan seperti digariskan oleh dinasti Sui, dan di bawah pemerintahan dinasti T'ang, Cina tetap bersatu. (Masa dinasti T'ang kerap dianggap masa terjaya Cina, sebagian karena kekuatan angkatan bersenjatanya, tetapi lebih dari itu disebabkan karena berkembang pesatnya kesenian dan kesusasteraan). Seberapa pentingkah tokoh Sui Wen Ti? Sekitar tiga setengah abad sesudah runtuhnya dinasti Han, Sui Wen Ti berhasil menyatukan seluruh Cina. Dia berhasil menyatukan seluruh Cina dan penyatuan yang digarap Sui Wen Ti langgeng. Kemajuan kebudayaan dinasti T'ang diakibatkan --sedikitnya sebagian-- dari kemajuan dan kemakmuran ekonomi yang ditimbulkan berkat penyatuan Cina secara politik. Lembaga ujian bagi pegawai-pegawai negeri yang digerakkan oleh Sui punya akibat jauh, mendalam dan mendasar. Sui Wen Ti punya kelebihan dalam hal mempengaruhi jalannya sejara, amat langka raja-raja, baik di Cina maupun di Eropa, punya pengaruh begitu langgeng seperti Sui Wen Ti.
Read Post | comments

Tokoh Kaisar Hukum Romawi

Kaisar Justinian terkenal karena kodifikasi hukum Romawi yang dilaksanakan di masa pemerintahannya. Kode Justinian menyelamatkan karya kreatif Romawi yang genius di bidang jurisprudensi yang selanjutnya jadi dasar perkembangan hukum di banyak negara-negara Eropa. Mungkin, tak ada kode hukum lain yang begitu punya pengaruh berjangka lama atas dunia.



Justinian dilahirkan sekitar tahun 483 di Tauresium yang kini berada di wilayah Yugoslavia. Dia kemenakan Justin I, petani Thracian yang boleh dibilang buta huruf, yang naik jenjang lewat karier militer hingga sampai puncak jadi penguasa Kekaisaran Romawi bagian timur. Justinian yang meski juga berasal dari keluarga petani, peroleh pendidikan baik dan berkat bantuan pamannya maju cepat. Tahun 527, Justin yang tak punya anak mengangkat Justinian jadi pembantu Kaisar mendampinginya. Di ujung tahun itu pula Justin meninggal dunia dan sejak itu hingga kematiannya sendiri tahun 565 Justinian jadi satu-satunya kaisar.



Tahun 476, persis tujuh tahun sebelum Justinian lahir, Kekaisaran Romawi bagian barat sudah keok berantakan akibat gempuran suku Barbar Jerman dan cuma Kekaisaran Romawi sebelah timur yang beribukota Konstantinopel yang tetap tak terjamah. Justinian ditakdirkan merebut kembali wilayah barat kekaisaran dan membangun empirium Romawi dan memang selagi jadi Kaisar sebagian terpokok energinya tertumpah untuk cita-cita ini. Dalam rencana ini dia sebagian berhasil karena dia bisa rebut kembali Italia, Afrika Utara dan sebagian Spanyol dari gangguan orang-orang Barbar.



Tetapi, tempat Justinian di daftar urutan buku ini tidaklah bergantung pada gerakan militernya, melainkan pada peranannya dalam hal kodifikasi hukum Romawi. Di awal-awal tahun 528, tahun dia naik tahta, Justinian membentuk sebuah panitia menyusun kode hukum-hukum kekaisaran. Pekerjaan panitia ini pertama diterbitkan tahun 529, kemudian diperbaharui dan didekritkan jadi hukum dalam perundang-undangan tahun 534. Pada saat yang berbarengan, semua perintah dan aturan terdahulu yang tidak termasuk dalam kode dinyatakan tidak berlaku. "Codex" ini merupakan bagian pemula dari "Corpus Juris Civils." Bagian keduanya, disebut "Pandects," atau "Digets" adalah ringkasan dari pandangan penulis-penulis soal hukum Romawi yang kenamaan. Itu pun punya pengaruh mengikat. Bagian ketiga, yang disebut "Institutes", intinya merupakan buku baku buat pelajar-pelajar ilmu hukum. Akhirnya hukum-hukum itu yang disahkan oleh Justinian sesudah penerimaan "Codex" dihimpun jadi satu menjadi "Novellae" yang diterbitkan sesudah meninggalnya Justinian.



Tentu saja, akibat kesibukan Justinian baik dalam peperangan maupun dalam administrasi pemerintahan, tidak sempat secara pribadi merancang "Corpus Juris Civils." Kodifikasi yang diperintahkan Justinian sebenarnya digarap oleh kelompok sarjana hukum di bawah pengawasan hakim besar dan ahli hukum Tribonian.



Justinian, seorang yang punya semangat kerja luar biasa, juga mengabdikan sebagian perhatiannya dalam usaha melakukan pembaharuan tata administrasi pemerintahan, termasuk sebagian gerakan yang berhasil membabat korupsi di kalangan pejabat pemerintah. Dia memberikan dorongan untuk perkembangan perdagangan dan industri, dan ikut campur dalam rencana pembangunan besar perumahan rakyat. Di bawah pemerintahannya, banyak benteng-benteng, biara-biara, dan gereja-gereja (termasuk "Hagia Sophia" di Konstantinopel) dibangunnya. Rencana pembangunan perumahan ini dan peperangan-peperangan yang dilancarkannya membuahkan kenaikan pajak-pajak dan pelbagai ketidakpuasan. Di tahun 532 pecah pemberontakan (pemberontakan Nika) yang nyaris membikin dia kehilangan tahta. Sesudah pemberontakan itu digencet habis, boleh dibilang amanlah mahkota Justinian bertengger di kepalanya. Meski begitu, pada saat kematiannya tahun 565 banyak orang bersorak gembira.



Justinian dapat bantuan moril besar dari istrinya yang cakap, Theodora. Karena itu sudah selayaknya di sini dipaparkan sedikit tentang Theodora ini. Theodora lahir sekitar tahun 500. Di masa remaja puterinya, Theodora menjadi aktris dan menjadi semacam pelacur tingkat tinggi yang hanya melayani kalangan terbatas. Dari pekerjaan ini dia peroleh anak sundal. Umurnya dua puluh tahun tatkala dia bertemu Justinian, hanya dua tahun sebelum dia naik tahta. Justinian mafhum kebisaan istrinya yang luar biasa, karena itu dijadikannya penasihatnya dan dipercaya melakukan pelbagai tugas diplomatik. Dia punya pengaruh terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan Justinian, termasuk beberapa pengesahan hukum yang memperbaiki hak-hak dan status wanita. Kematiannya di tahun 548 akibat serangan kanker merupakan kehilangan besar buat Justinian meskipun sisa tujuh belas tahun pemerintahannya masih mencatat keberhasilan-keberhasilan. Theodora yang jelita dan brilian senantiasa jadi sasaran pelbagai kerja seni, dilukis, dipahat, dipatungkan wajahnya.



Penempatan Justinian dalam daftar urutan buku ini paling utama lantaran arti penting "Corpus Juris Civils"-nya yang menegakkan wibawa pengukuhan kembali hukum Romawi. Ini penting artinya buat empirium Byzantium selama berabad-abad.



Di Romawi Barat hal ini umumnya dilupakan orang selama sekitar 500 tahun. Tetapi sekitar tahun 1100 pengkajian hukum Romawi bangkit kembali, khususnya di perguruan-perguruan tinggi di Italia. Selama di penghujung Abad Pertengahan, "Corpus Juris Civils" menjadi landasan pokok pengembangan sistem hukum di benua Eropa. Negeri-negeri yang mengalami perkembangan ini disebut memiliki sistem Hukum Sipil, sebagai lawan dari "Hukum Publik" (umum) yang umumnya berlaku di negeri-negeri yang berbahasa Inggris. "Corpus Juris Civils" tidaklah diterima secara keseluruhan di mana-mana. Tetapi, sebagian daripadanya digabungkan ke dalam hukum sipil dan di hampir seluruh Eropa dia menjadi basis pelajaran hukum, latihan, dan ceramah. Karena banyak negeri-negeri non Eropa akhirnya menerima bagian-bagian dari hukum sipil, pen.garuh "Corpus Juris Civils" betul-betul meluas.



Lepas dari soal itu, keliru juga melebih-lebihkan arti penting kode Justinian. Banyak pengaruh-pengaruh penting lain dalam kaitan perkembangan hukum sipil di samping "Corpus Juris Civils" ini. Misalnya hukum-hukum yang berhubungan dengan soal kontrak lebih banyak berasal dari praktek nyata para pedagang dan keputusan-keputusan pengadilan perdagangan ketimbang berasal dari hukum Romawi. Hukum Jerman dan hukum gereja juga dipengaruhi oleh hukum sipil. Di jaman modern --tentu saja-- hukum Eropa dan sistem hukumnya telah mengalami penyempurnaan banyak sekali. Kini, intisari hukum dari umumnya hukum sipil di banyak negara sedikit sekali persamaannya, dengan kode Justinian.
Read Post | comments

Teolog Besar Kristen Augustine

Augustine, yang hidup di saat tahun-tahun Kekaisaran Romawi sedang merosot, tak pelak lagi seorang teolog terbesar pada jamannya. Tulisan-tulisannya dengan sangat mendasar dan dalam mempengaruhi doktrin dan sikap Kristen sepanjang Abad Tengah bahkan masih tetap terpengaruh hingga saat ini. Lahir tahun 354 di kota Tagaste (sekarang bernama Souk-Ahras di Aljazair), kira-kira empat puluh lima mil arah selatan kota pantai terbesar Hippo (kini Annaba). Ayahnya seorang tak beragama, sedangkan ibunya pemeluk Kristen yang taat. Sebagai anak kecil dia tidak dibaptis.



Bahkan pada saat dewasa pun kecerdasan Augustine mengesankan dan pada umur enam belas tahun dia dikirim ke Carthago untuk menuntut ilmu. Di sana dia punya simpanan dan punya anak tidak sah. Di umur sembilan belas dia memutuskan belajar filosofi. Tak lama sesudah itu dia jadi pemeluk Manichaeisme, "agama" yang didirikan sekitar tahun 240 oleh seorang "nabi" bernama Mani. Buat si muda Augustine, Agama Kristen tak punya mutu sedangkan Manichaeisme masuk akalnya. Tetapi, selang masa sembilan tahun berikutnya, dia sedikit demi sedikit mulai sadar apa itu Manichaeisme. Dan tatkala umurnya menginjak dua puluh sembilan, dia pindah ke Roma. Hanya sebentar di situ dia pindah lagi ke Milan di bagian utara Itali. Di sini dia menjadi guru besar ilmu retorika. Di sinilah dia mulai berkenalan dengan faham Neoplatonisme, versi penyempurnaan filosofi Plato yang sudah dikembangkan oleh Plotinus di abad ke-3.



Bishop Milan waktu itu St. Ambrose, Augustine menyimak beberapa khotbahnya yang memperkenalkannya kepada pengertian dan aspek baru kekristenan yang lebih bernilai. Pada umur tiga puluh dua Augustine menjadi pemeluk Kristen, sehingga orang yang tadinya ragu-ragu kini menjadi pemeluk yang taat. Tahun 387 Augustine dibaptis oleh Ambrose dan sesudah itu kembalilah ia ke kota asalnya Tagaste. Tahun 391 Augustine menjadi asisten biskop Hippo. Tatkala lima tahun kemudian sang biskop meninggal dunia, Augustine yang kini berumur empat puluh dua tahun menggantikan kedudukannya. Dan duduklah ia dalam jabatan itu hingga akhir hayat.



Meski Hippo bukanlah kota yang berarti, kecemerlangan Augustine begitu menonjol sehingga dalam tempo singkat dia jadi salah seorang pemimpin yang dihormati di kalangan gereja. Keadaan tubuh Augustine tidaklah sempurna, karena itu dia dibantu oleh penulis cepat dan lewat cara begitulah dia banyak menulis karangan-karangan agama. Sekitar 500 petuah tertulisnya masih diketemukan sekarang, berikut 200 surat-suratnya. Dari sekian bukunya, dua diantaranya amat masyur dan berpengaruh The City of God dan Confessions. Yang disebut belakangan itu merupakan buku otobiografi terbaik yang pernah dibuat orang tatkala umurnya memasuki empat puluhan.



Banyak surat-surat Augustine dan petuah-petuah rohaninya ditujukan untuk membantah faham Manichaeisme, penganut Donastis (sebuah sekte Kristen murtad), dan kaum Pelagian (para pembangkang gereja saat itu). Pertentangannya dengan kaum Pelagian membentuk bagian penting dan doktrin keagamaan Augustine. Pelagius adalah seorang pendeta Inggris yang datang berkunjung ke Roma sekitar tahun 400 dan di sana menyebarkan pelbagai doktrin teologi yang menarik. Masing-masing kita --kata Pelagius--tidaklah dibebani dosa orisinal yang terbawa sejak lahir, dan masing-masing kita punya kebebasan untuk memilih kebaikan dan keburukan. Dengan hidup yang lempang dan kerja baik, tiap pribadi akan terbebas dari beban dosa.



Sebagian lantaran pengaruh tulisan-tulisan Augustine, pandangan Pelagius dicap sebagai faham yang menyimpang, dan Pelagius sendiri (yang sudah dienyahkan dari Roma) dikucilkan. Menurut Augustine, semua orang tercemar oleh dosa Adam. Manusia tak berkesanggupan peroleh pengampunan dosa semata-mata lewat usaha sendiri dan kerja baik: berkah dan restu Tuhan penting dalam hal pengampunan dosa. Pendapat yang serupa sebenarnya pernah diutarakan orang, tetapi Augustine memperjelasnya dan tulisan-tulisannya memperkokoh kedudukan gereja dalam segi ini yang di hari kemudian dijadikan pegangan. Augustine beranggapan bahwa Tuhan sudah maklum siapa yang mau diselamatkan dan siapa yang tidak, dan sebagian dari kita sudah ditakdirkan untuk jadi selamat. Pendapat tentang takdir ini menjadi berkembang dan berpengaruh melalui pendapat teolog-teolog yang menyusul belakangan seperti St. Thomas Aquinas dan John Calvin.



Mungkin yang lebih penting dari doktrin takdir adalah sikap Augustine yang berkaitan dengan seks. Tatkala dia memeluk Agama Kristen, Augustine sudah ambil keputusan bahwa untuk dirinya sendiri perlu menjauhi seks. (Pernah sekali dia menulis, "Tak ada yang lebih perlu dihindari daripada hubungan seks"). Dalam pelaksanaan penolakan ini membuktikan betapa sulit buat Augustine. Baik perjuangan pribadinya maupun pandangan-pandangannya tentang masalah ini dipaparkan panjang-lebar dalam bukunya Confessions (Pengakuan). Pandangan yang dilontarkannya di sini --karena besarnya pengaruh Augustine-- menentukan pembentukan sikap yang kuat terhadap sikap abad pertengahan terhadap seks. Tulisan Augustine berkaitan satu sama lain antara "dosa bawaan" dan gairah atas seks.



Di masa hidupnya Augustine, kekaisaran Romawi sedang merosot dengan derasnya. Buktinya, di tahun 410 kota Roma diduduki oleh kaum Visigoth di bawah pimpinan Alaric. Sudah barang tentu sisa-sisa orang Roma yang tidak percaya kepada Tuhan menganggap bahwa orang Roma kena kutuk dewa karena mereka memeluk Agama Kristen yang baru. Buku Augustine yang masyhur The City of God sebagiannya merupakan pembelaan Kristen terhadap tuduhan ini. Buku itu juga mengandung filosofi kesejarahan, yang akhirnya mempengaruhi perkembangan Eropa. Augustine menandaskan pendapat bahwa kekaisaran Romawi tidak punya makna dasar yang penting, begitu juga kota Roma, dan begitu pula kota mana pun juga di bumi. Yang sesungguhnya penting adalah tumbuhnya "kota Surgawi", yaitu kemajuan spiritual kemanusiaan. Alat untuk kemajuan ini adalah, tentu saja, gereja. ("Tak ada pengampunan di luar gereja"). Karena itu, para kaisar, baik dia penyembah berhala maupun Kristen atau barbar, tidaklah sepenting Paus atau gereja.



Meskipun Augustine sendiri tidak melakukan langkah final, dorongan dari argumennya memudahkan terbentuknya kesimpulan bahwa penguasa yang ada sekarang mesti berada di bawah Paus. Para Paus abad tengah bersorak sorai mendengar kesimpulan ini dan doktrinnya menjadi dasar pertentangan yang berjangka lama antara gereja dan negara yang menjadi ciri sejarah Eropa selama berabad-abad. Tulisan-tulisan Augustine merupakan faktor penerus dari aspek tertentu filosofi Yunani menjadi filosofi Eropa abad tengah. Khususnya, Neoplatonisme amat kuat mempengaruhi kedewasaan berpikir Augustine, dan melalui Augustine mempengaruhi filosofi gereja abad pertengahan. Dan cukup menarik untuk dicatat bahwa Augustine memaparkan gagasannya sebelum pernyataan Descartes yang masyhur, "Saya berpikir, karena itu saya ada." Tentu saja dalam bahasa yang berbeda.



Augustine adalah teolog Kristen terbesar terakhir sebelum abad gelap, dan karya tulisannya membuahkan doktrin gereja dalam semua garis besarnya, dan dalam bentuk kasarnya, sepanjang abad pertengahan. Dia adalah orang yang paling menonjol dari para pendiri gereja Latin, dan buah pikirannya luas tersebar dan terbaca di kalangan pendeta. Pandangan tentang pengampunan, seks, dosa orisinal. atau dosa bawaan dan banyak lagi masalah-masalah pokok satu sama lain punya hubungan yang berpengaruh. Banyak teolog Katolik di belakang hari seperti St. Aquinas, begitu pula pemuka-pemuka Protestan seperti Luther dan Calvin menghirup air pengaruhnya. Augustine wafat tahun 430 di Hippo pada umur tujuh puluh enam tahun. Kaum Vandal, salah satu suku barbar yang menyerbu dan mengobrak-abrik kekaisaran Romawi, sedang mengepung kota Hippo saat itu. Sebulan kemudian mereka menduduki kota dan membumihangusnya. Tetapi, perpustakaan serta gereja Augustine terhindar dari malapetaka itu.
Read Post | comments

Tokoh Kekaisaran Romawi

Tokoh ini Kaisar Romawi pertama yang memeluk Agama Nasrani. Lewat masuk agama itu dan pelbagai cara pengembangan yang ditempuhnya, dia memegang peranan menonjol dalam hal mengubah Agama Nasrani dari agama yang diuber-uber dan diancam hukuman menjadi agama yang dominan di Eropa.



Constantine dilahirkan kira-kira tahun 280 di kota Naissus (sekarang bernama Nis) di negeri yang kini menjadi Yugoslavia. Ayahnya seorang perwira tinggi, dan Constantine menghabiskan masa mudanya di Nicomedia, tempat pengadilan Kaisar Diocletian berada.



Diocletian naik tahta tahun 305 dan ayah Constantine --Constantius--menjadi penguasa di paruh sebelah barat Kekaisaran Romawi. Tatkala Constantius meninggal dunia di tahun berikutnya, Constantine dinyatakan sebagai kaisar oleh para prajuritnya. Tetapi, jendral-jendral lainnya saling berselisih mengenai penobatan ini dan perang saudara pun tidak bisa dielakkan lagi. Peperangan ini baru berakhir tahun 312 tatkala Constantine dikalahkan oleh lawannya yang masih bertahan --Maxentius-- dalam suatu pertempuran di jembatan Milvian dekat kota Roma.



Tak bisa dipastikan kapan Constantine masuk Agama Nasrani. Cerita-cerita yang lazim terdengar bilang, pada saat-saat menjelang pertempuran di jembatan Milvian, Constantine melihat salib menyala di langit dan bertuliskan "Dengan tanda ini kau akan mampu menaklukkan." Tak peduli kapan dia masuk Nasrani, Constantine berbuat banyak buat kemajuan Agama Nasrani. Salah satu langkah pemulanya adalah membuat Undang-Undang Milan. Dengan undang-undang ini Agama Nasrani merupakan agama legal dan agama yang ditolerir. Undang-undang itu juga memungkinkan kembalinya kekayaan Gereja yang tadinya dirampas di masa penguberan dan diobrak-abrik di masa lampau. Juga dinyatakan hari Minggu sebagai hari beribadah.



Undang-undang Milan tidaklah didasarkan semata-mata oleh sikap toleransi terhadap agama. Sebaliknya, pemerintah Constantine dapat dianggap sebagai tanda bermulanya penindasan terhadap orang-orang Yahudi yang terus berlangsung di Eropa yang Kristen di abad-abad mendatang.



Constantine tidak pernah menjadikan agama Nasrani sebagai agama resmi negara. Tetapi, lewat peraturan dan langkah-langkah politiknya dia jelas pendorong perkembangan agama ini. Di masa pemerintahannya jelas sekali, barangsiapa yang masuk Nasrani berarti pintu terbuka baginya dalam hal kemudahan naik jenjang dalam karier pemerintahan. Dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan Constantine juga memberikan kekebalan dan hak-hak istimewa bagi pihak gereja. Begitu pula dia membangun gereja-gereja yang termasyhur di dunia --seperti gereja kelahiran Isa di Bethlehem dan gereja Makam Isa di Darussalam. Kesemua gereja ini mulai dibangun pada saat pemerintahan Constantine.



Peranan Constantine selaku Kaisar Romawi yang beragama Nasrani dengan sendirinya membuat dia berhak tercantum di dalam daftar urutan buku ini. Tetapi, beberapa tindakannya mengandung akibat-akibat berjangka jauh. Misalnya, dia memugar dan memperluas kota Byzantium, dan diganti dengan nama Constantinople (sekarang bernama Istambul) merupakan salah satu kota terbesar di dunia dan tetap jadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur sampai tahun 1453 dan beberapa abad kemudian menjadi ibukota kekaisaran Ottoman.



Constantine memainkan pula peranan penting dalam sejarah internal gereja. Melibatkan diri dalam sengketa antara pengikut-pengikut Arius dan Athonius (dua teolog Kristen yang mengajukan doktrin berbeda), Constantine memanggil rapat Dewan Nicola (di tahun 325), dewan persidangan gereja pertama. Dewan tempat Constantine ambil bagian dengan aktif, dapat memecahkan persengketaan itu dengan diterima Doktrin Nicene, yang kemudian menjadi doktrin gereja yang ortodoks.



Hal penting lain adalah peranannya dalam hubungan penyusunan peraturan-peraturan sipil. Constantine membuat perundang-undangan yang mengatur perusahaan-perusahaan turun-temurun (seperti Joqal, tukang roti). Dikeluarkannya pula dekrit yang isinya mengatur "coloni" (kelas petani penggarap) dilarang meninggalkan tanah garapannya. Dalam pengertian modern dekrit ini berarti merubah "coloni" (petani penggarap) menjadi budak, yang terikat dengan tanahnya. Dekrit ini dan lain-lain aturan merupakan peletak dasar dari seluruh struktur sosial di jaman pertengahan Eropa.



Constatine tidak dibaptis sampai ia terbaring di tempat tidur dalam keadaan sekarat, walaupun jelas dia sudah masuk Agama Nasrani jauh sebelum itu. Tetapi, berbarengan dengan itu juga benar bahwa jiwa kenasraniannya sudah luntur sepenuhnya. Walau dengan ukuran saat itu, dia begitu beringas dan kejam. Sikap ini bukan tertuju kepada lawan-lawannya semata. Oleh sebab-sebab yang kurang jelas, dia menghukum istri serta anak lelakinya pada tahun 326.



Bisa dipersoalkan, penerimaan Constantine terhadap Agama Nasrani sebelumnya tidaklah mengubah jalannya sejarah, tetapi sekedar mengabsahkan hal-hal yang memang tak bisa terelakkan. Selain itu, meski Kaisar Biocletian (memerintah dari tahun 284-305) telah melakukan gencetan yang hebat terhadap Agama Nasrani, usahanya membuat agama itu tidak berhasil karena saat itu Agama Nasrani jauh lebih kuat dari kekuatan yang akan menghantamnya walau dengan tindak kejam bagaimanapun. Tarolah orang menganggap kegagalan percobaan Biocletian menumpas habis Agama Nasrani dan agama itu bisa meraih kemenangan meskipun tanpa ikut campur Constantine samasekali. Anggapan dan spekulasi seperti itu memang menarik, tetapi tidak meyakinkan dan tidak pasti. Sulit sekali dibayangkan apa yang akan terjadi tanpa Constantine. Amatlah jelas, dengan dorongannya, Agama Nasrani menyebar luas baik dari ukuran jumlah maupun daerah berikut pengaruh. Dari sekelompok kecil yang tak berarti hanya dalam jangka waktu satu abad menjadi agama yang mapan dan punya pengaruh besar di dunia.



Teranglah sudah, Constantine merupakan tokoh poros dalam sejarah Eropa. Tempatnya dalam urutan daftar lebih tinggi ketimbang tokoh-tokoh Alexander Yang Agung, Napoleon dan Hitler karena pengaruhnya yang punya jangkauan panjang.



Read Post | comments

Tokoh Pendiri Ajaran Manichaeisme

"Nabi" Mani dari abad ke-3 M adalah pendiri Manichaeisme, semacam "agama" yang kendati sudah melenyap kini, pada jamannya punya banyak sekali pengikut. Berasal dari Timur Tengah, Manichaeisme menyebar luas. Ke barat sampai menyentuh pantai Samudera Atlantik, ke timur hingga menyentuh pantai Samudera Pasifik. Agama itu dapat bertahan hingga ribuan tahun. Agama yang didirikan Mani merupakan campuran menarik dari pelbagai macam agama yang sudah ada sebelumnya. Mani mengakui Zoroaster, Buddha, dan Isa selaku nabi sejati. Tapi, dia mengaku dapat "wahyu" yang lebih belakangan dan lebih komplit dari semua mereka yang disebut duluan.



Kendati unsur Buddha dan Kristen ada terasa dalam agama Mani, doktrin yang paling mengesankan (paling sedikit buat orang Barat) berasal dari Zoroaster yang dualistis. Mani mengajarkan bahwa dunia tidaklah diperintah zat kekuasaan tunggal, melainkan bagian dari pertarungan terus-menerus antara dua kekuatan. Salah satu daripadanya adalah pokok kejahatan yang oleh Mani diidentifisir dengan kegelapan dan benda; satunya lagi adalah pokok kebaikan yang diidentifisir dengan sinar terang dan jiwa. Secara dangkal kedengarannya seperti pendapat Kristen tentang Tuhan dan Iblis; tapi dalam faham Manichaeisme kejahatan dan kebaikan dianggap pada dasarnya punya kekuatan berimbang. Konsekuensi kepercayaan ini adalah adanya paradoks filosofis terhadap eksistensi kejahatan yang membikin bingung filosof Kristen dan Yahudi, tapi tak ada masalah dlm ajaran filosofi Manichaeisme.



Keruan saja tak ada tempat di sini menguraikan secara terperinci faham keagamaan Manichaeisrne. Tapi, haruslah disebut bahwa sebagai konsekuensi dari identifikasi mereka bahwa jiwa manusia itu pokok kebaikan dan tubuh manusia itu pokok kejahatan, penganut Manichaeisme percaya bahwa semua hubungan seksuil --meskipun untuk tujuan membikin keturunan-- harus dijauhi. Juga ada larangan-larangan makan daging dan minum anggur. Sepintas kilas, tampaknya mustahil doktrin macam begituan bisa punya pengikut banyak. Tapi, larangan-larangan itu tidaklah berlaku buat anggota penganut biasa dari gereja Manichaeis, melainkan cuma berlaku buat sekelompok kecil orang yang disebut "Orang-orang pilihan." Anggota biasa yang disebut "pendengar" diijinkan punya istri atau piaraan, boleh beranak-pinak, boleh ganyang daging, boleh minum anggur dan seterusnya.



Ada pelbagai upacara ibadah keagamaan yang mengikat anggota. Ada pembagi upacara ibadah keagamaan yang mengikat anggota "pendengar" untuk mengikutinya dan mereka diwajibkan mendukung golongan "orang-orang pilihan," tapi kode moral yang dipikulkan ke pundak mereka tidaklah keliwat memberatkan. (Tentu saja banyak pula agama lain yang melarang perkawinan bagi para pendetanya tapi tidak pemeluk-pemeluk kebanyakan). Roh para "orang-orang pilihan" langsung masuk sorga begitu mereka mati; sedangkan jalan ke sorga buat para "pendengar" agak berbelit-belit. Tapi, beberapa sekte Manichaeis, seperti yang namanya sekte Cathari, percaya bahwa "pendengar" dapat masuk sorga seperti halnya "orang-orang pilihan" dan sebagai tambahannya mereka peroleh semacam keringanan selama masih hidup.



Mani dilahirkan tahun 216 di Mesopotamia yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Persia di bawah kekuasaan dinasti Arsacid atau Parthian. Mani sendiri berketurunan Persia dan punya hubungan dengan penguasa Arsacid. Kebanyakan orang-orang Persia memeluk kepercayaan semacam Zoroasterianisme tapi Mani dibesarkan dari keluarga pemeluk sebuah sekte agama yang mendapat pengaruh kuat dari doktrin Kristen. Dia sudah punya pandangan keagamaan tatkala usianya baru dua belas tahun dan mulai mengkhotbahkan agama barunya di saat umurnya dua puluh empat tahun. Mulanya tidak begitu sukses di kampung halamannya. Tapi begitu dia melakukan perjalanan ke bagian timur laut di India dan dapat menarik penguasa setempat jadi pengikutnya, tampaklah kemajuan-kemajuannya.



Tahun 242 dia kembali ke Persia dan saat itu sudah punya pengikut termasuk Raja Shapur jadi pemeluk, dia sangat terkesan dengan ucapan Mani dan mengijinkannya menyebarkan agama barunya di seantero Kekaisaran Persia. Sesudah kira-kira 30 tahun kemudian, di bawah Raja Shapur I dan Hormizd I, Mani mengajarkan agama tanpa ada rintangan dan mendapat pengikut dalam jumlah besar. Dalam masa itu, utusan juga dikirim ke negeri lain. Tapi, keberhasilan Mani menimbulkan penentangan dari kalangan pendeta agama Zoroaster yang menjadi agama resmi negara Persia di masa kekuasaan dinasti Sassanid. Sekitar tahun 276, sesudah naik tahtanya raja baru yang bernama Bahram l, Mani ditahan dan dijebloskan ke penjara. Dan sesudah mengalami siksaan selama 26 hari, Mani meninggal dunia.



Selama hidupnya Mani menulis beberapa buku: satu dalam bahasa Persia, satu dalam bahasa Suriah. Buku-buku ini merupakan buku resmi agama Mani. Sesudah agama ini musnah, buku-buku itu pun lenyap. Beberapa di antaranya baru diketemukan di abad ke-20 Dari permulaan, Manichaeisme merupakan agama yang bersemangat menarik para pengikut. Di masa Mani masih hidup, agamanya punya banyak pemeluk mulai dari India hingga Eropa. Sesudah Mani meninggal dunia, agama itu masih berlanjut penyebarannya, meluas ke barat sampai menyentuh Spanyol dan ke timur sampai menyentuh Cina di bagian barat. Puncak kejayaannya berada di abad ke-4, yang saat itu bersaing sengit dengan Agama Kristen. (St. Augustine merupakan seorang pemeluk Manichaeisme selama sembilan tahun). Tapi sesudah Kristen menjadi agama resmi negara Romawi, Manichaeisme dihajar habis-habisan dan disekitar tahun 600 agama itu hampir seluruhnya lenyap di benua Eropa.



Tapi, di Mesopotamia dan Iran dia masih punya kaki. Dari situlah Manichaeisme menyebar ke Asia Tengah, Turkestan dan sebelah barat Cina. Di penghujung abad ke-8 agama itu jadi agama resmi Uighurs yang membawahi sejumlah daerah belahan barat Cina dan Mongolia. Juga menyebar hampir ke seantero Cina hingga ke pantai timur dan dari situ melompat ke Taiwan. Tapi, kemajuan Islam di abad ke-7 akhirnya menyapu habis Manichaesime. Mulai abad ke-8 Khalifah Abbasiyah di Bagdad dengan tegas membabat Manichaeisme dan dalam tempo singkat habislah ia di Mesopotamia dan Iran. Terhitung sejak abad ke-9, agama itu pun merosot dengan derasnya di Asia Tengah serta penyerbuan orang Mongol di abad 13 praktis merupakan pukulan yang mematikan. Tapi, Marco Polo secara kebetulan masih menjumpai masyarakat pemeluk Manichaeisme di bagian timur Cina tahun 1300.



Sementara itu, pelbagai sekte yang berasal mula dari Manichaeisme muncul di Eropa. Sekte Paulician muncul di daerah Kekaisaran Byzantium mulai abad ke-7. Sekte Bogomil, sekte terkuat di Balkan, menyebar di sekitar abad ke-10. Tapi yang paling menonjol di Eropa adalah Cathari/Albigensian. Di abad ke-12, sekte Chatari ini memperoleh banyak penganut di Bropa, khusus di bagian selatan Perancis. Sekte Albigensian, meski doktrinnya lebih mendekati Manichaeisme, mengganggap diri mereka orang Kristen; pejabat gereja ortodoks menganggap mereka orang-orang murtad. Akhirnya Paus Innocent III Paus yang paling toleran dan kuat di antara Paus-Paus abad tengah menyerukan "perang suci" untuk mengganyang mereka. "Perang suci" itu bermula tahun 1209; menjelang tahun 1244, sesudah menimbulkan banyak korban dan kehancuran yang luas di bagian selatan Perancis, sekte Albigensian sepenuhnya dihancurkan. Tapi, sekte Catharisme tidak dihapuskan hingga abad ke- I 5 .



Tiap agama punya pengaruh besar terhadap pemeluknya. Atas dasar alasan ini, pendiri agama walau sekecil apa pun merupakan orang yang punya pengaruh. Peranan pribadi Mani dalam hal mendirikan agama baru memang luar biasa. Dia dirikan dan merancang teologinya dan menyusun kode-kode moralnya. Banyak dari ide-idenya berasal dari para pemikir terdahulu, tapi Manilah yang menghimpun pelbagai aliran pikiran ini menjadi sistem baru yang jelas. Dia juga membuat perubahan pada Manichaeisme dalam khotbah-khotbahnya, menyusun organisasi keagamaan dan menulis kitab-kitab suci. Jarang terjadi seorang pendiri agama punya penganut gerakan massa yang begitu hebat. Jelaslah, agama yang didirikannya tak mungkin ada di dunia tanpa kehadirannya dan dalam kaitan ini Mani, seperti pemuka agama lainnya, punya arti jauh lebih penting ketimbang para penemu bidang ilmiah.
Read Post | comments

Penemu Bahan Kertas

Ts'ai Lun besar kemungkinan sebuah nama yang asing kedengaran di kuping pembaca. Menimbang betapa penting penemuannya, amatlah mengherankan orang-orang Barat meremehkannya begitu saja. Tidak sedikit ensiklopedia besar tak mencantumkan namanya barang sepatah pun. Ditilik dari sudut arti penting kegunaan kertas amat langkanya Ts'ai Lun disebut-sebut bisa menimbulkan sangkaan jangan-jangan Ts'ai Lun sebuah figur tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau tidaknya. Tetapi, penyelidikan seksama membuktikan dengan jelas bahwa Ts'ai Lun itu benar-benar ada.



Dia seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti. Catatan Cina tentang penemuan Ts'ai Lun ini terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han dan sepenuhnya terus terang serta dapat dipercaya. Orang-orang Cina senantiasa menghubungkan nama Ts'ai Lun dengan penemu kertas dan tersohor di seluruh Cina.



Tak banyak yang dapat diketahui perihal kehidupan Ts'ai Lun, kecuali ada menyebut dia itu orang kebirian. Tercatat pula kaisar teramat girang dengan penemuan Ts'ai Lun dan ia membuatnya naik pangkat, dapat gelar kebangsawanan dan dengan sendirinya jadi kaya raya. Tetapi belakangan dia terlibat dalam komplotan anti istana yang menyeret ke kejatuhannya. Catatan-catatan Cina menyebut sesudah dia disepak, Ts'ai Lun mandi bersih-bersih, mengenakan gaunnya yang terindah, lantas meneguk racun.



Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2 dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Lama sekali Cina merahasiakan cara pembikinan kertas ini. Di tahun 751 beberapa tenaga ahli pembikin kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diprodusir di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern.



Kini penggunaan kertas begitu umumnya sehingga tak seorang pun sanggup membayangkan bagaimana bentuk dunia tanpa kertas. Di Cina sebelum penemuan Ts'ai Lun umumnya buku dibuat dari bambu. Keruan saja buku macam itu terlampau berat dan repot. Memang ada juga buku yang dibuat dari sutera tetapi harganya amat mahal buat umum. Sedangkan di Barat sebelum ada kertas, buku ditulis di atas kulit kambing atau lembu. Material ini sebagai pengganti papyrus yang digemari oleh orang-orang Yunani, Romawi dan Mesir. Baik kulit maupun papyrus bukan saja termasuk barang langka tetapi juga harga sulit terjangkau.



Sekarang, entah buku entah barang tulisan lain dapat diprodusir secara murah dan sekaligus dalam jumlah besar-besaran. Ini semua berkat adanya kertas. Memang arti penting kertas tidaklah begitu menonjol tanpa adanya mesin cetak, tetapi sebaliknya mesin cetak pun tak banyak makna tanpa adanya bahan kertas yang begitu banyak dan begitu murah.

Read Post | comments

Teolog Terbesar Kristen

�Rasul" Paul, sejaman tapi lebih muda sedikit dari Nabi Isa, tak syak lagi penyebar Agama Nasrani yang paling terkemuka. Pengaruhnya dalam teologi Kristen jelas menunjukkan yang paling mantap, paling berjangkau jauh dibanding semua penulis dan pemikir Kristen lainnya. Paul, juga terkenal dengan panggilan Saul, dilahirkan di Tarsus, sebuah kota di Cilicia (kini Turki), beberapa tahun sebelum tiba era Kristen. Biarpun seorang warga Romawi, dia lahir sebagai Yahudi, pendalam bahasa Ibrani di masa muda dan memperoleh pendidikan mendalam perihal ke-Yahudian, dia juga belajar dagang dan bikin kemah. Selaku pria remaja dia berangkat ke Darussalam bekerja di bawah bimbingan pendeta Gamaliel seorang guru Yahudi kenamaan. Walau Paul dan Isa berbarengan ada di Darussalam saat itu tapi amat diragukan keduanya pernah bertemu muka.



Sesudah "mangkat"-nya Isa, orang-orang Kristen dianggap selaku pembangkang dan karenanya digasak habis-habisan. Mula-mula Paul ikut menghantam tapi dalam perjalanan menuju Damsyik di matanya seakan terbayang Isa berbicara dengannya dan segera Paul masuk Nasrani. Ini merupakan titik balik penting dalam kehidupan pribadinya. Jika dulunya jadi ]awan dan tukang gebuk orang Kristen, kini dia berubah menjadi penyebar dan penganjur paling gigih dan paling berpengaruh untuk kepentingan Agama Nasrani. Paul menghabiskan sisa hidupnya dengan menulis dan memperdalam ke-Kristenan. dan meraih banyak pemeluk memasuki Agama Nasrani. Selama kegiatan dakwahnya dia melakukan perjalanan kian-kemari secara kerap, baik ke Asia Kecil, Yunani, Suriah dan Palestina. Menghadapi orang-orang Yahudi Paul tidak keliwat sukses bahkan lebih sering menimbulkan pertentangan dan dalam banyak peritiwa jiwanya sering terancam. Khotbah menghadapi orang non-Yahudi, Paul teramatlah menonjolnya dan peroleh sukses besar sehingga sering dia diberi julukan "Rasul orang non-Yahudi." Tak seorang pun bisa mengungguli kehebatan Paul dalam penyebaran Agama Nasrani.



Sesudah menyelesaikan tiga kali perjalanan panjang menyebar agama di dalam wilayah bagian timur Kekaisaran Romawi, Paul kembali ke Darussalam. Begitu sampai ia diboyong ke Roma ke depan pengadilan. Sejarah tak begitu jelas mencatat bagaimana ujung pengadilan itu, bahkan tak jelas pula apakah sejak itu dia pernah dapat meninggalkan Roma. Akhirnya, diperkirakan tahun 64 M Paul dibunuh dekat kota Roma. Pengaruh Paul dalam perkembangan Agama Nasrani dapat diukur dari tiga hal. Pertama, sukses besarnya dalam penyebaran agama. Kedua, tulisan-tulisannya yang menyusun bagian-bagian penting Perjanjian Baru. Ketiga, peranannya dalam hal pengembangan teologi Kristen. Dari 27 buku Perjanjian Baru, tak kurang 14 dihubungkan dengan jasa Paul. Meskipun ilmuwan modern berpendapat 4 atau 5 buku dari 14 itu ditulis oleh orang lain, namun tak diragukan lagi bahwa Paul lah orang terpenting secara pribadi menulis Perjanjian Baru.



Pengaruh Paul di bidang teologi Kristen betul-betul tak terperikan besarnya. Ide-idenya termasuk hal-hal sebagai berikut : Isa tidak cuma nabi yang mengesankan tapi juga suci. Isa wafat demi dosa-dosa kita dan penderitaannya dapat membebaskan kita. Manusia tidak bisa melepaskan diri dari dosa-dosa hanya dengan mencoba melaksanakan perintah-perintah yang tertera dalam Injil, tapi hanya bisa dengan jalan menerima Isa sepenuh jiwa. Sebaliknya apabila manusia menerima dan percaya Isa, segala dosa-dosanya akan dimaafkan. Paul juga menjelaskan doktrin-doktrinnya mengenai ihwal dosa (Romans 5: 12:19). Karena kepatuhan kepada hukum semata tidak cukup untuk menjamin kebebasan, Paul menegaskan bahwa tak ada gunanya memeluk Agama Nasrani seraya tetap bersiteguh di soal batasan-batasan Yahudi apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak, serta percuma saja jika masih mengamalkan aturan-aturan Musa atau masih disunat. Seberapa pemuka-pemuka Kristen saat itu menentang keras pendapat Paul dalam segi ini. Dan andaikata sikap mereka ini menyebar luas, sangatlah disangsikan Agama Nasrani bisa berkembang begitu cepat di seluruh Kekaisaran Romawi.



Paul tak pernah menikah dan tak pernah adakan hubungan kelamin dengan wanita. Pandangannya mengenai seks dan wanita sudah terikat dengan kitab suci, karena itu membawa pengaruh besar pada sikapnya di belakang hari. Dalilnya yang masyhur dalam kaitan ini tercantum dalam (I Corinthians 7:8-9) yang bunyinya: "Kuserukan kepada para lelaki yang tak kawin dan para janda adalah baik bagi mereka jika mereka mematuhi petuahku dan menyontoh ihwal diriku. Tapi jika mereka tak bisa bertahan, biarkanlah mereka kawin karena bagaimanapun kawin itu masih lebih baik daripada dibakar." Paul juga punya pendirian yang tegas mengenai status wanita yang layak: "Biarkanlah wanita-wanita itu belajar apa saja secara diam-diam dan saya tidak merasa risau apabila mereka juga mengajar ataupun oleh sebab satu dan lain hal menguasai kaum pria, asal saja secara diam-diam. Soalnya karena Adam lah yang menyebabkan adanya Hawa." (I Timothy 2: 11-13). Sikap yang lebih tegas dikemukakan pula dalam I Corinthias 11:7-9. Memang kalimat Paul sudah pernah jadi pendapat banyak tokoh sejamannya tapi Isa sendiri tak pernah tampil dengan pernyataan serupa itu.



Paul, lebih dari orang-orang lainnya, bertanggung jawab terhadap peralihan Agama Nasrani dari sekte Yahudi menjadi agama besar dunia. Ide sentralnya tentang kesucian Isa dan pengakuan berdasar kepercayaan semata tetap merupakan dasar pemikiran Kristen sepanjang abad-abad berikutnya. Belakangan semua teolog Kristen, termasuk Augustine, Aquinas, Luther dan Calvin, semuanya terpengaruh oleh tulisan-tulisan Paul. Begitu mendalamnya pengaruh Paul sampai-sampai banyak sarjana beranggapan Paul-lah yang jadi pendiri Agama Nasrani dan bukannya Isa. Tentunya anggapan ini keliwat berlebihan. Biar bagaimana taruhlah pengaruh Paul tidak bisa disejajarkan dengan Isa yang sudah pasti dia jauh lebih hebat dari pemikir Nasrani yang mana pun juga.
Read Post | comments

Tokoh Filosofi Taoisme

Dari beribu-ribu judul buku yang pernah ditulis di Cina, mungkin yang paling banyak diterjemahkan dan dibaca di luar negeri itu adalah sebuah buku ditulis lebih dari 2000 tahun yang lalu, terkenal dengan nama Lao Tse atau Tao Te Ching. Buku Tao Te Ching ini atau "Cara lama dan Kekuatannya" adalah naskah utama di mana filosofi Taoisme diperinci. Buku ini buku ruwet, ditulis dalam gaya khas yang luar biasa dan mampu menyuguhkan pelbagai rupa penafsiran. Ide sentralnya berkaitan dengan masalah Tao yang lazim diterjemahkan dengan "Jalan" atau "Jalur." Tetapi, konsepnya agak kabur, karena buku Tao Te Ching sendiri dimulai dengan kalimat: "Tao yang akan dijelaskan bukanlah Tao yang abadi; nama yang disebut di sini bukanlah nama yang abadi." Tetapi, dapatlah kita katakan bahwa Tao berarti secara kasarnya "Alam" atau "Hukum Alam." Taoisme beranggapan bahwa individu jangan bergulat melawan Tao melainkan harus tunduk menghambakan diri dan bekerja bersamanya. (Seorang Taoist dapat menunjuk contoh air yang lembutnya tak terbatas, yang mengalir tanpa protes menuju daratan rendah dan yang tak melawan kekuatan selemah apa pun, tak terhancurkan, tetapi karang yang sekokoh apa pun bisa luluh pada akhirnya).



Untuk seorang pribadi manusia, kesederhanaan dan kewajaran merupakan hal jadi anjuran. Kekerasan harus dijauhi, seperti juga halnya bergulat untuk uang dan prestise. Orang tidak boleh bernafsu mengubah, dunia, melainkan harus menghormatinya. Bagi pemerintahan, langkah yang dianggap bijak adalah berbuat tidak begitu aktif, banyak mengatur ini melarang itu. Apalagi, aturan dan batasan sudah kelewat banyak. Karena itu menambah lagi undang-undang, atau memperkeras ketentuan-ketentuan lama yang sudah ada, hanya mengakibatkan keadaan tambah buruk. Pajak yang tinggi, rencana-rencana pemerintah yang terlalu ambisius, menggalakkan perang, kesemuanya ini berlawanan dengan filosofi Taoisme. Menurut tradisi Cina, penulis Tao Te Ching adalah seorang bernama Lao Tse yang katanya sejaman tetapi lebih tua dari Kong Hu-Cu. Tetapi, Kong Hu-Cu hidup di abad ke-6 SM. Dan keduanya --baik dari sudut gaya maupun isi tulisan-- hanya sedikit ilmuwan masa kini percaya bahwa Tao Te Ching ditulis pada masa begitu dini. Ada beda pendapat tentang waktu yang sesungguhnya penyusunan buku itu. (Tao Te Ching sendiri tak pernah menyebut nama orang tertentu, tidak juga tempat, tanggal, atau kejadian-kejadian historis). Tetapi, tahun 320 SM merupakan perkiraan yang pantas-sebetulnya dalam waktu delapan puluh tahun dari waktu yang sesungguhnya, dan mungkin lebih dekat lagi. Keluarga penganut faham Taoisme memberi persembahan kepada bulan purnama menjelang musim gugur.



Masalah ini membuat suatu sengketa pendapat tajam mengenai waktu bahkan menyangkut adanya Lao Tse sendiri. Sementara pihak yang berwenang percaya tradisi bahwa Lao Tse hidup di abad ke-6 SM, karenanya berkesimpulan dia tidaklah menulis Tao Te Ching. Sarjana-sarjana lain menganggap orang itu tak lebih dari tokoh dongeng belaka. Pendapat saya sendiri, yang hanya disepakati oleh sebagian kecil sarjana, adalah sebagai berikut: (1) Lao Tse itu memang betul-betul ada orangnya dan memang penulis Tao Te Ching; (2) dia hidup di abad ke-4 SM ; (3) Cerita bahwa Lao Tse sejaman tetapi lebih tua dari Kong Hu-Cu adalah keterangan yang dibikin-bikin, yang fiktif dan dikarang oleh filosof Taoist yang datang belakangan sekedar untuk tujuan menambah prestise terhadap orangnya dan bukunya. Baik dicatat, dari para penulis-penulis Cina terdahulu baik Kong Hu-Cu (551-479 SM), atau Mo Ti (abad 5 SM), atau Meng-tse (371-289 SM) tak satu pun menyebut baik Lao Tse maupun Tao Te Ching. Tetapi, Chuang Tse, seorang filosof Taoist kenamaan --yang muncul sekitar tahun 300 SM menyebut nama Lao Tse berulang kali. Karena soal ada atau tidaknya di dunia ini manusia yang namanya Lao Tse itu masih jadi pertanyaan, selayaknya kita pun meragukan detail-detail biografinya. Tetapi, ada sumber yang patut dihargai dalam bentuk pernyataan sebagai berikut: Lao Tse dilahirkan dan hidup di Cina bagian utara. Sebagian dari masa hidupnya dia menjadi ahli sejarah atau seorang pembimbing bagian arsip pemerintahan, besar kemungkinan di kota Loyang, ibukota kerajaan dinasti Chou. Lao Tse bukanlah namanya yang sesungguhnya, melainkan sekedar panggilan kehormatan yang secara kasarnya berarti "sesepuh." Dia beristri dan punya putera bernama Tsung. Si Tsung ini kemudian jadi jendral di negeri Wei.



Meskipun Taoisme bermula dari falsafah sekuler, tetapi semacam gerakan keagamaan berkembang dari sana. Tetapi, karena Taoisme sebagai sebuah filosofi melanjut atas dasar khususnya gagasan yang tertuang dalam buku Tao Te Ching, "Agama Taoist" ini segera diliputi dengan kepercayaan dan cara ibadah yang penuh takhyul yang sedikit sekali kaitannya dengan ajaran Taoisme. Berpegang pada dugaan bahwa Lao Tse adalah penulis sesungguhnya buku Tao Te Ching, pengaruhnya betul-betul luas. Buku itu amat ringkas (isinya kurang dari 6000 huruf Cina, karena itu masih kurang banyak untuk dimuat dalam selembar koran!), tetapi dia berisi banyak buah pikiran yang mendalam. Seluruh barisan filosof Taoisme berpegang pada buku ini selaku pangkal tolak dari ide-idenya sendiri. Di Barat, Tao Te Ching jauh lebih populer ketimbang tulisan-tulisan Kong Hu-Cu atau filosof Kong Hu-Cu yang mana pun. Nyatanya, sedikitnya ada empat puluh macam terjemahan bahasa Inggris diterbitkan dari buku itu, lebih banyak dari terjemahan buku apa pun, kecuali Injil. Sedangkan di Cina, faham Kong Hu-Cu umumnya merupakan falsafah anutan yang dominan, dan jelas ada pertentangan antara buah pikiran Lao Tse dengan Kong Hu-Cu. Kebanyakan orang Cina menganut faham yang disebut belakangan itu. Tetapi Lao Tse secara pukul rata dihargai tinggi oleh para penganut Kong Hu-Cu. Dan lebih dari itu, dalam banyak hal, ide-ide Taoisme dibaur begitu saja dengan ide-ide Kong Hu-Cu, karena itu berpengaruh terhadap berjuta-juta orang walau tidak menamakan dirinya Taoist. Begitu pula, Taoisme punya pengaruh yang jelas terhadap perkembangan filosofi Buddha di Cina, khususnya terhadap Buddha Zen. Kendati sedikit orang sekarang menyebut dirinya Taoist, tak ada seorang filosof Cina kecuali Kong Hu-Cu yang punya pengaruh begitu luas dan begitu mantap jalan pikiran manusia seperti halnya Lao Tse.
Read Post | comments

Kisah Nabi Isa AS

Mariam kerjanya hanya beribadat dan mensucikan din di hadapan Allah, di dalam Rumah Suci. Pada suatu hari Mariam sedang beribadat di tempatnya sebagai kebiasaannya, tiba tiba dihadapannya berdiri seorang lelaki. Alangkah terkejut dan terperanjatnya, belum pernah dia mendapat kunjungan seorang lelaki selain Zakaria. Mariam nampaknya mau berpaling dan menghindarkan diri kerana menurut kiraan Mariam lelaki itu adalah seorang jahat yang berniat buruk terhadap dirinya. Mariam berlindung diri kepada Allah dengan berkata: Sesungguhnya saya melindungkan diri kepada Allah dan kejahatan engkau, sekiranya engkau seorang yang takut kepada Allah. Orang yang tidak dikenal itu memberikan isyarat, agar supaya Mariam tinggal tenang jangan takut dan khuatir. Lalu orang itu berkata kepada Mariam: Sesungguhnya saya ini datang diutus oleh Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak yang suci.



Mariam menjawab: Bagaimana saya akan memperolehi seorang anak, sedang seorang manusia pun belum pernah menyentuh tubuh saya dan saya bukan seorang yang jahat. Mendengar jawapan itu, Malaikat (Ruhul Kudus) itupun berkata: Demikianlah halnya; Tuhanmu telah berfirman: Perkara itu amat mudah bagi Ku, supaya Kujadikan itu tanda kekuasaan Ku untuk manusia dengan rahmat Ku. Kejadian itu bukanlah satu hal yang tidak dapat diluluskan. Sehabis jawaban itu, Malaikat itupun lenyaplah dari pemandangan Mariam. Tinggallah sekarang Mariam seorang diri kehairanan memikirkan apa yang sudah dilihat dan didengarnya itu. Mulailah dia khuatir. Sudah pasti orang ramai akan heboh bila mereka mendengar bahwa Mariam menjadi hamil dengan tidak mempunyai suami. Fikiran ini sangat menggoyangkan perasaan Mariam. Badannya gementar memikirkan bagaimana akhirnya kejadian ini.



Dia merasa sesuatu dalam kandungannya. Untuk menghindarkan apa yang akan terjadi sebagai yang dikhuatirkannya itu, Mariam memutuskan akan menjauhkan diri ke luar kota, mengasingkan diri di tempat yang jauh dan terpencil, yang sunyi sepi. Beberapa bulan berlalu, Semakin dekat waktunya bersalin, semakin hebat pulalah penderitaan batin yang dideritanya, sehingga makan dan minum tidak berasa enak lagi. Setelah terasa betul oleh Mariam, bahawa waktu yang ditunggutunggunya itu sudah dekat, tanda-tanda yang dia akan melahirkan seorang anak telah cukup. Ketika itulah dia mengeluh sambil berkata: Maha Penyantun Engkau, ya Tuhanku. Takdir apakah gerangan yang akan terjadi, kejadian apakah akan terjadi dibalik malam yang gelap ini. Mariamlah seorang manusia yang paling berat ditimpa beban pemikiran di saat itu.



Setelah Mariam merasakan betul bahawa kandungannya sudah dekat sekali akan lahir, maka dia tinggalkan pondok tempat dia mengasingkan diri itu. Dia berjalan meninggalkan desa yang terpencil itu, mencari tempat yang lebih suci dan sepi lagi. Disuatu tempat dipadang pasir, dibawah sebatang pokok korma, dia lalu berhenti. Seorang anak bayi lelaki pun lahirlah ke atas dunia yang luas terbuka ini, seorang bayi yang akan menjadi manusia suci dan berpengaruh besar. �Aduhai nasibku ini. Lebih baik kiranya aku mati sebelum ini, tentu aku dilupakan manusia selupa-lupanya�. Dia lalu menyandarkan dirinya ke pokok korma sambil memangku bayinya dengan kedua tangannya yang lemas itu.



Mariam mendengar suara yang jelas dan dekat, memanggilnya: Hai Mariam, janganlah engkau terlalu berdukacita. Sesungguhnya Tuhanmu sudah mengadakan didekatmu sebuah anak sungai yang kecil dan goncangkanlah batang korma yang engkau sandari itu, nescaya akan berguguranlah buah-buahnya yang sudah masak. Maka makanlah dan minumlah dan tenangkanlah hatimu. Lantas kalau engkau ditanya seseorang, maka berkatalah kepadanya: Aku bernazar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, bahawa aku akan diam, tidak akan berkata-kata kepada siapapun juga di hari ini. Setelah mendengar suara itu, Mariam melihat tanah yang berada di sisinya menjadi retak dan dari retakan itu mengalir air yang amat jernih, merupakan anak sungai yang kecil, tepat sebagai yang didengarnya dan suara tadi. Matanya lalu dialihkannya ke arah batang korma yang disandarnya itu. Di atas pohon korma itu jelas dilihatnya buahbuah korma yang sudah masak. Dengan tangannya yang masih lemah dan tidak berdaya itu, cuba menggerakkan batang korma yang kukuh itu. Batang korma itu bergerak dengan kerasnya, sehingga buahnya yang masak itu berguguran didekatnya. Dimakannya buah dan diminumnyalah air yang jernih itu. Dengan demikian hilanglah lapar dan dahaganya, badannya kembali beransur-ansur menjadi kuat dan segar kembali, fikirannya mulai menjadi tenang pula.



Kembalilah dia ke desa tempat dia mengasingkan din, meninggalkan tempat dia bersalin yang sekarang ini dinamakan orang Baitullaham (Bethlehem), ertinya tempat lahir. Mulailah orang yang tidak jauh tinggal dan rumahnya itu mengetahui khabar kelahiran bayinya. Tak lama kemudian, khabar itupun tersiarlah dengan cepatnya ke seluruh pelosok negeri. Orang-orang lalu datang berduyun-duyun, Mariam dihujani orang ramai dengan pertanyaan-pertanyaan. Dia tidak menjawab, hanya berkata sebagai apa yang telah diwahyukan Tuhan kepadanya, bahawa dia berpuasa dan bernazar tidak akan bercakap-cakap sehari itu. Keesokan harinya, mereka pun datang pula bertanyakan ini dan itu, mengatakan apa yang terasa dalam hati dan batin mereka masing-masing. Mereka tahu bahawa nazar Maryam sudah habis waktunya. Berbagai-bagai cara dan isi pertanyaan mereka.



Akhirnya Maryam berdiri mengambil anak bayinya, lalu berkata kepada mereka: Ini adalah anakku, tanyakanlah kepadanya hakikat kejadian yang sebenarnya, yang tuan-tuan tanyakan itu. Orang ramai hairan dan tercengang mendengarkan jawapan Mariam yang tidak masuk akal itu. Mereka lalu berkata: Bagaimana kami dapat berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan itu? Mendengar ejekan yang berturut-turut itu, lalu Allah memperlihatkan kekuasaanNya untuk mukjizat yang sebesarbesarnya bagi bayi yang bernama Isa al-Masihi itu dikala besarnya. Di saat itulah bayi Isa a.s. yang masih kecil itu berkata dengan terang kepada orang banyak: Sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah, akan diberinya kepadaku sebuah Kitab (Injil) dan dijadikanNya aku seorang Nabi. DijadikanNya aku seorang yang berguna buat manusia dimana aku berada, diwasiatkanNya kepadaku berbuat dan mengerjakan sembahyang dan mengeluarkan zakat selama aku hidup. Dan aku berbakti kepada ibuku, tidaklah aku dijadikan Tuhan seorang yang sombong dan derhaka. Selamatlah diriku ketika aku dilahirkan dan ketika aku mati dan ketika aku kembali hidup. Barulah sebahagian orang ramai itu insaf dan percaya, yakin akan kesucian Mariam.



Ketika Isa sudah berumur 12 tahun, ibunya membawa beliau meninggalkan dusun yang jauh terpencil itu, berangkat pindah ke kota Baitul Maqdis (Jerusalem). Isa tinggal dikota Baitul Maqdis, kota yang penuh dengan pendita dan tempat-tempat ibadat, sebagai pusaka dan doa Nabi Ibrahim dahulu. Setiap hari, orang ramai berduyun-duyun datang ke gereja gereja menerima pelajaran agama yang diberikan pendita pendita. Isa pun turut serta orang ramai itu, mendengar pelajaran dan fatwa-fatwa itu. Tiap-tiap kata fatwa yang keluar dan mulut pendita-pendita didengarkannya dengan penuh perhatian dan sungguh-sungguh. Berbeza dengan orang ramai yang juga turut belajar dan mendengar fatwa itu, dimana umumnya mereka itu hanya menerima dan tunduk saja terhadap semua fatwa dan kata-kata itu, maka Isa bukan hanya tunduk dan menerima mentah mentah saja tetapi kalau perlu bertanya dan membantah mana yang tidak sesuai dengan pendapatnya.



Melihat keberanian dan perbuatan Isa itu, tidak sedikit kawankawan dan orang ramai yang menaruh sakit hati dan marah kepadanya dan menganggap dia seorang yang pembantah dan penyangkal, tidak tunduk kepada pendita-pendita yang dihormati dan dimuliakan orang. Isa tidak menghiraukan kemarahan orang ramai itu, tidak peduli sekalipun pendita-pendita itu sendiri sakit hati kepadanya, namun Isa tetap membantah dan bertanyakan apa-apa yang tidak terang atau yang berlawanan dengan pendiriannya. Demikianlah halnya Isa bertahun-tahun asyik belajar. Dia bukan hanya tetap dalam kota Baitul Maqdis saja, tetapi juga pergi ke tempat-tempat yang jauh, didalam dan diluar kota, dimana saja ada pendita. Masing-masing pendita yang dia kenal dan dengar, sekalipun jauh tempatnya, pasti dia datangi untuk belajar dan menerima fatwanya, pula untuk ditanya dan dibantahnya apabila perlu. Begitulah; dia senantiasa pindah dari desa ke desa, dan kota ke kota lainnya.



Setelah Isa berumur 30 tahun, barulah datang kepadanya Ruhul Amin, iaitu Malaikat Jibril sebagai Utusan Allah untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah diajarkan Rasul-rasul yang sebelumnya dan untuk memberi khabar kepada manusia, bahawa nanti dikemudian hari akan diutus Allah seorang Rasul lagi, iaitu Nabi Muhammad s.a.w. Kepada Nabi Isa a.s. diturunkan Allah sebuah Kitab Suci (Bible) yang berisi ajaran-ajaran Tuhan yang membenarkan akan Kitabkitab Suci yang sebelumnya dan pula memberi keterangan tentang akan datangnya Kitab Suci nanti, iaitu al-Quran al- Karim, yang diturunkan kepada Rasul yang paling akhir, iaitu Muhammad s.a.w. Apa yang diterimanya itu, disampaikannya kepada manusia kaumnya. Diterangkannya bahawa dia adalah Utusan Allah, supaya semua manusia mengikutinya.



Mulailah Nabi Isa a.s. berjuang menyiarkan agama yang benar, membongkar akan kesalahan dan kesesatan pendita Yahudi yang telah jauh menyimpang dan ajaran Nabi Musa a.s. Agama yang diajarkan Nabi Musa, telah mereka ubah disesuaikan dengan kepentingan mereka sendiri. Banyak yang halal diharamkan dan yang haram dihalalkan. Agama yang menyerang nafsu kebendaan, mereka ubah menjadi agama yang memuji-muji kebendaan, serta melupakan Tuhan. Rakyat, mereka anjurkan berkorban dan bersedekah untuk Rumah Suci sebanyak-banyaknya, yang sebenarnya bagi kepentingan diri mereka sendiri, sedangkan yang bersedekah itu kebanyakannya orang yang fakir miskin dan orang bawahan yang susah jalan penghidupannya. Segala rahsia itu dibongkar oleh Nabi Isa. Nabi Isa sedaya-upaya untuk mengembalikan manusia kepada agama yang benar, kepada syariat Nabi Musa yang sebenar-benarnya. Bani Israel yang telah sesat jalannya itu dianjurkan Nabi Isa agar kembali ke jalan yang benar.



Ajaran Nabi Isa berlawanan sungguh dengan kemahuan dan keinginan masyarakat umum dimasa itu. Isa melarang mereka berlazat-lazat dan bersenang-senang, serta umumnya mereka asyik dengan berbagai kemaksiatan dan kejahatan. Diantara pendita dan orang ramai, memang ada orang yang benar-benar suci dan bersih, ingat dan selalu mengabdikan diri kepada Allah s.w.t. Mereka ini sajalah yang sebenarnya mengakui akan ajakan dan pelajaran yang diberikan oleh Nabi Isa. Mereka inilah yang menjadi pembela, tulang belakang Nabi Isa a.s. dan mereka inilah yang disebutkan Allah dalam al-Quran Ansarullah dan Hawariyun. Nabi Isa terus-menerus mengajarkan semua yang diperintahkan Allah kepadanya, dari desa ke desa dan dari kota ke kota. Kerana begitu hebat tentangan kaumnya, maka kepada Nabi Isa diberikan Allah beberapa mukjizat yang luar biasa, agar orang ramai insaf akan kebenaran Nabi Isa sebagai orang yang diutus Allah.



Pada suatu hari, Isa dan sahabat-sahabatnya itu tiba disuatu daerah padang pasir yang tandus dan kering, jauh dan desa dan kampung, tidak ada manusia dan rumah. Dalam keadaan yang sulit dan rumit itulah Nabi Isa menuangkan pengajaran-pengajaran yang sangat dalam kepada para pengikutnya itu, meresapkan ke dalam jiwa mereka hakikat perjuangan hidup di dunia menjelang mati, merasakan erti hidup yang sebenarnya. Sesungguhnya para sahabat dan Hawariyun itu telah teguh imannya, sudah tidak syak lagi dan ragu-ragu lagi akan kebenaran Nabi Isa dan kerasulannya, tunduk dan patuh menjalankan nasihat dan perintah Nabi Isa, namun mereka masih ingin mendapatkan bukti-bukti dan tanda-tanda yang lebih nyata, semata-mata untuk menambah tebal keimanan mereka.



Mereka lalu berkata kepada Isa: Ya, Isa anak Mariam! Kuasakah Tuhan menurunkan makanan dari langit untuk kami? Dengan keterangan, bahawa mereka hanya ingin tahu saja, bukanlah kerana kurang percaya dan kurang tegas iman. Permintaan yang demikian pernah pula dikemukakan oleli pengikut Nabi Ibrahim dahulu. Terhadap permintaan sahabat sahabatnya itu, Nabi Isa menasihatkan agar mereka jangan hendaknya menuntut mukjizat-mukjizat supaya tuntutan itu janganlah menjadi fitnah terhadap keimanan mereka sendiri. Mendengar keterangan Nabi Isa itu, mereka lalu berkata: Kami menghendaki yang demikian itu, supaya dapatlah kami memakan makanan yang kami katakan itu dan supaya tetap teguh kepercayaan dalam hati kami, sedang kami mengakui sebenar-benarnya, bahawa engkau orang yang benar, sehingga kami menjadi saksi atas yang demikian itu. Setelah mendengar perkataan mereka itu, Nabi Isa lalu berdoa kepada Tuhan: Ya Allah, Tuhan kami, turunkanlah makanan dan langit untuk menjadi perayaan besar (hariraya) bagi kami dan orang-orang yang sesudah kami dan pula menjadi bukti kekuasaan engkau.



Doa dan harapanan itu dikabulkan Allah. Makanan yang lazat cita rasanya turunlah dari langit untuk mereka santap bersamasama, diiringi oleh turunnya wahyu Allah: Sesungguhnya Aku turunkan makanan itu kepadamu, tetapi ingat, barangsiapa yang engkar diantara kamu dikemudian hari, akan Aku seksa dengan seksaan yang belum pernah Aku seksakan kepada orang-orang yang hidup didunia ini. Kejadian itu tersiar pula kemana-mana menambah imannya orang yang beriman dan menambah dengkinya musuh-musuh mereka. Dalam pada itu kaum Bani Israel, iaitu musuh Nabi Isa dipelopori oleh pendita-pendita mereka sendiri, berkumpul untuk mencari upaya menewaskan Nabi Isa dan pengikutnya. Dalam rapat besar itu, seorang pemuda Pemuda itu Yahuza namanya mengemukakan pendapat agar Nabi Isa ditangkap dan dibunuh saja. Dia sendiri telah mengetahui akan tempat Nabi Isa dan pengikutnya itu bersembunyi. Dia sendiri menyanggupkan dirinya untuk menjadi pelopor dalam penangkapan dan pengepungan itu. Fikiran yang dikemukakan pemuda itu, dengan segera mendapat persetujuan dari yang hadir dengan sambutan yang meriah sekali. Pemuda itu mendapat pujian setinggi langit dan menjanjikan kepadanya apa saja yang dia kehendaki, bila dia telah berhasil dapat menangkap Nabi Isa serta membunuhnya.



Raja lalu menyiapkan tentera dan perbekalan, untuk dikerahkan menangkap Nabi Isa, dibawah pimpinan pemuda itu. Dalam pada itu pendita-pendita dan pembesar-pembesar negeri yang benci kepada Isa, berpropaganda kepada orang banyak untuk membenci Nabi Isa, dan menuduhnya sebagai pengacau, serta

perusak agama dan negara. Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya telah mengetahui itu semua. Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya, dengan sembunyi-sembunyi dan menyeludup pindah dari sebuah tempat ke lain tempat. Akhirnya Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya itu terperosok ke sebuah daerah yang telah dikepung oleh musuh disekitarnya. Disaat yang amat kritikal, dipuncak segala krisis, tidaklah hairan kalau banyak diantara pengikut Nabi Isa a.s. yang masih kurang kuat imannya, sama mencuba menghindarkan diri dari bahaya maut. Pengikut Isa a.s. berkurang satu demi satu. Akhirnya hanya tinggal 12 orang, yang menyanggupkan diri untuk tetap bersama Isa a.s. dalam keadaan yang bagaimanapun. Mereka yang 12 orang inilah yang dinamai Allah di dalam al-Quran dengan al-Hawariyun, iaitu pengikut-pengikut atau sahabat yang setia.



Tentera musuh makin dekat jua dan musuh rupanya sudah tahu, bahawa Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya berada di tempat itu. Ketika itulah pengikut-pengikut Nabi Isa mendapat ujian yang sebesar-besarnya. Terbuktilah, bahawa diantara pengikutnya ada yang tidak tahan, ada juga yang teguh imannya. Seorang demi seorang para pengikutnya meninggalkan Isa, lalu meminta perlindungan dari musuh. Mereka lari dengan tidak minta izin dan tidak memberitahu lebih dahulu kepada Isa. Lupalah mereka ketika itu akan pemimpin besar yang selama mi mereka puja dan ikutinya. Akhirnya salah seorang dari pengikut yang lari ini pulalah yang telah belot, menunjukkan tempat bersembunyinya Nabi Isa kepada musuh-musuh itu. Kepungan makin dipersempit, kerana sudah nyata dimana tempat Nabi Isa bersembunyi.



Yahuza sebagai pelopor, lalu menyerbu masuk sendirian ke dalam belukar dimana Nabi Isa sedang bersembunyi. Dia ingin menangkap Nabi Isa dengan tangannya sendiri. Baru saja pemuda itu menyerbu ke tempat persembunyian Nabi Isa, Tuhan memperlihatkan kekuasaanNya. Mata musuh tidak dapat melihat Nabi Isa, sedang pemuda Yahuza yang telah menyerbu sendirian itu, dirobah Allah mukanya menjadi serupa dengan muka Nabi Isa. Tepat disaat itu tentera musuh menyerbu masuk, mereka melihat Yahuza yang berbentuk Nabi Isa itu segera ditangkapnya serta dipukulinya, lalu mereka gantung ditiang gantungan yang berupa salib. Ditiang salib itulah orang tangkapan yang mereka kira Nabi Isa itu, mereka pakukan, lalu dilemparinya dengan batu, serta dipukulinya dengan kayu, sehingga darah tertumpah sebanyak-banyaknya. Akhirnya tangkapan itu matilah di tiang salib itu.



Nabi Isa yang sebenarnya terlepas dan tangkapan itu, tetapi orang ramai dan musuh tidak mengetahuinya. Kepada Nabi Muhammad diwahyukan Allah apa yang sebenarnya terjadi di saat itu. Firman Allah di dalam al-Quran: Kata mereka, mereka telah membunuh al-Masihi Isa Anak Mariam, seorang yang menjadi Rasul Allah. Yang sebenarnya mereka tidaklah membunuh Nabi Isa dan pula menyalibkannya, tetapi telah menyalibkan seorang lain yang diserupakan Allah dengan rupa Nabi Isa. Orang-orang yang berselisihan tentang Nabi Isa ini, yang sebenarnya masih dalam keraguan, bukanlah dengan pengetahuan yang yakin, hanya dengan menduga belaka. Bukanlah mereka telah membunuh Nabi Isa yang sebenarnya. Allah telah mengangkatkan Nabi Isa kepadaNya, Allah itu Maha Agung dan Maha Bijaksana. Dan firmanNya lagi: Mereka (orang-orang kafir) membuat rencana (untuk membunuh Nabi Isa), sedang Allah juga membuat rancangan (untuk menghindarkan Nabi Isa dari dibunuh), akhirnya rencana Allah jugalah yang terjadi, kerana Allah adalah sepandai-pandai perencana.



Ingatlah tatkala Allah bersabda: Hai Isa, Aku akan ambil kamu, dan akan angkatkan kamu kepadaKu, dan akan membersihkan kamu dari (tangan-tangan) orang-orang yang kafir itu dan akan jadikan orang-orang yang mengikut kamu itu diatas orang-orang yang kafir itu sampai hari kiamat dan kemudian kepadaKu jualah tempat kembali kamu. Nanti Aku akan tetapkan keputusan tentang segala perkara yang kamu perselisihkan. Selain ayat-ayat yang tersebut diatas ini, ada banyak lagi ayat ayat didalam Kitab Suci al-Quran yang menerangkan bahawa Allah telah angkat Nabi Isa kepadaNya dan bahawa Allah akan turunkan Nabi Isa kembali untuk diimani oleh semua ahli Kitab.



Iman al-Kisaie (Abu Bakar Muhammad bin Abdullah) yang hidup dalam abad ke 11 Masihi, menulis kitab Qisasul Anbiya, bahawa Nabi Isa a.s. pernah melalui (menjumpai) suatu kelompok manusia yang sedang menangkap ikan. Nabi Isa lalu memberikan pelajaran kepada mereka. Akhirnya empat orang dari kaum penangkap ikan ini beriman kepada Isa a.s. Dan menjadi pengikutnya. Mereka itu ialah Syimun dan saudara lelakinya yang bernama Andirius, Yaqub dan Yuhanna. Kemudian Nabi Isa a.s. melalui pula suatu kelompok manusia yang sedang mencuci pakaian mereka disungai. Mereka pun beriman dan menjadi pengikut Isa a.s. Mereka adalah: Lukas, Thomas, Markus dan Yuhanna dan beberapa saudara mereka yang masih kecil, di antaranya juga yang bernama Syimun dan Yaqub. Mereka itu semualah yang menjadi pengikut yang setia dan yang disebut Hawariyun dalam al-Quran menurut al-Kisaie. Mereka semua berjumlah 12 orang. Akhirnya datang pula seorang lainnya yang bernama Judas, yang belum pernah mendengarkan akan perkataan-perkataan atau ajaran Isa a.s., tetapi turut beriman kerana ajakan orang-orang yang telah beriman lebih dahulu. Hanya setelah Isa dan pengikutnya mengalami pengepungan yang amat kritikal sebagai yang telah kita terangkan sebelum ini, Judas ini murtad, menyeleweng, meninggalkan Isa dan pengikut-pengikutnya lalu mengkhianati Isa a.s dengan memberitahukan tempat persembunyian Nabi Isa kepada musuhnya, iaitu orang-orang Yahudi, sehingga mereka menyerbu tempat persembunyian itu.



Sesudah Nabi Isa as. diangkat Allah ke langit, maka hanya tinggal para pengikut yang setia ini sajalah, yang dengan sekadar ilmu yang ada pada masing-masing mereka, mereka ajarkan lagi ajaran Isa al-Masih a.s. itu. Juga dalam keadaan bersembunyi, tidak aman dan tidak bebas. Diantara mereka, ada pula yang menuliskan apa yang mereka ketahui itu. Dan dari tulisan-tulisan mereka inilah nantinya yang dijadikan Kitab Suci yang mereka namai Injil. Masing-masing Injil itu mereka namai dengan nama penulisnya. Di antaranya ada Injil Mathius, Injil Yuhanna, Injil Lukas, Injil Barnaba dan banyak lagi Injil-injil yang lainnya. Tentu saja Injil-injil itu tidak sama antar satu sama lain, sebab hanya merupakan catatan dari masing-masing pencatat saja, selama mereka bergaul dengan Nabi Isa, atau semata-mata hanya khabar atau cerita yang sampai kepada mereka saja tentang Nabi Isa a.s. Sebab tidak semua penulis Injil itu adalah Sahabat (Hawari), malah banyak pula penulis-penulis Injil yang tidak pernah bertemu samasekali dengan Isa, bahkan tidak pula dengan para Sahabat atau Hawari.



Ya itulah Isa anak Mariam. Allah firmankan perkataan-perkataan yang penuh berisi kebenaran, kerana banyak manusia yang berselisih tentang dia dan ragu-ragu. Tidaklah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Suci Ia. Bila Ia menghendaki sesuatu, Ia hanya berkata: Jadilah, maka terjadilah sesuatu yang dikehendakiNya itu. (Berkata Isa): Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Ia (Allah saja), inilah jalan yang lurus (benar). Dan ingatlah ketika Isa Anak Maryam berkata: Hai Bani Israel, sesungguhnya aku ini Rasul Allah yang diutus kepada kamu, membenarkan apa yang dihadapanku (iaitu Kitab Taurat) dan memberi khabar gembira akan kedatangannya seorang Rasul sesudahku namanya Ahmad (iaitu Muhammad). Tetapi tatkala Rasul itu datang kepada mereka membawa keterangan, mereka berkata: Ini adalah sihir semata" (as-Saff: 6) Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), sungguh sudah datang kepadamu Rasul Kami (Muhammad) menerangkan banyak perkara yang kamu (moyangmu) sembunyikan dan isi al-Kitab (Taurat dan Injil) dan banyak pula yang kamu hapuskan (kerana memberatkan kamu) sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya yang terang dan Kitab Suci (al-Quran dan Allah). (al-Maidah: 5)



Hai, Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu. Janganlah kamu berkata tentang Allah selain perkataan yang benar. Sesungguhnya ia Anak Mariam itu adalah Rasul Allah dan (kejadian Isa itu adalah disebabkan) kalimah Nya, yang diletakkan pada Mariam (untuk menghamilkannya) bersama roh daripada Nya. Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya. Janganlah kamu katakan Allah itu tiga (Trinitas). Berhentilah kamu dan perkataan yang demikian, itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah hanya Satu (Maha Tunggal). Maha Suci Ia daripada mempunyai anak. Kepunyaan Nya lah apa saja yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah itu saja sebagai Pelindung (Saksi). (an-Nisa: 171)
Read Post | comments

Kisah Nabi Yahya AS

Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sedar dan mengetahui bahwa saudara-saudaranya dan keluarga besarnya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan melanggar hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman mereka belum meresap betul didalam hati mereka. Ia khuatir bila ajalnya tiba tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya atas kemungkinan mereka mengadakan perubahan dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum agama. Kekhuatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya bahawa ia sejak kawin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum mengurniakannya dengan seorang anak menjadi penggantinya memimpin Bani Isra'il. Ia agak terhibur semasa ia bertugas memelihara Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi keinginanya yang kuat untuk memperolehi keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir bahwa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut.



Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya berbermunajat dan berdoa dengan khusyuk dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khuatir bahwa sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengurniai kau seorang putera yang soleh yang engkau redhai."



Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi." Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperolehi anak sedangkan isteri adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya." Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali?" Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahwa isteriku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahwa engkau tak dapat berkata dengan manusia selama 3 hari berturut-turut kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyaknya serta bertasbih diwaktu petang dan pagi hari."



Nabi Yahya bin Zakaria a.s. tidak banyak dikisahkan oleh Al-Quran kecuali bahawa ia diberi ilmu dan hikmah selagi ia masih kanak-kanak dan bahawa ia seorang putera yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan bukanlah orang yang sombong durhaka. Ia terkenal cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia muda, sangat tekun beribadah yang dilakukan siang dan malam sehingga berpengaruh kepada kesihatan badannya dan menjadikannya kurus kering, wajahnya pucat dan matanya cekung. Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim menguasai soal-soal keagamaan, hafal kitab Taurat, sehingga ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama. Ia memiliki keberanian dalam mengambil sesuatu keputusan, tidak takut dicerca orang dan tidak pula menghiraukan ancaman pihak penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran dan melawan kebathilan. Ia selalu menganjurkan orang-orang yang telah berdosa agar bertaubat dari dosanya. Dan sebagai tanda taubatnya mereka dimandikan {dibaptis} di sungai Jordan, kebiasaan mana hingga kini berlaku di kalangan orang Kristian dan kerana Nabi Yahya adalah orang pertama yang mengadakan upacara itu, maka ia dijuluki "Yahya Pembaptis".



Dikisahkan bahawa Hirodus Penguasa Palestin pada waktu itu mencintai anak saudaranya sendiri bernama Hirodia, seorang gadis yang cantik, ayu, bertubuh lampai dan ramping dan berhasrat ingin mengahwininya. Sang gadis berserta ibunya dan seluruh anggota keluarga menyentujui rencana perkahwinan itu, namun Nabi Yahya menentangnya dan mengeluarkan fakwa bahawa perkahwinan itu tidak boleh dilaksanakan kerana bertentangan dengan syariat Musa yang mengharamkan seorang mengahwini anak saudaranya sendiri. Berita rencana perkawinan Hirodus dan Hirodia serta fatwa Nabi Yahya yang melarangnya tersiar di seluruh pelosok kota dan menjadi pembicaraan orang di segala tempat di mana orang berkumpul. Herodia si gadis cantik calon isteri itu merasa sedih bercampur marah terhadap Nabi Yahya yang telah mengeluarkan fatwa mengharamkan perkawinannya dengan bapak saudaranya sendiri, fatwa mana telah membawa reaksi dan pendapat dikalangan masyarakat yang luas. Ia khuatir bahwa bapak saudaranya Herodus calon suami dapat terpengaruh oleh fatwa Nabi Yahya itu dan terpaksa membatalkan perkawinan yang sudah dinantikan, bahkan sudah menyiapkan segala sesuatu berupa pakaian maupun peralatan untuk pesta perkawinan yang telah disepakati itu.



Menghadapi fatwa Nabi Yahya dan reaksi masyarakat, Herodia tidak tinggal diam. Ia berusaha dengan bersenjatakan kecantikkan dan parasnya yang ayu itu mempengaruhi bapak saudaranya calon suaminya agar rencana perkahwinan dilaksanakan menurut rencana. Dengan merias diri dan berpakaian yang merangsang, ia pergi mengunjungi bapak saudaranya Herodus yang sedang dilanda mabuk asmara. Bertanya Herodus kepada anak saudaranya calon isterinya yang nampak lebih cantik daripada biasa : "Hai manisku, apakah yang dapat aku berbuat untukmu. Katakanlah aku akan patuhi segala permintaanmu, kedatanganmu kemari pada saat ini tentu didorong oleh sesuatu hajat yang mendesak yang ingin engkau sampaikan kepadaku. Sampaikanlah kepadaku tanpa ragu-ragu hai sayangku, aku sedia melayani segala keperluan dan keinginanmu."



Herodia menjawab: "Bila Tuan Raja berkenan, maka aku hanya mempunyai satu permintaan yang mendorongku datang mengunjungi Tuanku pada saat ini. Permintaanku yang tunggal itu ialah kepala Yahya bin Zakaria orang yang telah mengacau rencana kita dan mencemarkan nama baik Tuan Raja dan namaku sekeluarga di segala tempat dan penjuru. Supaya dia dipenggal kepalanya. Alangkah puasnya hatiku dan besarnya terima kasihku, bila Tuanku berkenan meluluskan permintaanku ini". Herodus yang sudah tergila-gila dan tertawan hatinya oleh kecantikan dan keelokan Herodia tidak berkulik menghadapi permintaan calon isterinya itu dan tidak dapat berbuat selain tunduk kepada kehendaknya dengan mengabaikan suara hati nuraninya dan panggilan akal sihatnya. Demikianlah maka tiada berapa lama dibawalah kepala Yahya bin Zakaria berlumuran darah dan diletakkannya di depan kesayangannya Herodia yang tersenyum tanda gembira dan puas hati bahwa hasratnya membalas dendam terhadap Yahya telah terpenuhi dan rintangan utama yang akan menghalangi rencana perkawinannya telah tersingkirkan, walaupun perbuatannya itu menurunkan laknat Tuhan atas dirinya, diri rajanya dan Bani Isra'il seluruhnya.
Read Post | comments

Sang Perawan Suci dan Mulia

Demikianlah maka tatkala Maryam diserahkan oleh ibunya kepada pengurus Baitulmaqdis, para rahib berebutan masing-masing ingin ditunjuk sebagai wali yang bertanggungjawab atas pengawasan dan pemeliharaan Maryam. Dan kerana tidak ada yang mau mengalah, maka terpaksalah diundi diantara mereka yang akhirnya undian jatuh kepada Zakaria sebagaimana dijanjikan oleh Allah kepada ibunya. Tindakan pertama yang diambil oleh Zakaria sebagai petugas yang diwajibkan menjaga keselamatan Maryam ialah menjauhkannya dari keramaian sekeliling dan dari jangkauan para pengunjung yang tiada henti-hentinya berdatangan ingin melihat dan menjenguknya. Ia ditempatkan oleh Zakaria di sebuah kamar diatas loteng Baitulmaqdis yang tinggi yang tidak dapat dicapai melainkan dengan menggunakan sebuah tangga.



Zakarian merasa bangga dan bahagia beruntung memenangkan undian memperolehi tugas mengawasi dan memelihara Maryam secara sah adalah anak saudaranya sendiri. Ia mencurahkan cinta dan kasih sayangnya sepenuhnya kepada Maryam untuk menggantikan anak kandungnya yang tidak kunjung datang. Tiap ada kesempatan ia datang menjenguknya, melihat keadaannya, mengurus keperluannya dan menyediakan segala sesuatu yang membawa ketenangan dan kegembiraan baginya. Tidak satu hari pun Zakaria pernah meninggalkan tugasnya menjenguk Maryam.



Rasa cinta dan kasih sayang Zakaria terhadap Maryam sebagai anak saudara isterinya yang ditinggalkan ayahnya meningkat menjadi rasa hormat dan takzim tatkala terjadi suatu peristiwa yang menandakan bahawa Maryam bukanlah gadis biasa, tetapi ia adalah wanita pilihan Allah untuk suatu kedudukan dan peranan besar di kemudian hari. Pada suatu hari tatkala Zakaria datang sebagaimana biasa, mengunjungi Maryam, ia mendapatinya lagi berada di mihrabnya tenggelam dalam ibadah berzikir dan bersujud kepada Allah. Ia terperanjat ketika pandangan matanya menangkap hidangan makanan berupa buah-buahan musim panas terletak di depan Maryam yang lagi bersujud.



Ia lalu bertanya dalam hatinya, dari manakah gerangan buah-buahan itu datang, padahal mereka masih lagi berada pada musim dingin dan setahu Zakaria tidak seorang pun selain dari dirinya yang datang mengunjungi Maryam. Maka ditegurlah Maryam tatkala setelah selesai ia bersujud dan mengangkat kepala: "Wahai Maryam, dari manakah engkau memperolehi rezeki ini, padahal tidak seorang pun mengunjungimu dan tidak pula engkau pernah meninggalkan mihrabmu? Selain itu buah-buahan ini adalah buah-buahan musim panas yang tidak dapat dibeli di pasar dalam musim dingin ini."



Maryam menjawab: "Inilah peberian Allah kepadaku tanpa aku berusaha atau minta. Dan mengapa engkau merasa hairan dan takjub? Bukankah Allah Yang Maha Berkuasa memberikan rezekinya kepada siapa yang Dia kehendaki dalam bilangan yang tidak ternilai besarnya?" Demikianlah Allah telah memberikan tanda pertamanya sebagai mukjizat bagi Maryam, gadis suci yang dipersiapkan oleh-Nya untuk melahirkan seorang nabi besar yang bernama Isa Al masih a.s.



Mariam kerjanya hanya beribadat dan mensucikan din di hadapan Allah, di dalam Rumah Suci. Pada suatu hari Mariam sedang beribadat di tempatnya sebagai kebiasaannya, tiba tiba dihadapannya berdiri seorang lelaki. Alangkah terkejut dan terperanjatnya, belum pernah dia mendapat kunjungan seorang lelaki selain Zakaria. Mariam nampaknya mau berpaling dan menghindarkan diri kerana menurut kiraan Mariam lelaki itu adalah seorang jahat yang berniat buruk terhadap dirinya. Mariam berlindung diri kepada Allah dengan berkata: Sesungguhnya saya melindungkan diri kepada Allah dan kejahatan engkau, sekiranya engkau seorang yang takut kepada Allah. Orang yang tidak dikenal itu memberikan isyarat, agar supaya Mariam tinggal tenang jangan takut dan khuatir. Lalu orang itu berkata kepada Mariam: Sesungguhnya saya ini datang diutus oleh Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak yang suci.



Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur.an. Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Mariam menjadi takut lalu berkata, .Aku berlindung pada Yang Pemurah daripada kamu, jika kamu bertakwa (takut kepada Tuhan)!.Dia (malaikat) berkata, .Aku hanyalah seorang rasul yang datang daripada Pemelihara kamu, untuk memberi kamu seorang anak lelaki yang suci... (19:18-19) Pada ayat yang lain, diceritakan bahwa malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putera yang bakal dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah dan dia (Isa) akan menjadi terhormat di dunia dan akhirat sambil berkedudukan dekat dengan Tuhan. Ayatnya berbunyi: Wahai Mariam, Allah menyampaikan kepada kamu berita gembira dengan satu Kata daripada-Nya, yang namanya al-Masih, Isa putera Mariam, terhormat di dunia dan di akhirat, daripada orang-orang yang didekatkan.. (3:45)



Kemudian Mariam bertanya,.Bagaimanakah aku akan ada seorang anak lelaki sedang tiada seorang manusia pun menyentuhku, dan bukan juga aku seorang jalang?. (19:20) Malaikat menjawab, Dia (Allah) berkata, .Begitulah; Pemelihara kamu telah berkata, .Itu mudah bagi-Ku; dan supaya Kami membuat dia satu ayat (tanda) bagi manusia, dan satu pengasihan daripada Kami; ia adalah perkara yang telah ditentukan.. (19:21). Maka lahirlah Isa putera Mariam lebih enam ratus tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan ibunya satu ayat (tanda) bagi manusia, iaitu tanda untuk menunjukkan kebesaran-Nya (23:50).





Mariam menjawab: Bagaimana saya akan memperolehi seorang anak, sedang seorang manusia pun belum pernah menyentuh tubuh saya dan saya bukan seorang yang jahat. Mendengar jawapan itu, Malaikat (Ruhul Kudus) itupun berkata: Demikianlah halnya; Tuhanmu telah berfirman: Perkara itu amat mudah bagi Ku, supaya Kujadikan itu tanda kekuasaan Ku untuk manusia dengan rahmat Ku. Kejadian itu bukanlah satu hal yang tidak dapat diluluskan. Sehabis jawaban itu, Malaikat itupun lenyaplah dari pemandangan Mariam. Tinggallah sekarang Mariam seorang diri kehairanan memikirkan apa yang sudah dilihat dan didengarnya itu. Mulailah dia khuatir. Sudah pasti orang ramai akan heboh bila mereka mendengar bahwa Mariam menjadi hamil dengan tidak mempunyai suami. Fikiran ini sangat menggoyangkan perasaan Mariam. Badannya gementar memikirkan bagaimana akhirnya kejadian ini.



Dia merasa sesuatu dalam kandungannya. Untuk menghindarkan apa yang akan terjadi sebagai yang dikhuatirkannya itu, Mariam memutuskan akan menjauhkan diri ke luar kota, mengasingkan diri di tempat yang jauh dan terpencil, yang sunyi sepi. Beberapa bulan berlalu, Semakin dekat waktunya bersalin, semakin hebat pulalah penderitaan batin yang dideritanya, sehingga makan dan minum tidak berasa enak lagi. Setelah terasa betul oleh Mariam, bahawa waktu yang ditunggutunggunya itu sudah dekat, tanda-tanda yang dia akan melahirkan seorang anak telah cukup. Ketika itulah dia mengeluh sambil berkata: Maha Penyantun Engkau, ya Tuhanku. Takdir apakah gerangan yang akan terjadi, kejadian apakah akan terjadi dibalik malam yang gelap ini. Mariamlah seorang manusia yang paling berat ditimpa beban pemikiran di saat itu.



Setelah Mariam merasakan betul bahawa kandungannya sudah dekat sekali akan lahir, maka dia tinggalkan pondok tempat dia mengasingkan diri itu. Dia berjalan meninggalkan desa yang terpencil itu, mencari tempat yang lebih suci dan sepi lagi. Disuatu tempat dipadang pasir, dibawah sebatang pokok korma, dia lalu berhenti. Seorang anak bayi lelaki pun lahirlah ke atas dunia yang luas terbuka ini, seorang bayi yang akan menjadi manusia suci dan berpengaruh besar. �Aduhai nasibku ini. Lebih baik kiranya aku mati sebelum ini, tentu aku dilupakan manusia selupa-lupanya�. Dia lalu menyandarkan dirinya ke pokok korma sambil memangku bayinya dengan kedua tangannya yang lemas itu.



Mariam mendengar suara yang jelas dan dekat, memanggilnya: Hai Mariam, janganlah engkau terlalu berdukacita. Sesungguhnya Tuhanmu sudah mengadakan didekatmu sebuah anak sungai yang kecil dan goncangkanlah batang korma yang engkau sandari itu, nescaya akan berguguranlah buah-buahnya yang sudah masak. Maka makanlah dan minumlah dan tenangkanlah hatimu. Lantas kalau engkau ditanya seseorang, maka berkatalah kepadanya: Aku bernazar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, bahawa aku akan diam, tidak akan berkata-kata kepada siapapun juga di hari ini. Setelah mendengar suara itu, Mariam melihat tanah yang berada di sisinya menjadi retak dan dari retakan itu mengalir air yang amat jernih, merupakan anak sungai yang kecil, tepat sebagai yang didengarnya dan suara tadi. Matanya lalu dialihkannya ke arah batang korma yang disandarnya itu. Di atas pohon korma itu jelas dilihatnya buahbuah korma yang sudah masak. Dengan tangannya yang masih lemah dan tidak berdaya itu, cuba menggerakkan batang korma yang kukuh itu. Batang korma itu bergerak dengan kerasnya, sehingga buahnya yang masak itu berguguran didekatnya. Dimakannya buah dan diminumnyalah air yang jernih itu. Dengan demikian hilanglah lapar dan dahaganya, badannya kembali beransur-ansur menjadi kuat dan segar kembali, fikirannya mulai menjadi tenang pula.



Kembalilah dia ke desa tempat dia mengasingkan din, meninggalkan tempat dia bersalin yang sekarang ini dinamakan orang Baitullaham (Bethlehem), ertinya tempat lahir. Mulailah orang yang tidak jauh tinggal dan rumahnya itu mengetahui khabar kelahiran bayinya. Tak lama kemudian, khabar itupun tersiarlah dengan cepatnya ke seluruh pelosok negeri. Orang-orang lalu datang berduyun-duyun, Mariam dihujani orang ramai dengan pertanyaan-pertanyaan. Dia tidak menjawab, hanya berkata sebagai apa yang telah diwahyukan Tuhan kepadanya, bahawa dia berpuasa dan bernazar tidak akan bercakap-cakap sehari itu. Keesokan harinya, mereka pun datang pula bertanyakan ini dan itu, mengatakan apa yang terasa dalam hati dan batin mereka masing-masing. Mereka tahu bahawa nazar Maryam sudah habis waktunya. Berbagai-bagai cara dan isi pertanyaan mereka.



Akhirnya Maryam berdiri mengambil anak bayinya, lalu berkata kepada mereka: Ini adalah anakku, tanyakanlah kepadanya hakikat kejadian yang sebenarnya, yang tuan-tuan tanyakan itu. Orang ramai hairan dan tercengang mendengarkan jawapan Mariam yang tidak masuk akal itu. Mereka lalu berkata: Bagaimana kami dapat berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan itu? Mendengar ejekan yang berturut-turut itu, lalu Allah memperlihatkan kekuasaanNya untuk mukjizat yang sebesar-besarnya bagi bayi yang bernama Isa al-Masihi itu dikala besarnya. Di saat itulah bayi Isa a.s. yang masih kecil itu berkata dengan terang kepada orang banyak: Sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah, akan diberinya kepadaku sebuah Kitab (Injil) dan dijadikanNya aku seorang Nabi. DijadikanNya aku seorang yang berguna buat manusia dimana aku berada, diwasiatkanNya kepadaku berbuat dan mengerjakan sembahyang dan mengeluarkan zakat selama aku hidup. Dan aku berbakti kepada ibuku, tidaklah aku dijadikan Tuhan seorang yang sombong dan durhaka. Selamatlah diriku ketika aku dilahirkan dan ketika aku mati dan ketika aku kembali hidup. Barulah sebahagian orang ramai itu insaf dan percaya, yakin akan kesucian Mariam. Mariam seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya, .Dan ketika malaikat-malaikat berkata, .Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam.. (3:42). Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci.
Read Post | comments

Pemimpin Militer Julius Caesar

Tatkala suasana politik sedang hangat dan tajamnya, lahirlah di Roma seorang militer dan politikus Romawi yang masyhur, Gaius Julius Caesar, tahun 100 SM. Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Perang Punik kedua, orang-orang Romawi sudah berhasil mendirikan kekaisaran yang luas. Penaklukan ini membikin mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan membikin keadaan sosial ekonomi porak poranda dan banyak petani terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacam dewan kota kecil, terbukti tak mampu mengatur negeri yang sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi politik merajalela dan seluruh daerah Laut Tengah menderita sangat akibat ketidakbecusan pemerintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM, sudah terjadi kekacaubalauan dalam masa yang cukup lama. Politisi, para jendral dan para demagog saling bergulat merebut kursi kekuasaan dan pasukan pemberontak (seperti yang dipimpin Marius tahun 87 SM dan yang dipimpin Sulla tahun 82 SM) bergerak langsung ke jantung Roma. Kendati kebrengsekan pemerintahan sudah jelas-jelas bagi setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih tetap ingin mempertahankan sistem pemerintahan republik.



Julius Caesar mungkin pemimpin politik penting pertama yang dengan gamblang melihat bahwa pemerintahan demokratis di Roma tak ada faedahnya dipertahankan, dan memang sesungguhnya sudah lama tak ada bawa faedah. Caesar sendiri berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh pendidikan baik dan sebagai anak muda dia sudah menceburkan diri ke dunia politik. Pelbagai jabatan yang pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan di sini. Tetapi, tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesar ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga propinsi di bawah Roma: Cisalpine Gaul (bagian utara Itali); Illyricum (daerah pantai Yugoslavia kini); dan Narbanese Gaul (pantai Perancis sekarang). Di bawah komandannya saat itu ada empat pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.



Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan menaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari Perancis dan Belgia kini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri Belanda. Meskipun jumlah pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul orang-orang Gallik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga menyentuh Sungai Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil menaklukkan secara permanen. Penaklukan Gaul membuat Caesar seorang pahlawan tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau populer dan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya berakhir, dia diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk biasa. Yang artinya tanpa punya pasukan samasekali. Caesar khawatir dan kekhawatiran ini beralasan, karena jika dia kembali ke Roma tanpa pasukan, lawan-lawan politiknya akan menggunakan peluang menghancurkannya. Oleh sebab itu, di malam tanggal 10-11 Januari 49 SM, dalam perlawanan terbuka terhadap Senat, Caesar memimpin pasukannya menyeberangi Sungai Rubicon di belahan utara Italia dan menuju Roma. Ini merupakan langkah melanggar aturan dan tak lain daripada suatu pemula perang saudara antara pasukan Caesar melawan pasukan yang setia kepada Senat Pertempuran berkecamuk tak kurang dari empat tahun lamanya yang akhirnya dimenangkan oleh Caesar. Pertempuran penghabisan yang menentukan terjadi di Munda, Spanyol, tanggal 7 Maret 45 SM.



Caesar berkesimpulan bahwa despotisme yang efisien yang diperlukan Romawi hanyalah dia yang bisa melakukannya. Dia kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan segera menjadi diktator seumur hidup. Di bulan Februari 44 SM dia ditawari mahkota tetapi ditolaknya. Meskipun dia sudah jadi diktator militer, ini belum cukup meyakinkan lawan yang berhaluan republik. Tanggal 15 Maret 44 SM, Caesar terbunuh di sidang Senat oleh tangan sebuah komplotan. Di akhir hayatnya Caesar merancangkan pelbagai program perbaikan. Dia merencanakan penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di dalam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran. Dia pun memperluas kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan kepada pelbagai golongan memasukinya. Dia merencanakan meletakkan dasar administrasi seragam untuk seluruh pemerintahan kota-kota di seluruh negeri. Dan tak lupa rencana pembangunan, serta kodifikasi hukum Romawi. Yang tidak berhasil dilakukannya adalah menyusun sistem konstitusi yang memuaskan untuk pemerintah Romawi. Dan inilah mungkin yang menjadi sebab utama kejatuhannya. Banyak rencananya tak sempat diterapkan karena itu sukar diperkirakan kesempurnaan pemerintahan yang bagaimana yang akan bisa dinikmati andaikata Caesar dapat terus hidup. Dari semua perbaikan, yang paling punya akibat lestari adalah diperkenalkannya kalender baru yang dengan sedikit penyempurnaan tetap terpakai sejak itu.



Julius Caesar adalah salah seorang dari tokoh politik yang punya daya kharisma dalam sejarah, melekat dalam dirinya pelbagai rupa bakat. Dia seorang politikus yang sukses, seorang jendral yang brilian, seorang orator yang mempesona, dan seorang penulis yang bagus. Buku yang ditulisnya (De bello Gallico) melukiskan ihwal penaklukan Gaul, sudah lama dianggap sebagai karya kesusasteraan klasik. Menurut pendapat banyak mahasiswa, buku itu paling mudah dibaca dan paling menarik dari semua kesusasteraan klasik. Caesar berpembawaan berani, penuh energi, dan ganteng. Tak salah dicatat, Caesar terkenal juga seorang perayu ulung, seorang Don Yuan, bahkan menurut ukuran jamannya pun dia termasuk jempolan. (Petualangan cintanya yang paling terkenal tentu saja --romannya yang menggemparkan dengan Cleopatra). Watak Caesar sering jadi sasaran kritik. Ambisinya terhadap kekuasaan terlampau besar dan dia memang betul-betul gunakan jabatannya untuk perkaya diri. Tetapi, tak seperti umumnya politisi yang ambisius, dia tidaklah licik dan plintat-plintut, dan tidak pula munafik. Caesar seorang keras dan kejam tatkala memerangi Gaul. Di lain pihak, dia teramat ramah kepada orang-orang Romawi penentangnya yang sudah dipatahkannya.



Ini merupakan petunjuk dari nama baik yang melekat pada dirinya. Karena itu, baik gelar raja Jerman "Kaiser" maupun raja Rusia "Czar", berasal dari nama Caesar. Dia senantiasa lebih masyhur dari cucu kemenakannya Agustus Caesar, tokoh yang sesungguhnya pendiri kekaisaran Romawi. Tetapi, pengaruh sesungguhnya Julius Caesar terhadap sejarah tidaklah setara dengan ketenaran namanya. Memang betul, dia pegang peranan penting dalam jatuhnya Republik Romawi. Tetapi arti penting ini tidaklah perlu dilebih-lebihkan, karena republik itu sebetulnya sudah sempoyongan dengan sendirinya. Karya terpenting Caesar ialah penaklukannya atas Gaul. Daerah yang ditaklukkannya tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir lima abad. Dalam jangka masa itu, semuanya "diromawikan." Hukumnya, adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga kekristenan Romawi. Bahasa Perancis sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul dari bahasa Latin masa itu. Penaklukan Caesar atas Gaul juga pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karena menyediakan pelindung buat Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebelah utara. Sesungguhnya penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan kekaisaran Romawi.
Read Post | comments
 
© Copyright Tokoh Ternama All Rights Reserved.